Senin, 27 Juli 2015

Pengertian Rotasi Bumi

| Senin, 27 Juli 2015


Pengertian Rotasi Bumi - Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya. Untuk menyelesaikan satu putaran penuh, bumi memerlukan waktu 24 jam. Jadi tiap jam sebuah titik di bumi bergeser sejauh 15 derajat. Arah rotasi dari barat ke timur atau berotasi dengan arah negative. Akibat rotasi itu, benda-benda langit melakukan peredaran semu harian dari timur ke barat.

Pengertian Rotasi Bumi

Rotasi Bumi


Rotasi adalah perputaran benda pada suatu sumbu yang tetap, misalnya perputaran gasing dan perputaran bumi pada poros/sumbunya. Untuk bumi, rotasi ini terjadi pada garis/poros/sumbu utara-selatan (garis tegak dan sedikit miring ke kanan). Jadi garis utara-selatan bumi tidak berimpit dengan sumbu rotasi bumi, seperti yang terlihat pada "globe bola dunia" yang digunakan dalam pelajaran ilmu bumi/geografi. Kecepatan putaran ini diukur oleh banyaknya putaran per satuan waktu. Misalnya bumi kita berputar 1 putaran per 24 jam. Untuk rotasi mesin yang berputar lebih cepat dari rotasi bumi, kita pakai satuan rotasi per menit (rpm).

Akibat dari gerak rotasi ini, maka benda tersebut akan mengalami gaya sentrifugal, yaitu jenis gaya dalam ilmu fisika yang mengakibatkan benda akan terlempar keluar. Hal ini akan nampak terasa pada saat kita naik mobil yang melewati tikungan melingkar. Pada saat mobil ini bergerak melingkar dengan kecepatan agak tinggi, maka penumpang dalam mobil akan merasa terlempar ke samping (ke sisi luar lingkaran itu) sebagai akibat dari adanya gaya sentrifugal.

Percobaan yang membuktikan bahwa bumi berotasi
  • Percobaan Benzenberg dan Reich (percobaan dengan benda jatuh) Benzeinberg (tahun 1802) mengadakan percobaan dengan menjatuhkan sebuah peluru logam dari puncak menara. Ternyata peluru itu tidak jatuh persis dibawahnya, namun agak melenceng kea rah timur. Hal itu membuktikan bahwa bumi berotasi dari barat ke timur. Reich (tahun 1831) juga melakukan percobaan yang serupa pada sebuah lubang pertambangan, dan ternyata hal yang serupa di dapatkan.
  • Ayunan Foucault Pada tahun 1851, Foucault mengadakan percobaan pendulum (bandul) yang diikatkan atau digantungkan pada puncak bangunan tinggi. Agar bandul yang di ayunkan arahnya tetap, maka dipakai patokan bintang spica (bintang tetap). Ternyata stelah diamati, setiap 6 jam bandul mempunyai gerak yang berbeda.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar