Selasa, 20 Januari 2015

Pengertian Jaringan Epidermis

| Selasa, 20 Januari 2015
Pengertian Jaringan Epidermis - Ditinjau dari asal katanya, yaitu bahasa Yunani, epi yang berarti diatas, derma berarti kulit, maka epidermis adalah lapisan-lapisan sel yang berada paling luar pada alat-alat tumbuhan primer, seperti: akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji-biji. Dalam hal ini beberapa ahli botani telah menemukakan seperti berikut:

  1. ALLEN, epidermis pada bagian "akar" disebut sebagai rhizoderma atau epiblem;
  2. SCHMIDT, epidermis pada bagian "batang" berasal pada lapisan sel paling luar dari meristem aplikal: pada daerah tunical.
  3. HANSTEIN, epidermis pada batang merupakan lapisan itu berasal dari satu lapisan sel yang disebut dermatogen.
  4. HABERLANDT, epidermis itu berasal dari primordial epidermis (bakal epidermis yang dikenal sebagai protoderm), yang asalnya dari sel-sel initial yang terpisah.

  5. Jaringan Epidermis

    Struktur Jaringan Epidermis
Ada sementara ahli yang meninjaunya secara umum, yang menyatakan bahwa epidermis itu terdapat pada tumbuhan muda (kecambah), pada tumbuhan lunak (bayam), pada tumbuhan kayu (perdu dan pohon-pohon), yaitu diujung ranting dan permukaan daun, yang berfungsi melindungi jaringan di sebelah dalamnya.

Dapat dikemukakan bahwa sel-sel epidermis yang memang berasal dari sel meristem primer, dalam pembentukan jaringannya itu tentunya akan merupakan jaringan primer. Menurut para ahli, epidermis ini biasanya tersusun dari satu lapisan sel saja dan pada irisan permukaan sel-selnya tampak berbentuk macam-macam, seperti misalnya isodiametris yang memanjang, berlekuk-lekuk atau menampakkan bentuk lainnya. Letak dari sel-sel epidermis kenyataannya adalah demikian rapat sehingga karenanya di antara sel-selnya tidak terdapat ruangan-ruangan antar sel (non intercellular spaces). Kenyataan bahwa adanya protoplas yang walaupun hanya sedikit yang melekat pada dinding selnya, menandakan sel-sel epidermis itu masih hidup. Vakuolanya yang besar terdapat di bagian tengah, berisi cairan sel yang berwarna atau dapat pula tidak berwarna. Adapun cairan yang berwarna ini karena antosian, jelasnya warna antosian ini menutupi warna hijau jaringan di bawahnya. Dengan demikian pada daun misalnya tidak ada berwarna hijau, melainkan akan berwarna lain: ungu, merah darah, kuning dan lainsebagainya.

Plastida biasanya tidak terdapat dalam sel-sel epidermis, sekiranya ada sel epidermis yang memilikinya hanyalah merupakan leukoplas, yang kecil-kecil. Tentang kloroplas yang biasanya terdapat dalam sel-sel epidermis, hanya pada tumbuh-tumbuhan yang mempertahankan hidupnya pada tempat-tempat terlindung (lumut dan paku-pakuan). Dalam hal ini epidermis akan melakukan fungsi sebagai pembantu dalam melaksanakan proses fotosintesis.

Penebalan-penebalan yang berlangsung pada dinding selepidermis biasanya merupakan penebalan-penebalan sekunder, yang terdiri dari selulosa yang berwujud sebagai garis-garis (lamella). Kenyataan pada tumbuh-tumbuhan yang hidup di atas tanah, pada tempat-tempat yang kering seperti halnya dengan Xerophyt, dinding selnya telah memiliki penebalan-penebalan selulosa, juga mengandung zat kutin.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar