Tampilkan postingan dengan label Sosial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sosial. Tampilkan semua postingan

Kamis, 18 Mei 2023

Pengertian Etika Secara Epistemologi: Menelusuri Dasar-dasar Moralitas

Pengertian Etika Secara Epistemologi: Menelusuri Dasar-dasar Moralitas

Pengertian Etika Secara Epistemologi: Menelusuri Dasar-dasar Moralitas - Etika adalah cabang filsafat yang mempelajari prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang mengatur tindakan manusia. Dalam konteks epistemologi, etika mengacu pada pemahaman dan pengetahuan tentang dasar-dasar moralitas dan bagaimana kita memperoleh pengetahuan tentang apa yang baik dan buruk, benar dan salah. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengertian etika secara epistemologi dan bagaimana epistemologi mempengaruhi pemahaman kita tentang etika.

Pengertian Etika Secara Epistemologi
Pengertian Etika Secara Epistemologi

Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari sifat pengetahuan, keyakinan, dan justifikasi rasional. Epistemologi membahas pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana kita memperoleh pengetahuan, apa yang bisa dianggap sebagai pengetahuan yang sahih, dan apa dasar-dasar kebenaran dan kepercayaan kita. Dalam konteks etika, epistemologi berperan penting dalam memahami dasar-dasar moralitas dan bagaimana kita memperoleh pengetahuan tentang apa yang benar dan salah dalam hal moral.

Dalam epistemologi etika, terdapat beberapa pendekatan atau teori yang berupaya menjelaskan dasar-dasar pengetahuan moral. Salah satu pendekatan utama dalam epistemologi etika adalah etika normatif. Etika normatif berusaha menjawab pertanyaan tentang bagaimana kita harus bertindak berdasarkan nilai-nilai moral yang ada. Pendekatan ini mencakup teori-teori seperti etika deontologis, etika konsekuensialisme, dan etika kebajikan.

Etika deontologis berfokus pada kewajiban moral yang objektif. Menurut pandangan ini, ada kewajiban moral yang harus dipatuhi tanpa memandang konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut. Epistemologi dalam etika deontologis mencoba memahami bagaimana kita memperoleh pengetahuan tentang kewajiban moral ini. Beberapa pendukung etika deontologis berargumen bahwa kewajiban moral dapat ditemukan melalui akal budi yang rasional atau melalui ajaran agama.

Di sisi lain, etika konsekuensialisme menekankan pada akibat atau konsekuensi dari tindakan. Menurut pandangan ini, tindakan yang baik atau benar adalah tindakan yang menghasilkan konsekuensi yang paling baik atau paling diinginkan. Epistemologi dalam etika konsekuensialisme mencoba memahami bagaimana kita memperoleh pengetahuan tentang konsekuensi yang mungkin terjadi dari tindakan yang berbeda. Beberapa pendukung etika konsekuensialisme berpendapat bahwa pengetahuan tentang konsekuensi dapat diperoleh melalui pengalaman empiris dan metode ilmiah.

Selain itu, etika kebajikan berfokus pada karakter atau kebajikan individu. Menurut pandangan ini, tindakan yang baik atau benar adalah tindakan yang mencerminkan kebajikan yang diperoleh melalalui pembentukan karakter yang baik. Epistemologi dalam etika kebajikan berusaha memahami bagaimana kita memperoleh pengetahuan tentang kebajikan dan bagaimana mengembangkan karakter yang baik. Beberapa pendukung etika kebajikan berpendapat bahwa pengetahuan tentang kebajikan dapat diperoleh melalui refleksi pribadi, pengamatan terhadap perilaku manusia yang baik, dan tradisi filosofis dan moral.

Dalam epistemologi etika, terdapat juga pertanyaan tentang objektivitas pengetahuan moral. Apakah pengetahuan tentang apa yang baik dan buruk, benar dan salah, bersifat objektif atau subjektif? Beberapa teori etika berpendapat bahwa pengetahuan moral bersifat objektif, yaitu dapat diakses secara universal dan independen dari individu. Pandangan ini menekankan adanya standar moral yang obyektif yang dapat ditemukan melalui penalaran rasional atau melalui pemahaman universal tentang keadilan dan kesejahteraan manusia. Namun, ada juga pandangan yang berpendapat bahwa pengetahuan moral bersifat subjektif, tergantung pada persepsi dan preferensi individu atau budaya.

Baca Juga: Pengertian Eksibisionisme dan Contohnya

Penting untuk dicatat bahwa epistemologi etika bukanlah domain yang dapat memberikan jawaban definitif atas pertanyaan-pertanyaan moral. Namun, melalui pemahaman tentang epistemologi, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih baik tentang sifat pengetahuan moral dan bagaimana kita memperolehnya. Pemahaman yang mendalam tentang dasar-dasar etika secara epistemologi membantu kita mempertanyakan dan mengeksplorasi landasan pengetahuan dan keyakinan kita dalam hal moralitas.

Dalam kesimpulan, pengertian etika secara epistemologi melibatkan pemahaman tentang dasar-dasar pengetahuan moral dan bagaimana kita memperolehnya. Epistemologi etika melibatkan penelusuran berbagai teori dan pendekatan yang berusaha menjelaskan bagaimana kita memahami dan membenarkan nilai-nilai moral. Dalam perjalanan ini, kita diperkenalkan pada teori-teori etika normatif seperti deontologi, konsekuensialisme, dan kebajikan. Pemahaman tentang epistemologi etika membantu kita memahami dasar-dasar moralitas dan mempertanyakan sumber dan objektivitas pengetahuan moral kita.

Rabu, 10 Mei 2023

Pengertian Mobilitas Sosial

Pengertian Mobilitas Sosial

Pengertian Mobilitas Sosial - Mobilitas sosial merujuk pada pergerakan individu atau kelompok sosial dari satu posisi sosial ke posisi sosial lainnya dalam masyarakat. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan perubahan status sosial seseorang atau kelompok dalam masyarakat. Mobilitas sosial dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti mobilitas vertikal atau horisontal, mobilitas intragenerasi atau antargenerasi, dan mobilitas turun atau naik.



Mobilitas sosial merupakan fenomena yang umum terjadi di masyarakat. Dalam masyarakat modern, mobilitas sosial menjadi semakin penting karena banyak orang ingin meningkatkan posisi sosial dan ekonomi mereka. Mobilitas sosial juga merupakan salah satu indikator penting dari keadilan sosial dalam suatu masyarakat, karena memungkinkan individu untuk mencapai keberhasilan dan kesejahteraan yang setara.

Mobilitas sosial dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Mobilitas vertikal terjadi ketika individu atau kelompok sosial bergerak ke atas atau ke bawah dalam hierarki sosial. Mobilitas vertikal naik terjadi ketika seseorang meningkatkan status sosial dan ekonomi mereka, sedangkan mobilitas vertikal turun terjadi ketika seseorang mengalami penurunan status sosial dan ekonomi mereka.

Mobilitas horizontal terjadi ketika individu atau kelompok sosial beralih dari satu jenis pekerjaan ke jenis pekerjaan lainnya yang setara dalam status sosial dan ekonomi. Contohnya, seseorang yang bekerja sebagai pengacara kemudian beralih profesi menjadi guru, namun dengan penghasilan yang relatif setara dengan profesi sebelumnya.

Mobilitas intragenerasi terjadi ketika individu mengalami perubahan posisi sosial selama hidup mereka. Misalnya, seseorang yang memulai karir sebagai buruh kasar kemudian meraih gelar sarjana dan menjadi seorang profesional yang sukses.

Mobilitas antargenerasi terjadi ketika perubahan posisi sosial terjadi antara generasi yang berbeda. Misalnya, seseorang yang berasal dari keluarga miskin dan memiliki pendidikan rendah, kemudian anak mereka berhasil meraih pendidikan yang lebih tinggi dan menjadi seorang profesional yang sukses.

Mobilitas sosial dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti kemampuan individu, pendidikan, bakat, kesempatan, dan keberuntungan. Namun, faktor-faktor seperti ras, jenis kelamin, dan latar belakang keluarga juga dapat mempengaruhi mobilitas sosial seseorang.

Pentingnya mobilitas sosial adalah bahwa hal ini dapat membantu mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Dalam masyarakat yang mobilitas sosialnya rendah, individu dan kelompok sosial yang kurang beruntung cenderung terjebak dalam posisi sosial dan ekonomi yang buruk, sedangkan individu dan kelompok sosial yang lebih beruntung dapat terus meningkatkan posisi sosial dan ekonomi mereka. Hal ini dapat menghasilkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang besar, yang dapat mengmengancam stabilitas masyarakat.

Mobilitas sosial juga penting untuk pembangunan ekonomi dan sosial suatu negara. Dalam masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas sosial yang tinggi, individu dan kelompok sosial memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memperoleh pendidikan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam kehidupan. Hal ini dapat membantu menciptakan tenaga kerja yang lebih terampil dan produktif, dan juga meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam berbagai bidang.

Namun, mobilitas sosial juga dapat menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu hambatan utama adalah ketimpangan sosial dan ekonomi yang terus meningkat. Dalam masyarakat yang tidak adil, individu dan kelompok sosial yang kurang beruntung seringkali tidak memiliki kesempatan yang sama untuk meraih keberhasilan dan kemakmuran seperti individu dan kelompok sosial yang lebih beruntung. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang semakin dalam, dan menghambat mobilitas sosial bagi mereka yang kurang beruntung.

Hambatan lainnya termasuk diskriminasi berdasarkan ras, jenis kelamin, agama, atau latar belakang keluarga. Diskriminasi semacam ini dapat menghambat kemampuan individu dan kelompok sosial untuk meraih keberhasilan dan kemakmuran, dan menghambat mobilitas sosial.

Baca Juga: Pengertian Pelanggan

Pemerintah dapat berperan dalam meningkatkan mobilitas sosial dalam masyarakat dengan memperbaiki sistem pendidikan dan pelatihan, memberikan dukungan untuk pengembangan keterampilan dan keahlian, dan mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi. Selain itu, program-program seperti beasiswa dan bantuan keuangan dapat membantu individu dan kelompok sosial yang kurang beruntung untuk memperoleh pendidikan dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan posisi sosial dan ekonomi mereka.

Secara keseluruhan, mobilitas sosial adalah fenomena penting dalam masyarakat yang dapat membantu mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi dan membuka jalan bagi kemakmuran dan keberhasilan bagi individu dan kelompok sosial yang kurang beruntung. Namun, mobilitas sosial juga dapat menghadapi berbagai tantangan dan hambatan yang dapat menghambat kemampuan individu dan kelompok sosial untuk meraih keberhasilan dan kemakmuran. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan untuk bekerja sama dalam membangun masyarakat yang adil dan inklusif yang memungkinkan mobilitas sosial bagi semua orang.

Sabtu, 06 Mei 2023

Pengertian Eksibisionisme dan Contohnya

Pengertian Eksibisionisme dan Contohnya

Pengertian Eksibisionisme dan Contohnya - Eksibisionisme adalah perilaku seksual di mana seseorang menunjukkan dirinya secara terbuka dan terus-menerus kepada orang lain dengan harapan mendapatkan perhatian atau kepuasan seksual dari tindakan tersebut. Perilaku ini sering dikaitkan dengan tindakan menunjukkan organ intim atau tubuh secara terbuka di tempat umum atau di depan orang yang tidak diinginkan.

Pengertian Eksibisionisme
Pengertian Eksibisionisme dan Contohnya

Pada umumnya, eksibisionisme merupakan salah satu bentuk gangguan seksual. Orang yang melakukan perilaku tersebut sering kali merasa terangsang secara seksual dari perilaku tersebut, meskipun ada kasus-kasus yang berkaitan dengan masalah psikologis yang lebih dalam.

Eksibisionisme tidak hanya berdampak pada individu yang melakukan tindakan tersebut, tetapi juga pada orang yang menjadi korban dari perilaku eksibisionis. Orang yang menjadi korban dari tindakan eksibisionis dapat merasa malu, tidak nyaman, dan bahkan traumatik. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk mengenali tanda-tanda dan bahaya perilaku eksibisionisme, serta mencari bantuan profesional jika diperlukan.

Beberapa contoh perilaku eksibisionisme antara lain:

  1. Menunjukkan Organ Intim di Tempat Umum

Salah satu tindakan eksibisionisme yang paling umum adalah menunjukkan organ intim di tempat umum. Orang yang melakukan tindakan tersebut biasanya akan berdiri di tempat umum dan memperlihatkan organ intim mereka kepada orang lain.

Tindakan ini dapat dilakukan di tempat-tempat seperti taman, pantai, atau bahkan di jalanan. Beberapa orang yang melakukan tindakan ini juga akan berusaha untuk menarik perhatian orang lain dan mengundang tindakan balasan dari orang lain.

  1. Memperlihatkan Bagian Tubuh yang Seksi atau Menarik

Selain menunjukkan organ intim, seseorang yang melakukan eksibisionisme juga dapat memperlihatkan bagian tubuh tertentu yang dianggap seksi atau menarik. Misalnya, seseorang dapat memperlihatkan dadanya atau bagian paha mereka di depan orang lain.

Tujuan dari tindakan ini biasanya untuk mendapatkan perhatian atau reaksi dari orang lain. Beberapa orang yang melakukan tindakan ini juga dapat merasa terangsang secara seksual dari perilaku tersebut.

  1. Melakukan Tindakan Seksual di Tempat Umum

Beberapa orang yang melakukan eksibisionisme juga akan melakukan tindakan seksual di tempat umum dengan harapan untuk ditonton atau diketahui oleh orang lain. Tindakan ini bisa berupa masturbasi di tempat umum atau melakukan hubungan seksual di depan orang lain.

Tindakan ini sangat tidak etis dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan trauma pada orang yang menjadi saksi dari tindakan tersebut.

  1. Mengirim Foto atau Video yang Vulgar atau Seksi kepada Orang yang Tidak Diinginkan

Terakhir, seseorang yang melakukan eksibisionisme juga dapat mengirim foto atau video yang vulgar atau seksi kepada orang yang tidak diinginkan, atau mempostingnya di media sosial untuk mendapatkan perhatian. Tindakan ini dapat membuat orang yang menerima foto atau video tersebut merasa tidak nyaman dan terganggu.

Kesimpulan

Eksibisionisme adalah perilaku seksual yang tidak etis dan dapat berdampak buruk pada korban yang terkena dampaknya. Orang yang melakukan perilaku ini harus menyadari bahayanya dan mencari bantuan profesional jika diperlukan.

Penting untuk membedakan antara perilaku eksibisionisme dan perilaku yang secara konsensual dilakukan oleh dua orang dewasa yang saling setuju dan menghormati batasan masing-masing. Perilaku seksual yang dilakukan dengan cara yang aman dan konsensual adalah normal dan sehat, sedangkan eksibisionisme yang dilakukan dengan cara yang tidak etis dapat menyebabkan traumatis dan merugikan bagi orang lain.

Baca Juga: Pengertian Bullying

Untuk mengatasi perilaku eksibisionisme, orang yang melakukan tindakan tersebut dapat mencari bantuan profesional dari terapis atau konselor yang terlatih dalam menangani masalah seksual. Terapis dapat membantu orang yang melakukan eksibisionisme untuk memahami penyebab dari perilaku tersebut dan mencari cara untuk mengatasi masalahnya.

Bagi orang yang menjadi korban dari tindakan eksibisionis, penting untuk mendapatkan bantuan dari orang yang terpercaya dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri. Orang yang menjadi korban dapat melaporkan tindakan tersebut kepada pihak berwenang atau mencari bantuan dari organisasi atau lembaga yang memperjuangkan hak-hak korban.

Secara keseluruhan, eksibisionisme adalah perilaku seksual yang tidak etis dan dapat menyebabkan trauma dan kerugian bagi orang lain. Penting untuk mengenali tanda-tanda dan bahaya perilaku eksibisionisme, serta mencari bantuan profesional jika diperlukan. Semua orang berhak untuk merasa aman dan nyaman di lingkungan publik dan privasi mereka, dan tidak boleh ada yang melakukan perilaku yang mengganggu atau merugikan orang lain.

Senin, 01 Mei 2023

Pengertian Hubban

Pengertian Hubban

Pengertian Hubban - Hubban adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti cinta yang mendalam atau cinta yang tulus. Konsep hubban merupakan bagian integral dari ajaran agama Islam dan telah menjadi inspirasi bagi para penyair dan penulis dalam karya-karya sastra dan keagamaan.

Pengertian Hubban
Pengertian Hubban

Dalam agama Islam, hubban merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan beragama. Cinta kepada Allah SWT dan Rasul-Nya merupakan bentuk hubban yang harus dimiliki oleh setiap umat Muslim. Hal ini tercermin dalam hadis-hadis yang menyebutkan bahwa cinta kepada Allah SWT adalah dasar dari seluruh agama.

Selain cinta kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, hubban juga dapat diperlihatkan dalam bentuk cinta kepada sesama manusia. Dalam ajaran Islam, hubban kepada sesama manusia merupakan bagian dari iman yang sempurna. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis yang menyatakan bahwa seseorang tidak dapat disebut beriman jika ia tidak mencintai sesama manusia.

Dalam karya sastra Arab, hubban seringkali diungkapkan melalui puisi-puisi cinta yang indah. Para penyair Arab terkenal seperti Rumi, Ibn Arabi, dan Al-Farabi, mengekspresikan hubban melalui puisi-puisi yang penuh dengan metafora dan perumpamaan. Puisi-puisi mereka mengungkapkan bahwa cinta yang mendalam tidak hanya ditujukan kepada manusia, tetapi juga kepada alam semesta dan keindahan di dalamnya.

Baca Juga: Pengertian Khitbah

Dalam konteks sosial, hubban dapat memainkan peran yang penting dalam membentuk hubungan antara individu dan kelompok. Ketika hubban terjalin antara individu atau kelompok, maka akan tercipta suasana yang harmonis dan saling mendukung. Hal ini akan mendorong terbentuknya masyarakat yang kuat dan solid.

Namun, hubban juga dapat memiliki sisi negatif ketika diungkapkan secara berlebihan atau pada objek yang tidak pantas. Ketika cinta dipaksakan atau diungkapkan pada objek yang salah, maka dapat menyebabkan konflik atau kekecewaan.

Dalam kesimpulannya, hubban adalah cinta yang mendalam dan tulus yang diungkapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Konsep hubban merupakan bagian integral dari ajaran agama Islam dan telah menjadi inspirasi bagi para penyair dan penulis dalam karya-karya sastra dan keagamaan. Ketika hubban diungkapkan dengan tepat, maka dapat membentuk hubungan yang harmonis dan memperkuat hubungan sosial antarindividu atau kelompok.

Pengertian Terminologis tentang Masyarakat

Pengertian Terminologis tentang Masyarakat

Pengertian Terminologis tentang Masyarakat - Masyarakat merupakan sebuah istilah yang sangat familiar dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, banyak orang yang masih bingung tentang pengertian terminologis dari masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dijelaskan tentang pengertian terminologis tentang masyarakat.

Pengertian Terminologis tentang Masyarakat
Pengertian Terminologis tentang Masyarakat

Pertama-tama, masyarakat dapat diartikan sebagai suatu kelompok manusia yang tinggal bersama di suatu wilayah tertentu dan memiliki budaya, nilai, dan norma yang sama. Masyarakat juga dapat diartikan sebagai sebuah sistem sosial yang terdiri dari individu-individu yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Dalam terminologi sosiologi, masyarakat diartikan sebagai sebuah sistem sosial yang terdiri dari individu-individu yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam masyarakat, individu-individu tersebut memiliki peran dan fungsi yang berbeda-beda, seperti pemimpin, pengusaha, pekerja, dan sebagainya.

Selain itu, masyarakat juga dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem budaya yang berkembang dari waktu ke waktu. Dalam masyarakat, terdapat unsur-unsur budaya seperti bahasa, agama, kesenian, dan sebagainya yang menjadi identitas dari suatu kelompok manusia.

Dalam terminologi antropologi, masyarakat diartikan sebagai sebuah sistem sosial yang terdiri dari individu-individu yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain. Masyarakat juga diartikan sebagai suatu kelompok manusia yang memiliki kebudayaan yang sama dan saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Masyarakat juga dapat diartikan sebagai suatu kelompok manusia yang memiliki hubungan sosial yang terorganisir. Dalam masyarakat, individu-individu tersebut memiliki hubungan sosial yang beragam, seperti keluarga, teman, tetangga, dan sebagainya. Hubungan sosial tersebut menjadi dasar bagi terbentuknya suatu komunitas yang kuat dan solid.

Dalam terminologi politik, masyarakat diartikan sebagai suatu kelompok manusia yang hidup di dalam suatu wilayah dan memiliki hak-hak dan kewajiban sebagai warga negara. Dalam masyarakat, individu-individu tersebut memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pembentukan kebijakan negara dan memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitarnya.

Dari pengertian terminologis tersebut, dapat disimpulkan bahwa masyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang tinggal bersama di suatu wilayah tertentu, memiliki budaya, nilai, dan norma yang sama, serta saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain. Masyarakat juga memiliki sistem sosial, budaya, dan politik yang berbeda-beda, tergantung dari latar belakang sejarah dan kebudayaannya.

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki peran yang sangat penting bagi individu-individu yang hidup di dalamnya. Masyarakat menjadi tempat individu-individu tersebut untuk belajar, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan orang lain. Dalam masyarakat, individu-individu tersebut juga belajar tentang norma dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh kelompoknya. Selain itu, masyarakat juga memberikan dukungan dan bantuan kepada anggotanya ketika dibutuhkan.

Namun, masyarakat juga memiliki sisi-sisi negatifnya. Dalam masyarakat, terdapat masalah-masalah sosial seperti kemiskinan, kejahatan, dan ketimpangan sosial yang dapat memengaruhi kualitas hidup individu-individu yang tinggal di dalamnya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam mengatasi masalah-masalah sosial tersebut.

Dalam era globalisasi dan modernisasi yang semakin berkembang pesat, masyarakat juga mengalami perubahan yang signifikan. Masyarakat menjadi lebih terbuka dan terhubung dengan masyarakat di luar wilayahnya melalui teknologi dan media sosial. Hal ini membuka peluang bagi individu-individu untuk belajar dan mengembangkan diri secara lebih luas.

Namun, hal ini juga dapat memicu perubahan dalam budaya dan nilai-nilai masyarakat yang sudah ada sebelumnya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap mempertahankan identitas budaya dan nilai-nilai yang sudah dijunjung tinggi selama ini.

Baca Juga: Pengertian Kemiskinan

Dalam mempertahankan identitas budaya dan nilai-nilai masyarakat, individu-individu di dalamnya memiliki peran yang sangat penting. Individu-individu tersebut harus mampu menghargai dan mempertahankan budaya dan nilai-nilai yang ada, serta menghindari perubahan yang dapat merusak identitas budaya dan nilai-nilai tersebut.

Dalam kesimpulannya, masyarakat merupakan sebuah istilah yang memiliki pengertian terminologis yang beragam, tergantung dari sudut pandang dan disiplin ilmu yang digunakan. Namun, pada dasarnya masyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain, memiliki budaya dan nilai-nilai yang sama, serta saling mendukung dan membantu satu sama lain. Penting bagi masyarakat untuk tetap mempertahankan identitas budaya dan nilai-nilai yang sudah dijunjung tinggi selama ini agar dapat memperkuat dan memperkukuh keberadaannya sebagai sebuah komunitas yang kuat dan solid.

Sabtu, 11 Februari 2023

Pengertian Bullying

Pengertian Bullying

Bullying adalah tindakan kekerasan atau intimidasi secara berulang-ulang yang dilakukan oleh satu atau lebih individu terhadap individu lain yang memiliki kekuatan lebih rendah. Tindakan ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti perilaku fisik, verbal, atau melalui media elektronik. Bullying sering terjadi di sekolah, tempat kerja, dan lingkungan online, dan memiliki dampak negatif yang signifikan pada korban, termasuk rasa rendah diri, depresi, dan bahkan bunuh diri.

Ilustrasi Bullying

Bullying tidak hanya melibatkan tindakan kekerasan atau intimidasi, tetapi juga merupakan proses sosial yang membentuk hubungan power dan status antara pelaku dan korban. Pelaku sering memiliki kekuatan sosial, ekonomi, atau fisik yang lebih besar dan memanfaatkan ini untuk menindas korban. Ini membuat korban merasa tidak aman dan tidak berdaya, dan memengaruhi bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Tindakan bullying dapat berupa tindakan fisik, seperti memukul, menendang, atau mengambil barang milik orang lain. Ini juga dapat berupa perilaku verbal, seperti mengejek, menghina, atau memfitnah. Dalam era digital, bullying juga sering terjadi melalui media elektronik, seperti ponsel, internet, atau jejaring sosial. Ini disebut cyberbullying dan sering memiliki dampak yang lebih luas dan berkepanjangan dibandingkan tindakan bullying tradisional.

Baca Juga: Pengertian Khabar dan Atsar

Bullying memiliki dampak negatif yang signifikan pada korban, baik secara fisik maupun mental. Korban sering mengalami rasa rendah diri, depresi, dan ansietas, dan dalam beberapa kasus bahkan mengalami masalah kesehatan jangka panjang. Ini juga memengaruhi bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, membuat mereka merasa tidak aman dan mengurangi kemampuan mereka untuk berpartisipasi secara efektif.

Untuk mengatasi masalah bullying, perlu adanya upaya kolektif dari semua pihak. Ini termasuk memberikan pendidikan dan kesadaran tentang bullying dan dampak negatifnya, memberikan dukungan kepada korban, dan mengatasi perilaku pelaku dengan tegas. Pendidikan harus diberikan sejak dini dan terus-menerus, untuk membantu membentuk norma sosial yang memproteksi korban dan mempromosikan perilaku yang positif dan menghormati orang lain. Pemerintah dan sekolah juga harus memiliki kebijakan yang jelas dan tegas untuk mengatasi bullying, dan memastikan bahwa pelaku dikenai sanksi yang sesuai.

Sebagai masyarakat, kita juga memiliki tanggung jawab untuk membantu mencegah bullying. Ini termasuk memperingatkan orang lain tentang perilaku bullying, membantu korban, dan mempromosikan norma sosial yang menghormati orang lain. Kita juga harus memastikan bahwa kita tidak membantu atau membiarkan tindakan bullying terjadi, dan memastikan bahwa lingkungan kita aman dan inklusif bagi semua orang.

Dalam kesimpulannya, bullying adalah tindakan kekerasan atau intimidasi yang memiliki dampak negatif yang signifikan pada korban. Tindakan ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, dan memengaruhi bagaimana korban berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Upaya kolektif dari semua pihak diperlukan untuk mengatasi masalah ini, termasuk memberikan pendidikan dan kesadaran, memberikan dukungan kepada korban, dan mengatasi perilaku pelaku dengan tegas. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk membantu mencegah bullying dan memastikan bahwa lingkungan kita aman dan inklusif bagi semua orang.

Senin, 12 Maret 2018

Trik Cerdas Merawat Sepatu Pantofel Pria

Trik Cerdas Merawat Sepatu Pantofel Pria


Jenis sepatu formal apa yang paling dibutuhkan para pria modern?

Di antara sekian banyak jenis sepatu formal pria, tentu saja sepatu pantofel merupakan salah satu yang paling dibutuhkan pria. Karena jenis sepatu ini dibuat khusus untuk aktivitas formal seperti bekerja atau menghadiri undangan pesta.

Trik Cerdas Merawat Sepatu Pantofel Pria   


Pilihan model sepatu pantofel kini juga semakin beragam sehingga tidak terkesan kaku. Sepatu pantofel priayang berkualitas tentu bisa bertahan lama. Namun, kita juga wajib tahu cara merawatnya dengan benar supaya sepatu tersebut selalu nyaman dan tampak seperti baru. Beberapa trik cerdas ini harus kita kuasai agar sepatu pantofel kesayangan membuat kita makin percaya diri:

Membersihkan Debu dengan Kain Lembut
Debu dan kotoran yang menempel pada sepatu pantofel harus segera dibersihkan setelah sepatu selesai digunakan. Karena debu dan kotoran yang tidak dibersihkan akan melekat kuat dan membuat sepatu pantofel tampak kusam. Kita hanya perlu menggunakan kain lembut dengan serta halus untuk membersihkan sepatu pantofel. Penggunaan kain lembut akan membuat permukaan sepatu pantofel tidak mudah tergores.

Jangan Biarkan Sepatu Pantofel Basah
Air adalah musuh utama sepatu pantofel berbahan kulit. Karena air pada permukaan sepatu pantofel bisa merusak tekstur dan warna bahan kulit tersebut. Oleh sebab itu, kita harus segera mengeringkan sepatu pantofel yang basah. Gunakan kain lap lembut untuk menepuk-nepuk permukaan sepatu pantofel. Kemudian angin-anginkan sepatu pantofel selama beberapa jam hingga benar-benar kering.

Menggunakan Produk Pelembap Khusus
Sepatu pantofel pria harus dirawat dengan produk pelembap khusus bahan kulit. Produk tersebut biasanya berbentuk krim yang harus dioleskan pada seluruh permukaan sepatu pantofel. Oleskan secara merata kemudian bersihkan sisa produk dengan kain lap lembut atau kapas. Gunakan produk tersebut secara teratur untuk menjaga elastisitas sepatu pantofel. Maka sepatu pantofel kita akan tampak selalu berkilau seperti baru jika kita rajin membersihkannya.

Bila Ingin Menggunakan Semir Sepatu
Tidak semua semir sepatu benar-benar bermanfaat membuat sepatu tampak seperti baru. Jadi, kita hanya boleh mengandalkan semir sepatu yang berkualitas dan warnanya sesuai dengan sepatu. Pilihlah semir sepatu dengan kandungan polish untuk menjaga kualitas sepatu pantofel secara maksimal.

Jangan Menjemur Sepatu di Bawah Sinar Matahari
Sinar matahari ternyata bisa merusak tekstur dan warna sepatu pantofel. Akibatnya, sepatu pantofel jadi rentan mengelupas dan tampak kusam. Setelah sepatu pantofel dibersihkan, kita hanya perlu mengangin-anginkannya di tempat teduh. Hawa panas dari matahari sudah lebih dari cukup untuk mengeringkan sepatu. Jangan sampai kita membiarkan sepatu pantofel kesayangan terjemur di bawah pancaran sinar matahari.

Menyimpan Sepatu Pantofel di Tempat Kering dan Sejuk
Tempat kering dan sejuk menjadi syarat utama untuk menyimpan sepatu pantofel. Jadi, kita harus memastikan kalau rak sepatu atau sudut tempat penyimpanan sepatu benar-benar kering dan bersih. Supaya sepatu pantofel tidak mudah berjamur bila disimpan dalam waktu lama. Kita juga bisa menyimpan beberapa bungkus silica gel dalam kotak sepatu. Karena silica gel berfungsi untuk menyerap udara lembap. Jangan lupa mengganti silica gel secara teratur bila teksturnya mulai mengeras.

Jika sepatu formal pria yang lama sudah mulai usang, mungkin ini saatnya untuk membeli sepatu yang baru bisa jenis pantofel maupun jenis sepatu formal lain. Klik dulu website MatahariMall untuk mencari sepatu formal pria yang berkualitas dan sedang tren. MatahariMall memiliki koleksi sepatu formal pria seperti pantofel yang lengkap dan dibanderol dengan harga terjangkau. Memiliki sepatu pantofel berkualitas tanpa menguras ini kantong jadi tak mustahil bila kita berbelanja online di MatahariMall.


Senin, 27 November 2017

Termometer Klinis dan cara kerjanya

Termometer Klinis dan cara kerjanya

Termometer berasal dari bahasa latin termo yang artinya suhu. Suhu merupakan derajat atau tingkat panas suatu benda atau zat. Sedangkan meter merpakan suatu alat ukur. Dalam kehidupan sehari – hari, termometer biasanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh seseorang ketika sedang mengalami demam. Ketika anada ehujanan atau terkena sinar matahari yang sangat panas membuat kepala pusing. Biasanya kepala pusing tersebut disertai demam. Untuk mengukur seberapa tinggi demam yang terjangkit, digunakanlah termometer untuk mengukur suhunya. Suhu orang normal sekitar 37 – 37, 5 derajat celcius. Sedangkan suhu untuk orang yang mulai terserang demam di mulai dari suhu 38 derajat celcius. Kondisi ini masih bisa di atasi di rumah dengan cara mengompreasnya. Tetapi jika melebihi 39 derajat celcius, bawalah segera ke dokter untuk di beri penanganan lebih lanjut.

Termometer Klinis dan cara kerjanya


Termometer yang digunakan untuk mengukur suhu badan seseorang dinamakan termometer klinis. Termometer ini biasa di gunakan di dunia kedokteran. Sebelum dokter memeriksa lebih lanjut kondisi pasien, biasanya dokter mengukur terlebih dahulu suhu pasien dengan menggunakan termometer klinis. Suhu badan seseorang mampu di ukur dengan baik melalui rongga mulut, ketiak, atau diantara lekukan tubuh lainnya. Suhu normal manusia berkisar 37 derajat celcius dan tidak pernah kurang dari 35 derajat celcius. Sedangkan suhu maksimal dari suhu tubuh manusia yaitu 42 derajat celcius.  Termometer klinis ini di bedakan menjadi 2 macam yaitu termometer klinis analog dan termometerklinis digital. Termometer klinis analog memunculkan suhu yang terbaca dengan melihat angka yang di capai oleh pipa kapiler. Sedangkan termometer klinis digital, nilai suhu yang terbaca dalam bentuk angka yang tertera pada layar termometer. Jika dilihat dari keduanya, termometer klinis digital memiliki keakuratan lebih tinggi daripada termometer klinis analog. Karena pembacaan suhunya lebih jelas dan lebih pasti. Jika anda ingin membeli termometer klinis untuk keperluan buah hati anda untuk mengukur suhunya ketika sakit, anda dapat membelinya dengan mudah di goApotik.com

Sabtu, 19 Agustus 2017

Pengertian Pelanggan

Pengertian Pelanggan

Pengertian Pelanggan - Pengertian Pelanggan menurut para akhli bermacam macam, tergantung tingkat kemampuan dan latar belakang masing masing ,adapun pengertian pelanggan adalah sebagai berikut:

  1. Pelanggan adalah bagian terpenting dalam usaha suatu Perusahaan
  2. Pelanggan adalah orang atau merupakan lembaga yang melakukan pembelian berulan ulang.
  3. Pelanggan adalah orang yamg tidak tergantung pada diri kita tapi sebaliknya kitalah yang tergantung padanyaPelanggan bukan hanya mendatangkan uang tetapi juga sebagai manusia yang mempunyai perasaan dan keinginan yang harus kita hormati
  4. Pelanggan adalah seseorang yang membina hubungan baik dengan orang lain khususnya produsen dalam bidang usaha
  5. Pelanggan adalah orang yang memperhatikan perhatian penuh terhadap produk produk yang kita tawarkan.
  6. Pelanggan orang ,organisasi atau instansi yang melakukan pembelian produk secara berulang ulang
Pengertian Pelanggan



2. Jenis pelanggan
Pada dasarnya ada dua jenis pelanggan, yaitu Pelanggan Eksternal dan Pelanggan Internal .

a Pelanggan Eksternal. 
Pelanggan eksternal adalah orang diluar industri yang menerima suatu produk (end-user). Pelanggan eksternal setiap industri jelas adalah masyarakat umum yang menerima produk industri tersebut. Beberapa hal yang diperlukan pelanggan eksternal adalah
(a) kesesuaian dengan kebutuhan akan produk
(b) harga yang kompetitif
(c) kualitas dan realibilitas
(d) pengiriman yang tepat waktu dan
(e) pelayanan purna jual.

b Pelanggan Internal. 
Pelanggan internal adalah orang yang melakuakan proses selanjutnya dari suatu pekerjaan (“next process”) Pelanggan internal merupakan seluruh karyawan dari suatu industri. Yang diperlukan pelanggan internal adalah
(a) kerja kelompok dan kerjasama,
(b) struktur dan sistem yang efisien,
(c) pekerjaan yang berkualitas dan
(d) pengiriman yang tepat waktu.

Pengertian diatas adalah dasar pemikiran yang berorientasi kepada pelanggan berasal dari sudut pandang pelanggan ,untuk itu keputusanpenetapan program pemasaran perusahaan harus didasarkan kepada kebutuhan dan keinginan pelanggan yang dituju,baik yang menyangkut produk,harga, distribusi, dan promosi secara terpadu dalam kesatuan yang utuh.

Mempertahankan pelanggan lebih penting daripada memikat pelanggan baru ,sebab mempertahankan pelanggan melalui pemenuhan kepuasan pelanggan akan memberikan implikasi seperti:
• Membeli lagi
• Mengatakan hal hal yang baik tentang perusahaan kepada orang lain
• Kurang memperhatikan merk dan iklan produk pesaing
• Membeli produk lain dari perusahaan yang sama

Kepuasan pelanggan adalah ungkapan yang menyenangkan dari
pelanggan berdasarkan penilaiannya (perception) terhadap apa yang
Pengertian Pemasaran

Pengertian Pemasaran

Pengertian Pemasaran - Pemasaran merupakan suatu proses merencanakan dan menjalankan serangkaian konsep mengenai harga,promosi,dan konsep distribusi terhadap suatu ide-ide, barang,dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu, organisasi, dan masyarakat (Dalrymple:1995) Pemasaran memiliki fokus bagaimana agar kita dapat merubah suatu kebutuhan menjadi suatu keinginan Menerapkan pemasaran berarti melakukan usaha-usaha untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh seorang individu, dan berusaha membuat suatu produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut serta melakukan usaha-usaha untuk meyakinkan individu tersebut bahwa produk atau jasa yang kita hasilkan sesuai dengan yang dia butuhkan.

Pengertian Pemasaran


Merubah kebutuhan menjadi keinginan merupakan pekerjaan yang berat dimana disini terjadi “battle of mind”, dimana seorang pemasar harus jeli dan cermat untuk memberikan afeksi kepada seseorang seseorang. Pemasaran merupakan hal yang dinamis sama seperti seorang manusia yang dinamis, memahami manusia yang cepat berubah merupakan tantangan bagi konsep-konsep pemasaran agar cepat mengkondisikan konsepnya dengan perubahan yang terjadi pada seorang manusia

Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia. Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang program pemasaran,

Sabtu, 15 April 2017

Pengertian Sensus Penduduk

Pengertian Sensus Penduduk

Pengertian Sensus Penduduk - Sensus penduduk adalah proses pencatatan, perhitungan, dan publikasi data kependudukan yang dilakukan terhadap semua penduduk yang tinggal di negara Indonesia. Sensus penduduk di Indonesia dilaksanakan setiap sepuluh tahun. Sejak Indonesia merdeka, telah dilaksanakan sensus penduduk sebanyak lima kali, yaitu pada 1961, 1971, 1980, 1990, dan 2000.

Logo Sensus Penduduk 2010 (Sumber: Google)


Sensus bertujuan untuk mengetahui jumlah dan perkembangan penduduk dalam periode waktu tertentu. Selain itu, sensus digunakan untuk mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk di berbagai wilayah, tingkat kelahiran, tingkat kematian, serta migrasi penduduk. Lembaga yang menangani urusan sensus penduduk di Indonesia adalah Badan Pusat Statistik (BPS). Badan ini terdapat di tingkat pusat dan daerah (provinsi dan kabupaten).

Sensus penduduk dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut.

  • Sensus de jure adalah pendataan penduduk yang di lakukan kepada penduduk yang benar-benar bertempat tinggal di wilayah tersebut.
  • Sensus de facto adalah pendataan penduduk yang dilakukan kepada semua penduduk yang pada waktu sensus berada di wilayah tersebut.

Manfaat dan Tujuan sensus penduduk

Sensus penduduk perlu dilakukan agar pemerintah memiliki data kependudukan yang up to date (sesuai perkembangan zaman), sehingga pemerintah dapat:
  • mengetahui perkembangan jumlah penduduk,
  • mengetahui tingkat pertumbuhan penduduk,
  • mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk,
  • mengetahui komposisi penduduk (berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur, mata pencaharian, dan sebagainya),
  • mengetahui arus migrasi, serta
  • merencanakan pembangunan sarana dan prasarana sosial sesuai dengan kondisi kependudukan daerah.

Rabu, 22 Februari 2017

Pengertian Kemiskinan

Pengertian Kemiskinan

Pengertian Kemiskinan - Kemiskinan merupakan permasalahan dasar dan menjadi kenyataan pahit dalam masyarakat. Kemiskinan dipandang sebagai bagian dari keseluruhan proses ekonomi dan teknologi yang sangat memengaruhi hubungan antarmanusia. Bagi hampir semua manusia di dunia ini, kemiskinan merupakan keadaan yang paling buruk dan sangat ditakuti oleh semua orang. Banyak jalan yang mereka tempuh untuk keluar dari kemiskinan. Kemiskinan masih akan menjadi lebih buruk lagi apabila dipandang sebagai kumpulan dari rendahnya ekonomi dan buruknya nilai moral. 

Pengertian Kemiskinan

Miskin di sini dihubungkan dengan kehidupan ekonomi yaitu pendapatan perorangan atau pendapatan masyarakat dalam tingkatan rendah.

Ukuran kemiskinan yang terdapat di negara berkembang adalah taraf kehidupan yang tidak normal menurut target kesejahteraan suatu negara menurut ketentuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Adapun standar yang digunakan PBB untuk meng-klasifikasikan suatu negara termasuk dalam negara miskin antara lain sebagai berikut.
a) Pendapatan atau penghasilan penduduk rendah.
b) Perumahan yang tidak memadai.
c) Mata pencaharian agraris dengan menggunakan teknologi tradisional.
d) Kesehatan penduduk yang rendah.
e) Angka kematian yang tinggi.
f) Pendidikan yang rendah.
Pengertian Urbanisasi

Pengertian Urbanisasi

Pengertian Urbanisasi - Kamu tentu tidak asing lagi mendengar istilah urbanisasi. Apakah urbanisasi itu? Mengapa terjadi urbanisasi? Terjadinya urbanisasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang berasal dari pedesaan atau daerah asal maupun dari kota atau daerah tujuan. Faktor dari pedesaan disebut faktor pendorong, sedangkan faktor dari perkotaan disebut dengan faktor penarik.

Pengertian Urbanisasi


Secara umum, kita tahu bahwa yang dimaksud dengan urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Namun demikian, sebenarnya pengertian urbanisasi itu mengandung arti bermacam-macam, antara lain seperti dikemukakan Schoor berikut ini.


a) Arus pindah ke kota.
b) Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja nonagraris di sektor industri dan sektor tekstil.
c) Tumbuhnya pemukiman menjadi kota.
d) Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan yang memengaruhi segi ekonomi, sosial budaya, dan psikologi.

Dari pengertian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa hal yang penting dari urbanisasi adalah sebagai berikut.

  • Urbanisasi merupakan proses perkotaan dalam bentuk fisik dan nonfisik.

(1) Nonfisik, yaitu perubahan gaya hidup dan perilaku yang berciri ketaatan.
(2) Fisik, yaitu perkembangan wilayah atau fisik kota, di mana banyak didirikan bangunan atau gedung-gedung bertingkat.

  • Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan.


Urbanisasi atau mengalirnya penduduk dari daerah pedesaan ke perkotaan disebabkan adanya perbedaan tingkat kehidupan antara kedua daerah tersebut, di mana terjadi perbedaan dalam tingkat sosial, ekonomi, dan politik.

Rabu, 01 Februari 2017

Pengertian Diferensiasi Sosial

Pengertian Diferensiasi Sosial

Pengertian Diferensiasi Sosial - Diferensiasi sosial atau pembedaan sosial merupakan perwujudan pembagian sosial atau masyarakat ke dalam kelompok-kelompok atau golongan-golongan secara horizontal, sehingga tidak menimbulkan tingkatan-tingkatan secara hierarkis. Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah variasi pekerjaan, prestise, dan kekuasaan kelompok dalam masyarakat, yang dikaitkan dengan interaksi atau akibat umum dari proses interaksi sosial yang lain. Perwujudan penggolongan masyarakat atas dasar perbedaan pada kriteria-kriteria yang tidak menimbulkan tingkatan-tingkatan antara lain ras, agama, jenis kelamin, profesi, klan, suku bangsa, dan sebagainya.

Pengertian Diferensiasi Sosial


Diferensiasi sosial atau perbedaan sosial dapat kita artikan pembedaan warga masyarakat ke dalam golongan-golongan atau kelompok-kelompok secara horisontal (sejajar). Sedikit berbeda dengan stratifikasi sosial atau pelapisan sosial yang mengelompokkan masyarakat ke dalam struktur kelas yang bersifat hierarkhies dan vertical, diferensiasi sosial atau diferensiasi sosial mengelompokkan masyarakat secara horizontal, yakni pengelompokan masyarakat dari sudut fisik semata.

Namun demikian, stratifikasi sosial (pelapisan sosial) dan diferensiasi sosial (perbedaan sosial) memiliki kesamaan, yaitu sama-sama menunjukkan adanya keanekaragaman yang terjadi dalam sebuah masyarakat.  Walaupun terkadang menimbulkan beberapa masalah seperti konflik, keanekaragaman  seperti  ini  merupakan  potensi  pembangunan  tersendiri yang patut disyukuri. Keanekaragaman yang ada dalam masyarakat akan memicu proses dinamika dalam kehidupan masyarakat tersebut.

Perbedaan Diferensiasi dengan Stratifikasi

1. Difrensiasi Sosial
a. Pengelompokan Secara Horisontal
b. Berdasarkan ciri dan fungsi
c. Distribusi kelompok
d. Genotipe
e. Kreteria biologis/fisik sosiokultural

2. Stratifikasi Sosial
a. Pengelompokan secara vertikal
b. Berdasarkan posisi, status, kelebihan yang dimiliki, sesuatu yang dihargai
c. Distribusi hak dan wewenang
d. Stereotip
e. Kriteria ekonomi, pendidikan, kekuasaan, kehormatan




Jumat, 06 Januari 2017

Pengertian Norma kesopanan

Pengertian Norma kesopanan

Pengertian Norma kesopanan - Norma kesopanan adalah norma yang berhubungan dengan pergaulan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Norma kesopanan bersumber dari tata kehidupan atau budaya yang berupa kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam mengatur kehidupan kelompoknya. Manusia sebagai mahluk sosial memiliki kecenderungan berinteraksi atau bergaul dengan manusia lain dalam masyarakat. Hubungan antarmanusia dalam masyarakat ini membentuk

Pengertian Norma kesopanan

aturan-aturan yang disepakati tentang mana yang pantas dan mana yang tidak pantas. Ada perbuatan yang sopan atau tidak sopan, boleh dilakukan atau tidak dilakukan. Inilah awal mula terbentuk norma kesopanan. Oleh karena norma ini terbentuk atas kesepakatan bersama, maka perbuatan atau peristiwa yang sama memungkinkan terbentuk aturan yang berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.

Coba kalian perhatikan, dua orang anak kecil yang belum pernah bermain ”A”, melihat teman-temannya yang lebih besar bermain ”A”. Kemudian timbul keinginan di antara mereka berdua untuk bermain ”A”. Untuk mewujudkan keinginan ini, maka kedua anak ini akan bermain dengan membuat aturan yang disepakati bersama. Aturan yang dibuat mungkin sama dengan aturan yang sudah ada, namun juga dapat berbeda. Bagi kedua anak tersebut aturan yang telah disepakati merupakan benar untuk mereka berdua, walaupun bagi kelompok lain kurang tepat. Contoh tersebut, menggambarkan bagaimana proses terjadi perbedaan norma kesopanan antara masyarakat satu dengan yang lain. Coba kalian cari informasi tentang faktor lain yang menyebabkan perbedaan norma kesopanan dalam masyarakat.

Norma kesopanan dalam masyarakat memuat aturan tentang pergaulan masyarakat, antara lain terlihat dalam tata cara berpakaian, tata cara berbicara, tata cara berperilaku terhadap orang lain, tata cara bertamu ke rumah orang lain, tata cara menyapa orang lain, tata cara makan, dan sebagainya. Tata cara dalam pergaulan dalam masyarakat yang berlangsung lama dan tetap dipertahankan oleh masyarakat, lama kelamaan melekat secara kuat dan dirasakan menjadi adat istiadat. Beberapa pendapat ahli membedakan antara norma kesopanan dengan kebiasaan dan hukum adat. Kebiasaan menunjukkan pada perbuatan yang berulang-ulang dalam peristiwa yang sama, kemudian diterima dan diakui oleh masyarakat. Sedangkan adat istiadat adalah aturan/kebiasaan yang dianggap baik dalam masyarakat tertentu dan dilakukan secara turun temurun.

Salah satu perbedaan kebiasaan dengan adat istiadat adalah kekuatan sanksi pada keduanya. Sanksi terhadap pelanggaran kebiasaan tidak sekuat sanksi pelanggaran terhadap hukum adat. Contoh pulang kampung saat menjelang perayaan Idul Fitri, Natal, atau hari besar keagamaan lainnya merupakan kebiasaan sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun apabila seseorang suatu saat pada perayaan tersebut tidak pulang kampung, maka sanksi dari masyarakat tidak sebesar orang yang melanggar aturan adat tentang perkawinan.

Sanksi terhadap pelanggaran norma kesopanan dapat berupa pengucilan, tidak disenangi, atau dicemoohkan oleh masyarakat. Sanksi berasal dari luar diri seseorang, berbeda dengan norma kesusilaan yang berasal dari diri sendiri. Lemah kuatnya sanksi dari masyarakat dipengaruhi oleh kuat tidaknya norma kesopanan tersebut dalam masyarakat. Contoh berjalan di depan orang yang lebih tua harus meminta ijin (permisi). Bagi masyarakat di daerah pedesaan pelanggaran ini akan mendapat teguran lebih tegas, dibandingkan dalam masyarakat perkotaan. Apakah masih ada faktor lain yang memengaruhi kekuatan sanksi norma kesopanan? Diskusikanlah dengan kelompok kalian dan sajikan hasil diskusi kalian di depan kelas untuk mendapat tanggapan dari kelompok lain.

Kamis, 20 Oktober 2016

Pengertian Partisipasi Masyarakat

Pengertian Partisipasi Masyarakat

Pengertian Partisipasi Masyarakat - Partisipasi berarti turut berperan serta dalam suatu kegiatan. bentuk partisipasi sangat banyak bergantung kegiatannya. Misalnya, partisipasi dalam pemilihan ketua kelas dan pemilihan ketua RT atau RW.

Pengertian Partisipasi Masyarakat

Partisipasi bukan hanya bergantung pada keterlibatan seseorang secara fisik, melainkan lebih jauh adalah bagaimana peran serta dalam kegiatan dan tanggung jawab setelah kegiatan tersebut berhasil. Partisipasi masyarakat terhadap bangsa dan negaranya dapat tercipta dengan adanya kepercayaan antara pemerintah atau lembaga-lembaga pemerintah dan masyrakat.

Sedangkan menurut Ndraha (1990), diacu dalam Lugiarti (2004), partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan dapat dipilah meliputi; (1) partisipasi dalam / melalui kontak dengan pihak lain sebagai awal perubahan sosial, (2) partisipasi dalam memperhatikan / menyerap dan memberi tanggapan terhadap informasi, baik dalam arti menerima, menerima dengan syarat, maupun dalam arti menolaknya, (3) partisipasi dalam perencanaan termasuk pengambilan keputusan, (4) partisipasi dalam pelaksanaan operasional, (5) partisipasi dalam menerima, memelihara, dan mengembangkan hasil pembangunan, yaitu keterlibatan masyarakat dalam menilai tingkat pelaksanaan pembangunan.

Survey partisipasi oleh The International Association of Public Participation telah mengidentifikasi nilai inti partisipasi sebagai berikut (Delli Priscolli, 1997), yang diacu dalam Daniels dan Walker (2005):

  1. Masyarakat harus memiliki suara dalam keputusan tentang tindakan yang mempengaruhi kehidupan mereka.
  2. Partisipasi masyarakat meliputi jaminan bahwa kontribusi masyarakat akan mempengaruhi keputusan.
  3. Proses partisipasi masyarakat mengkomunikasikan dan memenuhi kebutuhan proses semua partisipan.
  4. Proses partisipasi masyarakat berupaya dan memfasilitasi keterlibatan mereka yang berpotensi untuk terpengaruh.
  5. Proses partisipasi masyarakat melibatkan partisipan dalam mendefinisikan bagaimana mereka berpartisipasi.
  6. Proses partisipasi masyarakat mengkomunikasikan kepada partisipan bagaimana input mereka digunakan atau tidak digunakan.
  7. Proses partisipasi masyarakat memberi partisipan informasi yang mereka butuhkan dengan cara bermakna.
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan kehutanan dapat diwujudkan dengan baik jika sistem pelaksanaan pembangunan kehutanan yang ada melibatkan atau memberikan tempat bagi partisipasi masyarakat. Soetrisno (1995) memberikan beberapa syarat  untuk mengembangkan sistem pembagunan yang partisipatif, yaitu : (1) Mendorong timbulnya pemikiran kreatif, baik dimasyarakat dan pelaksana pembangunan, (2) Toleransi yang besar terhadap kritik yang datang dari bawah dengan mengembangkan sifat positif thinking di kalangan aparat pelaksana,  (3) Menimbulkan budaya di kalangan pengelola pemerintahan/pembangunan wilayah untuk berani mengakui atas kesalahan yang mereka buat dalam merencanakan pembangunan di daerah mereka masing-masing dan (4) Menimbulkan kemampuan untuk merancang atas dasar skenario, (5) Menciptakan sistem evaluasi proyek pembangunan yang mengarah pada terciptanya kemampuan rakyat untuk secara mandiri mencari permaslahan pelaksanaan pembangunan dan pemecahan terhadap permasalahan itu sendiri .