Minggu, 06 November 2016

Pengertian Validitas Kontruksi

| Minggu, 06 November 2016
Pengertian Validitas Kontruksi - Secara terminologis, suatu tes hasil belajar dapat dikategorikan sebagai tes yang telah memiliki validitas konstruksi, apabila ditinjau dari segi susunan, kerangka atau susunannya telah dapat mencerminkan suatu kontruksi yang tepat sesuai dengan teori psikologi. Dalam teori psikologi dikemukakan bahwa hasil belajar seseorang termasuk peserta didik dapat di rinci ke dalam beberapa aspek atau ranah tertentu. Sebagai contoh = Benyamin S. Bloom merincinya kedalam tiga (3) ranah atau aspek kejiwaan yaitu aspek kognitif afektif domain dalam aspek psikomotorik.

Validitas konstruksi dapat diartikan sebagai validitas yang ditilik dari segi susunan, kerangka atau rekaannya. Adapun secara terminologis, suatu tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai tes yang telah memiliki validitas konstruksi, apabila tes hasil belajar tersebut telalh dapat dengan secara tepat mencerminkan suatu konstruksi dalam teori psikologis.

Yang sangat perlu diingat bahwa istilah validitas kontruksi atau validiatas susunan bukanlah dimaksudkan bahwa tes bersangkutan sudah baik, melainkan yang menentukan valid tidaknya dari segi kontruksi adalah apabila item item yang membangun tes tersebut benar-benar telah dapat secara tepat mengukur aspek-aspek berpikir peserta didik yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotoriknya, sebagaimana telah ditentukan dalam rumusnya tujuan pembelajaran/indikator pada silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

etode terakhir untuk mencapai validitas konstruk adalah sebuah tes harus berkonvergensi atau berkorelasi tinggi dengan variabel-variabel yang secara teoritis serupa dengannya. Tes seharusnya tidak hanya menunjukkan validitas konvergen ini, tetapi juga mempunyai validitas diskriminatif, yang akan menunjukkan korelasi rendah atau negarif dengan variabel-variabel yang secara teoritis berbeda dengannya. Jadi, skor-skor test pada tes pemahaman bacaan seharusnya menunjukkan korelasi positif dengan kinerja dalam pelajaran bahasa dan korelasi negative dengan kinerja dalam pelajaran berhitung.

Validitas konsep atau concept validity menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari pengukuran cocok dengan teori yang mendasari desain test. Hal ini dapat dinilai dari validitas konvergen dan validitas diskriminan (Sekaran, 2006). Validitas konvergen terpenuhi jika skor yang diperoleh dengan dua instrument berbeda yang mengukur konsep yang sama menunjukkan korelasi yang tinggi. Validitas diskriminan terpenuhi jika berdasarkan teori, dua variabel diprediksi tidak berkorelasi, dan skor yang diperoleh dengan mengukurnya benar-benar secara empiris membuktikan hal tersebut.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar