Kamis, 08 Februari 2018

Pengertian Tolok Ukur Nilai Sosial

| Kamis, 08 Februari 2018
Pengertian Tolok Ukur Nilai Sosial - Tolok ukur nilai sosial, yaitu daya guna fungsional suatu nilai dan kesungguhan penghargaan, penerimaan, atau pengakuan yang diberikan oleh seluruh atau sebagian besar masyarakat terhadap nilai sosial tersebut.

Disebut daya guna fungsional, sebab setiap objek dihargai menurut fungsinya dalam struktur dan sistem masyarakat yang bersangkutan. Jadi, penghargaan yang diberikan berbeda-beda, tergantung pada besar kecilnya fungsi. Presiden mendapat nilai sosial lebih tinggi daripada menteri sebab fungsi presiden dinilai lebih tinggi daripada fungsi menteri. Candi Borobudur dan Candi Mendut mendapat nilai sosial yang berbeda. Candi Borobudur dihargai lebih tinggi sebab dinilai mempunyai nilai sosiokultural yang lebih besar daripada Candi Mendut, Borobudur dikenal orang di seluruh dunia.

Dari kehidupan sehari-hari ternyata masyarakat terus berubah. Oleh karena itu, tidak ada tolok ukur nilai yang bersifat kekal yang ada dan dapat dibuat hanyalah tolok ukur sementara. Supaya tolok ukur nilai menjadi bersifat tetap, harus dipenuhi 2 syarat sebagai berikut.
  • Penghargaan itu harus diberikan dan disetujui oleh seluruh atau sebagian besar anggota masyarakat, jadi bukan didasarkan atas keinginan penilaian individ
  • Tolok ukur itu harus diterima sungguh-sungguh oleh minimal sebagian besar masyarakat.


Penghargaan dan kesungguhan penerimaan itu harus diketahui dan diukur berdasarkan kuantitas dan kualitas, pengorbanan yang dilakukan masyarakat. Untuk mempertahankan kelestarian tolok ukur itu, juga harus ada sanksi yang dikenakan apabila ada yang melanggar kesepakatan bersama. Di samping itu manusia juga dapat mengetahui intensitas penerimaan itu dari luapan emosi masyarakat, apabila ada tindakan yang akan menghancurkan.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar