Sabtu, 27 Desember 2014

Pengertian Jamur

| Sabtu, 27 Desember 2014
Pengertian Jamur - Jamur (fungi) adalah organisme heterotrofik mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari organik mati yang terlarut, mereka disebut saprofit. Saprofit menghancurkan sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks, menguraikan menjadi zat-zat kimia yang lebih sedderhana, yang kemudian dikem,balikan ke dalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesabaran. Jadi mereka dapat sangat menguntungkan bagi manusia. Sebaliknya mereka juga dapat merugikan kita bilamana mereka membusukkan kayu, testil, dan bahan-bahan lain.

Jamur dan Klasifikasinya

Jamur Albugo adalah parasit pada tanaman pertanian


Jamur Merang adalah Jamur yang bisa di makan

Jamur diklasifikasikan terpisah dari tumbuhan dan hewan. Lebih dari 300.000 spesies di ketahui tetapi sebagai bakteri sebagai bakteri sebagian besar adalah saprofit yang tidak berbahaya. Sekitar 200 spesies menyebabkan penyakit pada manusia. Seperti mikroorganisme lainnya sebagian jamur misalnya (Candida albllicans) dapat menyebabkan infeksi oportunistik pada orang yang mengalami gangguan multiselular (bersel banyak). Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniselular dan multiselular. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai mahluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.

Anggota Domain Fungi memiliki ciri-cir khusus, yaitu eukariotik yang memiliki dinding sel, namun tidak memiliki klorofil, jamur tidak dapat membuat makananya sendiri yang berupa bahan organik. Bahan organik diperoleh dari lingkungannya, baik dari mahluk hidup lain atau dari sisa mahluk hidup. 

Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseeksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniselular, tetapi ada pula yang multiselular. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air dan angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.

Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dau individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhirnya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.

Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya kedalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai mahluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar