Sabtu, 08 Agustus 2015

Pengertian Tanah Vulkanik

| Sabtu, 08 Agustus 2015
Pengertian Tanah Vulkanik - Tanah Vulkanik atau tanah andosol adalah tanah yang bahan induknya berupa abu vulkanik yang berasal dari gunung berapi. Salah satu ciri tanah vulkanik yang berasal dari gunung vulkanik yaitu warnanya hitam kelam. Tanah vulkanik cocok dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan. Tanah vulkanik di daerah Deli, Sumatera dimanfaatkan untuk tanaman tembakau. Demikian pula di daerah Temanggung, Jawa Tengah, tanah vulkanik juga dimanfaatkan untuk perkebunan tembakau.

Tanah Vulkanik

Tanah Vulkanik
Pusat gempa disebut juga dengan istilah hiposenter (hypocenter/hiposentrum) yang berasal dari bahasa Yunani υπόκεντρον yang berarti "di pusat", adalah titik di dalam bumi yang menjadi pusat gempa bumi. Titik di permukaan bumi tepat di atas hiposenter disebut dengan episenter. Hiposentrum adalah sumber gempa di kedalaman bumi tertentu. Lokasi pusat gempa ditentukan berdasarkan pengukuran gelombang seismik. Sedangkan Episentrum adalah gempa bumi yang terjadi di luar permukaan bumi.

Tanah vulkanik merupakan tanah yang terbentuk dari material-material letusan gunung api. Material ini kemuadian lapuk dengan berjalannya waktu sehingga menjadi tanah yang sangat tinggi unsur haranya. Tanah ini bisa banyak dijumpai pada wilayah-wilayah sekitar lereng gunung berapi.

Ketika sebuah gunung api meletus, ia akan memuntahkan aneka partikel yang panas ke udara. Salah satu material yang dikeluarkan gunung api adalah abu vulkanis. Ketika pertama kali muncul, abu yang sangat panas dan pekat ini bisa membahayakan. Namun, begitu kondisi mendingin, abu yang melapisi permukaan tanah tersebut bisa meningkatkan kesuburan tanah. Lapisan tanah yang dilapisi abu vulkanik tersebut sangat kaya mineral dan bisa menumbuhkan aneka tanaman dengan baik tanpa memerlukan tambahan pupuk.

Lapisan tanah vulkanik gembur serta berwarna hitam. Pada lapisan subsoil mempunyai warna kecoklatan dan terasa licin apabila di gosok di antara jari-jari. Bulk densitnya sangatlah rendah (<0,85). Daya tahan air sangat tinggi dan perkembangan struktur tanah baik. Dari itulah dapat kita dlihat bahwa pada kawasan lereng-lereng gunung yang pernah terjadi letusan gunung api, lahan pertaniannya sangatlah subur.

 

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar