Jumat, 03 Mei 2019

Jangan Salah Kaprah, Ungkap Mitos dan Fakta DBD di Sini

| Jumat, 03 Mei 2019


Begitu banyak rumor tentang DBD berseliweran. Mana yang benar dan mana yang salah, cari tahu penjelasannya di sini. 


Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang sering menjangkiti masyarakat Indonesia. Bahkan, bulan Januari hingga Maret lalu dianggap sebagai bulan puncak tertinggi dari penyakit tersebut.

Saking populernya di masyarakat, alhasil banyak rumor tentang DBD yang tak jarang justru menyesatkan. Untuk itulah, dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid dari KlikDokter akan membantu Anda untuk meluruskan mitos dan fakta DBD.


Demam Disertai Mimisan Sudah Pasti DBD

Tak semua kejadian demam disertai dapat dikatakan DBD. Ada gejala lain yang juga menyertai –selain mimisan. Contohnya sakit kepala, pegal di sekitar mata atau belakang mata, nyeri sendi, nyeri otot dan tulang, dan muncul ruam di kulit. Jika tidak ada gejala seperti itu, bisa jadi itu bukan DBD atau dengan kata lain, rumor ini hanya mitos belaka.

DBD Wajib Diobati dengan Antibiotik
Ini adalah mitos. Sebenarnya, DBD dan antibiotik itu tidak saling berkaitan. Sebab, DBD merupakan penyakit yang sebabkan oleh virus dan disebarkan oleh nyamuk. Infeksi virus biasanya akan sembuh dalam 7-10 hari. 

Pengobatan yang diberikan, seperti cairan infus dan obat penurun panas itu bersifat simtomatik, yaitu hanya mengurangi keluhan penderita. Antibiotik hanya diberikan bila infeksi disebabkan oleh bakteri.

Fogging Efektif untuk Mencegah DBD
Ini juga mitos. Menurut dr. Resthie, nyamuk Aedes aegypti sangat mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga fogging tak bisa mematikan nyamuk tersebut secara efektif.

Lagi pula, sebetulnya bukan cuma nyamuk dewasanya yang mesti dimatikan. Jentik-jentik nyamuk perlu dibasmi juga karena mereka akan menjadi nyamuk dewasa hanya dalam 7-10 hari.

Minum Larutan Elektrolit Bisa Membantu Mengatasi DBD
Hal ini adalah fakta. Meski Badan Kesehatan Dunia (WHO) tidak menyebutkan jenis cairan apa yang sebaiknya dikonsumsi oleh penderita DBD, tetapi mengonsumsi larutan elektrolit, susu, air putih minimal 5 gelas ukuran sedang dalam sehari memang dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi DBD.

Minum Jus Jambu atau Angkak Bikin Trombosit Naik
Mungkin Anda akan kaget bahwa hal ini sebenarnya mitos. Sebab, penelitian yang dilakukan sejauh ini tidak menunjukkan bahwa keduanya dapat mempercepat naiknya jumlah trombosit.

Trombosit memang akan naik dengan sendirinya setelah 5 hari sakit. Tidak memberikan efek signifikan bukan berarti Anda tak boleh mengonsumsinya, ya, karena bagaimanapun juga, jus jambu baik untuk kesehatan.

Itulah mitos dan fakta tentang demam berdarah dengue (DBD) yang perlu Anda ketahui. Adakah satu di antara beberapa mitos di atas yang pernah Anda yakini sebagai fakta? Tak mengapa jika iya, karena sekarang Anda sudah mengetahui mana yang fakta dan mana mitos. Sehingga, pengobatan DBD pun bisa lebih efektif dari sebelumnya.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar