Jumat, 26 Desember 2014

Pengertian Antibiotik

| Jumat, 26 Desember 2014
Pengertian Antibiotik - Sejak pertama kali digunakan pada tahun 1940 merupakan salah satu kemajuan besar dalam dunia pengobatan. Antimikroba atau antimikrobia suatu istilah umum yang digunakan untuk mendefinisikan segala bentuk agen kimiawi yang memiliki aktivitas mengganggu pertumbuhan dan metabolisme ataupun membunuh mikroorganisme. Antimikroba meliputi senyawa desinfektan, antiseptik, bahan sanitasi, dan agen kemoterapeutik yang bersifat menghambat atau mematikan mikroorganisme (Pelezar dan Chan, 2006, Setiabudi, 1995).

Cermat dalam penggunaan Antibiotik
Tujuan terapi antibiotik adalah untuk menghambat atau dapat membasmi mikroba sehingga dapat menyembuhkan dan mengendalikan penyakit. Untuk mencapai tujuan ini dosis obat yang cukup harus diberikan sehingga tercapai kadar terapeutik. Efek terpeutik ini dikontrol melalui empat proses yang terjadi dalam tubuh manusia yaitu pertama absorsi obat dari tempat pemberian obat memungkinkan untuk masuknya obat tersebut ke dalam plasma. Kedua obat secara reversible terdistribusi dari aliran darah dan menyebar ka cairan interstitial dan interselular. Ketiga obat akan dimetabolisme di hati, ginjal, dan jaringan lainnya dan keempat obat demikian akan dieliminasi dari tubuh (Myek, M. J. 2001).
Antibiotik

Konsentrasi antibiotik di dalam jaringan atau darah harus dapat mencapai taraf optimal sehingga mampu menghambat atau mematikan mikroorganisme penyebab infeksi. Suatu antibiotik dan agen kemoterapeutik yang ideal harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut (Pelczar dan Chan, 2006).

  • Harus mempunyai kemampuan merusak atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen secara spesifik.
  • Tidak mengakibatkan perkembangan bentuk-bentuk resistensi parasit.
  • Tidak menimbulkan efek samping yang tidak dikehendaki pada inang, seperti reaksi alergi, kerusakan pada saraf, iritasi pada ginjal atau saluran gastrointestinal.
  • Tidak melenyapkan flora normal pada inang.
  • Harus diberikan secara oral tanpa diinatifkan oleh asam lambung, atau secara parenteral tanpa terjadi pengikatan dengan protein darah.
  • Memiliki tingkat kelarutan yang tinggi dalam zat alir tubuh.
Abiotik dapat diklasifikasikan berdasarkan spektrum atau kisaran kerja, mekanisme aksi, strain penghasil, cara biosintesis, maupun berdasarkan struktur biokimianya. Berdasarkan spektrum dan kisaran kerjanya antibiotik dapat dibedakan menjadi antibiotik berspektrum luas (broad spektrum) dan atibiotik berspektrum sempit (narrow spektrum). Antibiotikberspektrum sempit menghambat satu golongan satu golongan atibiotik saja. Sedangkan antibiotik yang berspektrum luas dapat menghambat dan membunuh bakteri dari golongan bakteri Gram positif maupun Gram negatif (Sylvia, 2002).

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar