Sabtu, 16 Januari 2016

Pengertian Perubahan Sosial

| Sabtu, 16 Januari 2016
Pengertian Perubahan Sosial - Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial, di mana semua tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial lama kemudian menyesuaikan diri atau menggunakan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial yang baru.
Perubahan Sosial

Perubahan Sosial
Perubahan sosial terjadi ketika ada kesediaan anggota masyarakat untuk meninggalkan unsur-unsur budaya dan sistem sosial lama dan mulai beralih menggunakan unsur-unsur budaya dan sistem sosial yang baru. Perubahan sosial dipandang sebagai konsep yang serba mencakup seluruh kehidupan masyarakat baik pada tingkat individual, kelompok, masyarakat, negara dan dunia yang mengalami perubahan.

Hal-hal yang penting dalam perubahan sosial menyangkut aspek-aspek sebagai berikut yaitu: perubahan pola pikir masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, perubahan budaya materi. Pertama, perubahan pola pikir dan sikap masyarakat yang menyangkut persoalan sikap masyarakat terhadap berbagai persoalan sosial dan budaya di sekitarnya yang berakibat terhadap pemetaraan pola-pola pikir baru yang dianut oleh masyarakat sebagai sebuah sikap yang modern. Contohnya, sikap terhadap pekerjaan bahwa konsep dan pola pikir lama tentang pekerjaan adalah sektor formal (menjadi pegawai negeri), sehingga konsep pekerjaan dibagi menjadi dua, konsep kerja lama di mana pekerjaan konsep tidak sebagai sektor formal (menjadi pegawai negeri), akan tetapi dikonsepkan sebagai sektor menghasilkan pendapatan maksimal. 

Dengan demikian, maka bekerja tidak saja di sektor formal, akan tetapi dimana saja yang penting menghasilkan uang yang maksimal, dengan demikian konsep kerja menjadi sektor formal, yaitu bekerja di pemerintahan sektor swasta yaitu bekerja di perusahaan swasta besar, sektor informal yaitu bekerja disektor informal, seperti wiraswasta kecil, kaki lima, LSM dan sebagainya, serta sektor lepas yaitu bekerja sebagai secara kontrakkan di berbagai kegiatan, proyek dan sebagainya. Kedua, perubahan perilaku masyarakat menyangkut persoalan perubahan sistem-sistem sosial, di mana masyarakat meninggalkan sistem sosial lama dan menjalankan sistem sosial baru, seperti perubahan perilaku pengukuran kinerja suatu lembaga atau institusi. Apabila sistem lama, ukuran-ukuran kinerja hanya dilihat dari aspek output dan proses tanpa harus mengukur sampai di mana sebuah lembaga atau instansi diukur sampai pada tingkat kinerja output dan proses itu, yaitu dengan menggunakan standar sertifikasi seperti BAN-PT pada perguruan tinggi dan sertifikasi ISO pada lembaga-lembaga umum termasuk perguruan tinggi. Ketiga perubahan budaya materi menyangkut perubahan artefak budaya yang digunakan oleh masyarakat, seperti model pakaian, karya fotografi, karya film, teknologi, dan sebagainya yang terus berubah dari waktu ke waktu menyesuaikan kebutuhan masyarakat.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar