Kamis, 05 Maret 2015

Pengertian Ganggang

| Kamis, 05 Maret 2015
Pengertian Ganggang - Ganggang pertama kali ditemukan sekitar 500 hingga 600 juta tahun yang lalu. Ganggang dipercaya sebagai leluhur dari semua tumbuhan darat. Anggapan demikian muncul karena adanya beberapa kesamaan antara ganggang dan tumbuhan. Keadaan itu pula yang menyebabkan para saintis dahulunya mengelompokkan ganggang sebagai tumbuhan. 

ganggang

ganggang

Ganggang dapat dijumpai di berbagai tempat, misalnya di tempat-tempat yang lembap, air tawar, dan laut. Selain itu, ganggang juga dapat ditemukan menempel pada baatu karang di pantai, dinding rumah, dan pohon. Diperkirakan sebanyak 20.000 spesies ganggang di bumi telah teridentifikasi. Sementara itu, masih banyak spesies lainnya yang belum teridentifikasi, terutama yang hidup di lautan.

Struktur tubuh ganggang ada yang uniselular da nada pula yang multiselular. Ganggang uniselular ada yang hidupnya berkelompok membentuk koloni da nada juga yang hidup sendiri-sendiri (soliter). Ganggang multiselular kebanyakan berbentuk seperti benang, sedangkan sisanya berbentuk lembaran.

Ukuran tubuh ganggang sangat beragam. Ganggang ada yang bersifat mikroskopis dan ada juga yang bersifat makroskopis sehingga dapat dilihat secara langsung berupa tanpa alat bantuan. Ganggang sudah memiliki dinding sel. Di dalam sel terdapat terdapat inti yang sudah dilengkapi oleh membrane inti. Adanya membrane inti tersebut menempatkan ganggang sebagai salah satu mahluk hidup eukariotik.

Kebanyakan ganggang memiliki klorofil sehingga mereka dapat melakukan fotosintesis. Ganggang demikian dapat dikatakan bersifat autotroph. Selain memiliki pigmen fotosintesis (klorofil), ganggang juga memiliki pigmen lainnya. Misalnya pigmen biru (fikosianin), pigmen merah (fikoeritrin), pigmen cokelat (fukosantin), pigmen keemasan (karotin), dan pigmen kuning (xantofil). Dalam dunia taksonomi perbedaan macam pigmen yang dikandung ganggang sering dijadikan sebagai salah satu dasar dalam pengklasifikasian ganggang.

Reproduksi ganggang dapat terjadi secara secara vegetative (aseksual) atau generative (seksual). Reproduksi vegetative dilakukan dengan cara pembelahan biner, fragmentasi, atau dengan pembentukan zoospore. Reproduksi generative dilakukan dengan cara konjugasi dan peleburan sel kelamin jantan dan betina.

Reproduksi generative lainnya dilakukan dengan cara peleburan dua gamet, baik melalui isogami maupun oogami. Isogami adalah proses peleburan gamet jantan dan betina yang bentuk dan ukurannya sama besar. Kedua macam gamet demikian disebut isogamete. Oogami atau heterogami dan ukurannya. Gamet betina berukuran besar dan imotil, sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan motil. Kedua gamet demikian disebut heterogamete.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar