Kamis, 05 Februari 2015

Pengertian Psikologi

| Kamis, 05 Februari 2015
Pengertian Psikologi - Banyak definisi tentang psikologi dalam berbagai cara, bentuk, dan isi. Para ahli psikologi terdahulu mendefinisikan psikologi sebagai studi kegiatan mental (Alkinson, 1996: 18). Istilah mental menyinggung masalah fikiran, akal, dan ingatan atau proses yang berasosiasi degan pikiran, akal, dan ingatan. Beberapa ahli psikologi Jerman, memberikan definisi bahwa psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental, termasuk fenomena dan kondisi-kondisinya. 

Psikologi

Psikologi Sosial

Fenomena di sini termasuk apa yang kita sebut sebagai perasaan, keinginan, kognisi, berfikiran logis, keputusan, dan sebagainya. Kemudian, menurut Kenneth Clark and George Millter (1970), mendefinisikan bahwa psikologi sebagai studi ilmiah mengenai perilaku. Ruang lingkupnya mencakup berbagai proses perilaku yang dapat diamati, seperti tangan, cara-berbicara, perubahan kejiwaan, dan proses yang dapat diartikan sebagai pikiran dan mimpi.

Dari berbagai definisi tersebut, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa psikologi sebagai studi ilmiah mengenai proses perilaku dan proses-proses mental. Bidang khusus yang terdapat di dalamnya sangat beraneka ragam, termasuk psikologi ekperimental, psikologi psikologi, psikologi perkembangan, psikologi sosial, psikologi kpribadian, psikologi klinis dan penyuluhan, psikologi sekolah dan pendidikan, serta psikologi industri dan permesinan. Dengan demikian, psikologi merupakan salah satu bagian dari ilmu perilaku atau ilmu sosial.

Terdapat beberapa pendekatan studi psikologi dari beberapa sudut pandang meliputi hal-hal berikut:
  1. Pendekatan Neurobiologi: Ditandai dengan menghubungkan tindakan kita dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam tubuh kita, terutama dalam otak dan sistem saraf. Adapun tokoh dalam kelompok ini adalah Broca, Fritsc, Hitzig, dan Ferir.
  2. Pendekatan Behavioralisme: Berkaitan dengan luar organisme yang dapat diamati dan diukur. Tokoh aliran ini yang terkenal adalah J.B. Watson dan B.F. Skiner.
  3. Pendekatan Kognitif: Lebih menekankan cara kerja otak untuk mengolah informasi yang masuk secara aktif dan mengubahnya dengan berbagai cara. Psikologi kognitif ini diprakarsai oleh Kenneth Craik, seorang psikologi Inggris yang menganalogikan otak seperti komputer, (Alkinson, 1996: 11).
  4. Pendekatan Psikoanalitik: Menekankan motif bawah sadar yang berakar dari dorongan seksual dan agresi yang ditekan pada masa kanak-kanak. Adapun tokoh-tokohnya, yaitu Sigmund Freud, Alder, Jung, Fromm, Sullivan, Horney, dan sebagainya.
  5. Perndekatan Psikologi Genstalt: menekankan pada konfigurasi yang menyeluruh, diperakarsai oleh Max Wetheimer, Kohler, dan Koffka.
  6. Pendekatan Fenomenologi dan Humanistik: Berfokus pada pengalaman subjektif seseorang, kebebasan memilih dan motivasi terhadap aktualisasi diri. Tokoh-tokoh yang tergolong dalam kelompok ini adalah Abraham Maslow dan Carl Rogers (Hall and Lindzey, 1993: 106, 125).

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar