Pengertian Ekosistem Hutan Musim - Ekosistem hutan musim merupakan ekosistem hutan campuran yang berada di daerah beriklim musom (monsoon), yaitu daerah dengan perbedaan antara musim kering dan basah yang jelas (Arief, 1994). Tipe ekosistem hutan musim terdapat pada daerah yang memiliki tipe iklim C dan D (tipe iklim menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson) dengan rata-rata curah hujan 1.000-2.000 mm per tahun dengan rata-rata suhu bulanan sebesar 21 derajat-32 derajat C (Santoso, 1996; Direktoral Jenderal Kehutanan, 1976; Arief, 1994).
Ekosistem Hutan Musim |
Ekosistem hutan musim |
Penyebaran lokasi ekosistem hutan musim meliputi wilayah negara yang beriklim musim (monsoon), misalnya di India, Myanmar, Indonesia, Afrika Timur, dan Australia Utara (Vickery, 1984). Di Indonesia, tipe ekosistem hutan musim berada di Jawa (terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur), di kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian.
Vegetasi yang berada dalam ekosistem hutan musim didominasi oleh spesies-spesies pohon yang yang mengugurkan daun di musim kering sehingga tipe ekosistem hutan musim disebut juga hutan gugur daun atau deciduous forest (Vickery, 1984). Pada ekosistem hutan ini pada umumnya hanya memilikisatu lapisan tajuk atau satu stratum dengan tajuk-tajuk pohoin yang tidak saling tumpang tindih, sehingga masih banyak sinar matahari yang masuk hutan sampai ke lantai hutan, apalagi pada saat sedang gugur daun. Hal itu memungkinkan tumbuh dan berkembangnya berbagai spesies semak dan herba yang menutup lantai hutan secara rapat, sehingga menyulitkan bagi orang untuk masuk ke dalam hutan.
Pada musim kering, mayoritas pepohonan di hutan menggugurkan semua daunnya, tetapi lamanya daun gugur bergantung kepada persediaan air dalam tanah, dan hal demikian itu dapat berbeda-beda antartempat dalam hutan yang sama. Sebagai contoh untuk tempat-tempat yang ada di pinggir sungai yang selalu ada cukup air, menyebabkan daun-daun pohon gugur secara bergantian, bahkan di sini tidak setiap spesies pohon mengugurkan setiap daunnya. Pada akhir musim kering, banyak dijumpai pohon yang mulai berbunga. Transpirasi melalui bunga sangat kecil, sehingga tidak mengganggu keseimbangan air di dalam tubuh tumbuhan. Kemudian setelah musim hujan, pepohonan mampu memproduksi daun baru, buah, dan biji, sepanjang air tanah cepat tersedia oleh tumbuhan. Bunga yang di hasilkan oleh pepohonan di hutan musim sering berukuran besar dan memiliki warna yang terang, dan berbeda jika dibandingkan dengan bunga yang dihasilkan oleh pepohonan di hutanhujan tropis 9pohon yang selalu hijau = evergreen). Bunga pohon di hutan musim umumnya kelihatan pada bagian luar tajuk, sehingga sangat mudah dilihat oleh binatang atau serangga-serangga penyerbuk (Vickery, 1984).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar