Sabtu, 24 Januari 2015

Pengertian Geografi

| Sabtu, 24 Januari 2015
Pengertian Geografi - Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan graphein yang berarti lukisan atau tulisan. Menurut pengertian yang dikemukakan Eratothenes, geographika berarti tulisan tentang bumi (Sumaatmadja, 1988: 31). Pengertian bumi dalam geografi tersebut, tidak hanya berkenaan dengan fisik alamiah bumi saja, melainkan juga meliputi segala dan prosesnya, baik itu gejala dan proses alamnya, maupun gejala dan proses kehidupannya. Oleh karena itu, dalam hal gejala dan proses kehidupan melibatkan kehidupan tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia sebagai penghuni bumi tersebut. Jika begitu, apa pengertian geografi yang lebih lengkap?

Geografi mempelajari tentang bumi


Geografi membahas tentang gambaran permukaan bumi

Geografi

Menurut Richoffen (Hartshorne, 1960: 173) bahwa bidang kajian geografi tidak hanya mengumpulkan bahan-bahan yang kemudian disusun secara sistematik, tetapi harus dilakukan hubungan antara bahan-bahan tersebut untuk dikaji sebab akibatnya dari fenoma-fenomena di permukaan bumi yang memberikan sifat individualitas suatu wilayah. Sebab ruang lingkup geografi tidak sekedar fisik, melainkan juga ternasuk gejala manusia dan lingkungan lainnya.

Kemudian Kart Ritter menyatakann bahwa bumi tidak terbatas pada bagian permukaan bumi yang dihuni manusia saja, melainkan juga wilayah-wilayah yang tidak dihuni manusia, sejauh wilayah itu penting artinya bagi kehidupan manusia. Dengan demikian, wilayah studi geografi meliputi semua fenomena yang terdapat dipermukaan bumi, baik alam organik maupun alam anorganik dalam interalasi dan interaksinya dalam ruang (spatial relationship) di mana semuanya itu dikaji.

Pernyataan ini tentunya didasarkan atas alasan yang kuat bukan didasarkan pada alasan yang dibuat-buat. Sebab bidang geografi yang luas tersebut mencangkup beberapa aspek-aspek alamiah yang sifatnya eksak, kemudian bidang-bidang sosial yang noneeksak. Selain itu, alasan James memberikan sebutan sebagai "induk ilmu pengetahuan" kepada geografi, bukan hanya didasarkan atas realita bahwa observasi dan pengkajian ilmu pengetahuan lain diambil dari bagian-bagian dipermukaan bumi, melainkan didasarkan bahwa perkembangan geografi ini telah begitu tua, sejalan dengan pemikiran filosofis tentang terjadinya alam semesta dengan kehidupannya, mulai dari zaman Herodotus pada tahun 480-430 sebelum masehi. Interaksi dan integrasi keruangan pada gejala di permukaan bumi dari suatu wilayah ke wilayah lain selalu menunjukkan perbedaan.


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar