Rabu, 28 Januari 2015

Pengertian Kalor

| Rabu, 28 Januari 2015
Pengertian Kalor - Kalor adalah sesuatu yang mengalir (fluida) dari benda yang panas ke benda yang dingin dalam rangka mencapai kesetimbangan termal.

Perpindahan kalor yang dipancarkan suatu benda yang suhu mutlaknya lebih besar dari nol

Percobaan Joule untuk menghitung energi kalor

Apabila benda-benda yang memiliki perbedaan suhu saling bersentuhan, akan ada perpindahan panas atau sering disebut kalor, dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Perpindahan kalor terhenti setelah benda-benda yang bersentuhan mencapai suhu yang sama. Misalnya jika kita mencampur air panas dengan air dingin, biasanya kalor berpindah dari air panas menuju air dingin. Ketika kita memasukkan besi panas ke dalam air dingin, kalor berpindah dari besi yang lebih panas menuju air. Kalor akan berhenti mengalir setelah besi dan air mencapai suhu yang sama. Ketika dokter atau perawat menempelkan termometer ke tubuhmu, kalor berpindah dari tubuhmu menuju termometer. Perpindahan kalor terhenti setelah tubuhmu dan termometer telah mencapai suhu yang sama. Jika termometer yang digunakan adalah termometer raksa maka ketika tubuhmu dan termometer mencapai suhu yang sama, permukaan air raksa berhenti bergerak. Angka yang ditunjukkan permukaan air raksa merupakan suhu tubuhmu saat itu.

Pada tahun 1798, seorang ilmuwan Amerika, Benjamin Thompson menyangsikan definisi kalor sebagai fluida kalorik. Ia yang merupakan seorang anggota militer mengamati bahwa ketika meriam menembakkan peluru, ada kalori yang dihasilkan pada meriam. Berdasarkan pengamatannya, Thomson menyimpulkan bahwa kalor bukan fluida, tetapi kalor dihasilkan oleh usaha yang dilakukan oleh kerja mekanis (misalnya gesekan). Satu kalori (satuan kalor waktu) didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu air sebanyak 1 derajat Celcius.

Menindaklanjuti apa yang telah dilakukan oleh Thomson, James Prescot Joule melakukan percobaan untuk menghitung jumlah energi mekanik yang ekivalen dengan kalor sebanyak 1 kalori. Ketika massa m bergerak turun dengan kecepatan konstan, kawat yang ditariknya menyebabkan pengaduk berputar. Karena massa bergerak dengan kecepatan konstan, berarti tidak ada perubahan energi kinetik, tetapi terjadi penurunan energi potensial. Penurunan energi potensial ini menghasilkan energi kalor pada air, yang diukur berdasarkan kenaikan suhu air. berdasarkan teori bahwa energi potensial yang hilang sama dengan energi kalor yang muncul, diperoleh nilai tara mekanik kalor, yaitu ekivalensi energi mekanik dengan energi kalor.

Josep Black merupakan orang pertama yang menyadari bahwa kenaikan suhu suatu benda dapat digunakan untuk menentukan banyaknya kalor yang diserap oleh benda. Mengukur kalor jenis suatu benda dengan meletakkan sebuah benda pada keadaan kontak termal dengan benda lain yang kalor jenisnya sudah diketahui.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar