Rabu, 15 April 2015

Pengertian Pengukuran

| Rabu, 15 April 2015
Pengertian Pengukuran - Pengukuran adalah proses membandingkan suatu besaran dengan suatu satuan. Hasil pengukuran selalu berada dalam suatu jangkauan nilai x-delta x < x < x + delta x dengan x merupakan nilai terbaik sebagai nilai yang benar dan delta x merupakan kesalahan hasil pengukuran, baik kesalahan sistematik maupun kesalahan acak.

Pengukuran

Pengukuran

Setiap pengukuran semestinya selalu memperhatikan akurasi (ketepatan), presesi (ketelitian) dan sensivitas (kepekaan). Kesalahan sistematis akan menyebabkan hasil pengukuran dengan presisi tinggi tetapi tidak akurat, sedangkan kesalahan acak akan menyebabkan hasil pengukuran dengan akurasi tinggi tetapi tidak presisi. Kesesuaian orde antara alat ukur dan variabel yang diukur akan menjamin sensivitas alat ukur.

Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan ukur. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian, atau indeks kepercayaan konsumen. Pengukuran ada beberapa macam alat yaitu: micro meter,jangka sorong,dial indikator,viler gauge dll

Pengertian Pengukuran dalam Fisika dalam pembelajaran fisika, kita akan sering melakukan pengukuran, terutama dalam percobaan dan praktikum. Di Mata kuliah Fisika Dasar universitas pengukuran dilakukan guna membuktikan atau menguji sutau materi/rumus, seperti misalnya viskositas, pemantulan cahaya, listrik magnet dsb.

 Mengukur itu sangat penting untuk dilakukan. Mengukur dapat dikatakan sebagai usaha untuk mendefiniskan karateristik suatu permasalahan secara kwantitatif. Dan jika dikaitkan dengan proses penelitian atau sekedar pembuktian sutu hipotesis maka pengukuran menjadi jalan untuk mencari data-data yang mendukungnya.

Dengan pengukuran ini kemudian akan diperoleh data-data numerik yang menunjukan pola-pola tertentu sebagai bentuk karakteristik dari fenomena atau pemasalahan tersebut. Dengan demikian, maka dapat dihasilkan suatu kesimpulan yang bersifat kwalitatif berdasarkan pola-pola yang dihasilkan oleh data-data kwantitatif tersebut.

Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung kegiatan praktikum. Praktikan akan terampil dalam praktikum apabila mereka memiliki keterampilan melakukan pengukuran sesuai prosedur, membaca hasil ukur, menuliskan hasil pengukuran sesuai aturan yang berlaku, dan dapat melakukan kalibrasi alat ukur serta yang paling dasar praktikan mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama alat, fungsi alat, komponen-komponen, dan prinsip kerja.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar