Sabtu, 11 April 2015

Pengertian Konveksi

| Sabtu, 11 April 2015
Pengertian Konveksi - Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai perpindahan partikel-partikel zat. terdapat dua jenis konveksi, yaitu konveksi alami dan konveksi paksa. Pada konveksi alami, pergerakan atau aliran energi kalor terjadi akibat perbedaan massa jenis.

Konveksi


Konveksi

Pada konveksi paksa, aliran panas dipaksa dialirkan ke tempat yang di tuju dengan bantuan alat tertentu, misalnya dengan kipas angin atau blower. Konveksi alami terjadi misalnya pada sistem ventilasi rumah, terjadinya angin darat dan angin laut, dan aliran asap pada cerobong asap pabrik. Konveksi paksa terjadi misalnya pada sistem pendingin mesin pada mobil, alat pengering rambut, dan pada reaktor pembangkit tenaga nuklir.

Konveksi adalah salah satu dari tiga cara perpindahan panas atau kalor; radiasi dan konduksi menjadi dua lainnya. Artikel berikut akan memberikan beberapa contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari, dan ilmu dasar di balik perpindahan panas konveksi.

Contoh yang sederhana adalah proses mencairnya es batu yang dimasukkan ke dalam air panas. Panas pada air berpindah bersamaan dengan mengalirnya air panas ke es batu. Panas tersebut kemudian menyebabkan es batunya meleleh. Contoh lainnya yaitu ketika kita sedang memasak air. Air yang berada di bagian bawah mendapatkan panas lebih dahulu, kemudian pindah ke bagian atas tempat suhu dingin, dengan demikian suhu yang dingin indah ke bawah. Begitu seterusnya sehingga kita melihat air yang dimasak itu turun naik. Untuk membuktikannya, saat memasak air, masukkan biji kacang hijau, lihat bagaimana kacang hijau tersebut bergerak naik turun.

Terjadinya angin darat dan angin laut juga melibatkan perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi. Kalor jenis daratan (kalor jenis benda padat) lebih kecil daripada kalor jenis air laut, karenanya daratan lebih cepat panas ketika disinari matahari dan juga lebih cepat dingin ketika malam hari tiba. Daratan yang lebih cepat panas, memanaskan udara yang berada di atas (kalor berpindah dari daratan ke udara secara konduksi).

Suhu udara yang mendapat tambahan kalor meningkat dan udara memuai. Akibatnya massa jenis udara tersebut berkurang. Sebaliknya suhu air laut lebih dingin sehingga udara yang berada di atas permukaan air laut juga lebih dingin, dibandingkan udara yang berada di permukaan daratan. Udara di permukaan laut lebih dingin sehingga massa jenisnya lebih besar. Adanya perbedaan massa jenis udara menyebabkan udara yang berada di permukaan laut bergerak menuju daratan dan menekan udara di daratan ke atas. Semakin jauh dari permukaan bumi, jumlah udara semakin berkurang karena gaya gravitasi bumi semakin kecil. Karena jumlah udara semakin berkurang maka tekanan udara juga semakin kecil. Udara panas di daratan yang bergerak ke atas mengalami pendinginan karena semakin jauh dari permukaan bumi, tekanan udara semakin berkurang. 

Udara dingin tersebut kemudian bergerak lagi ke bawah, tidak menuju permukaan daratan tetapi menuju permukaan lautan yang mempunyai suhu yang lebih dingin. Proses ini terjadi secara terus menerus sehingga timbul aliran udara dari laut menuju darat. Singkatnya, udara di dekat permukaan laut bergerak ke daratan, udara di dekat permukaan daratan bergerak ke atas, udara yang berada di atas bergerak ke permukaan laut.

 

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar