Minggu, 28 Juni 2015

Pengertian Pan-Islamisme

| Minggu, 28 Juni 2015
Pengertian Pan-Islamisme - Pan-Islamisme adalah paham yang bertujuan untuk menyalurkan umat Islam sedunia. Paham ini dari gagasan Jamaluddin Al-Afghani (1839 - 1892). Ide tersebut secara samar-samar pernah dicanangkan oleh At-Tahtawi (1801 - 1873), seorang tokoh pembaharu Islam di Mesir. At-Tahtawi sudah menyebutkan dua ide, yaitu Islam dan patriotisme tidak bertentangan. Dua ide tersebut kemudian menjelma menjadi dua bentuk persaudaraan (ukhuwah wathaniah).

Pan-Islamisme

Tokoh-tokoh Pan-Islamisme

Paham akan perlunya penyatuan dunia Islam, yang menjadi inti dari Pan-Islamisme menjadi lebih tegas pada pemikiran Jamaluddin Al-Afghani. Ide Pan-Islamisme erat kaitannya dengan kondisi abad ke-19. Pada abad itu terjadi kemunduran di negara-negara Islam. Sebaliknya di negara-negara Barat terjadi kemajuan yang disertai dengan penjajahan negara-negara Islam. Jamaluddin melihat negeri-negeri Islam itu, terutama penguasanya, tidak menyadari bahaya campur tangan bangsa asing tersebut. Campur tangan Inggris pertama kali ia saksikan dan dirasakan di negerinya sendiri. Afghanistan kemudian ia menyaksikan campur tangan bangsa Eropa, Mesir, dan Iran. Hal ini semakin menambah keyakinannya bahwa dunia Islam sedang menjadi permainan politik hingga Barat. Kondisi dunia Islam yang demikian itu kemudian melahirkan obsesi yang kuat dalam dirinya untuk menggalang dan mewujudkan upaya penyatuan dunia Islam, yang disebut Pan-Islamisme.

Pan-Islamisme sebagai ide telah memperoleh dukungan dan hampir semua memimpin Islam dan tokoh-tokoh intelektual sepanjang abad ke 19-20. Pan-Islamisme juga telah memberi inspirasi bagi lahirnya banyak negeri Islam dan gerakan-gerakan Nasionalisme (kebangsaan).

Syek M. Abduh menghendaki perubahan mental secara berangsur-angsur, seperti pendidikan. Tokoh-tokoh yang berperan dalam penyebaran Pan Islamisme di Indonesia antara lain Syeikh Taher Jalaluddin, 3 Kaum muda di Sumatera, Syeikh Ahmad Soorkati, K.H.A Dahlan, Ahmad Hasan. Gerakan tersebut membangkitkan pergerakan nasional Indonesia, terutama organisasi Al-Jam’iyat Al-Khairiyah (1906), Sarekat Islam (1911), Muhammadiyah (1912).

Menurut Setiawan (1990: 82), Pan Islamisme dalam pengertian yang luas adalah kesadaran kesatuan umat Islam yang diikat oleh kesamaan agama yang membentuk solidaritas sedunia. Sedangkan dalam pengertian khusus adalah gerakan mempersatukan umat Islam. Gerakan ini secara samar-samar pernah diutarakan oleh Al-Thah-Thawi dengan memakai istilah persaudaraan seagama, dan kemudian ditegaskan oleh Sayid Jamaluddin Al-Afgani dan Syekh Muhammad Abduh.
 

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar