Jumat, 13 Maret 2015

Pengertian Filum Platyhelmintes

| Jumat, 13 Maret 2015
Pengertian Filum Platyhelmintes - Platyhelmintes merupakan kelompok cacing yang tubuhnya berbentuk pipih (platy = pipih, helminthes = cacing). Kelompok cacing pipih memiliki struktur tubuh paling sederhana dibandingkan susunan tubuh cacing pada filum lainnya.

Filum Platyhelmintes

Filum Platyhelmintes

Anggota filum Platyhelmintes memiliki struktur tubuh pipih, lunak, dan simetri bilateral. Beberapa di antaranya memiliki tubuh pipih yang panjang sehingga tampak seperti pita. Cacing pipih merupakan hewan triploblastic aselomata. Hewan ini tidak memiliki system peredaran darah  dan respirasi. Alat pencernaannya tidak sempurna, hanya memiliki mulut dan tidak memiliki anus. Beberapa anggota cacing pipih lainnya, seperti cacing pita, tidak memiliki mulut dan alat pencernaan. Cacing pipih memiliki alat ekskresi berupa sel api.

Pada bagian epidermis cacing pipih terdapat silia atau lapisan lilin (kutikula). Sistem saraf terdiri atas sepasang ganglion (simpul saeaf) anterior atau dinding saraf yang dihubungkan oleh satu sampai tiga pasang tali saraf. Anggota hewan ini bersifat hermafrodit.

Pada semua platyhelminthes, sistem saraf terkonsentrasi di ujung kepala, mirip yang ada pada filum Acoel, yang memiliki jaring saraf lebih mirip dengan cnidaria dan ctenophores, tapi terkonsentrasi di sekitar kepala. Platyhelminthes lain memiliki cincin ganglia di kepala dan batang saraf utama yang ada di sepanjang tubuh mereka.

Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata tersebut biasanya berjumlah sepasang dan terdapat di bagian anterior (kepala). Seluruh cacing pipih memiliki indra meraba dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya. Beberapa spesies juga memiliki indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista (pegatur keseimbangan), dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran sungai). Umumnya, cacing pipih memiliki sistem osmoregulasi yang disebut protonefridia. Sistem ini terdiri dari saluran berpembeluh yang berakhir di sel api. Lubang pengeluaran cairan yang dimilikinya disebut protonefridiofor yang berjumlah sepasang atau lebih. Sedangkan, sisa metabolisme tubuhnya dikeluarkan secara difusi melalui dinding sel.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar