Rabu, 28 Oktober 2015

Pengertian Diaskop

| Rabu, 28 Oktober 2015
Pengertian Diaskop - Diaskop adalah alat untuk memproyeksikan bayangan nyata dari sebuah gambar diapositif. Gambar diapositif adalah gambar positif tembus cahaya. Termasuk diaskop antara lain proyektor film, slide projector, dan overhead projector (OHP).
Diaskop

Diaskop
a. Proyektor Film. Sebuah proyek film digunakan untuk memproyeksikan gambar tembus pandang. Gambar yang satu dengan yang lainnya sebenarnya adalah gambar terputus-putus dan merupakan gambar mati. Namun karena diputar dengan kecepatan tinggi, yaitu 16 gambar setiap detik, kesan yang ditangkap oleh mata kita adalah sebagai gambar hidup. Kesan demikian terjadi sebagai efek bayangan iring.

Bayangan iring adalah kesan cahaya yang terjadi dalam mata dan masih tetap berpengaruh lebih kurang 1/10 detik setelah cahaya yang menyebabkannya sudah tidak ada lagi. Misalnya, apabila ujung lidi yng dibakar dikibas-kibaskan dalam ruangan gelap, akan tampak kesan garis cahaya, bukan titik cahaya. Oleh karena itu, apabila sejumlah gambar tembus cahaya (gambar diapositif) diputar dari 10 gambar setiap detik, kesan bayangan yang diproyeksikan di layar adalah gambar hidup.

b. Slide Projektor. Slide projektor adalah proyektor yang memproyeksikan slide (film) satu demi satu ke sebidang layar.

Pada proyektor film yang diproyeksikan ke layar berupa deretan gambar diapositif yang digulung dalam rol film. Film itu diputar terus selama diproyeksikan, sedangkan pada slide projector, film diproyeksikan satu-satu.
Bagian-bagian slide projector adalah sebagai berikut.
  • Lampu proyektor, merupakan bagian utama. Lampu itu sangat kuat memancarkan cahaya.
  • Cermin ckung, berfungsi mengumpulkan cahaya agar daya pancar sinar proyektor lebih kuat.
  • Kondensor, berupa dua buah lensa cembung-datar yang disusun bertolak belakang. Kondensor berfungsi agar sinar jatuh ke slide merata ke seluruh permukaan. 
  • Filter, berfungsi melindungi slide dari panas yang dihasilkan lampu proyektor.
  •  Lensa proyektor, berupa lensa cembung yang berfungsi sebagai pembalik. Oleh karena itu, untuk memperoleh bayangan tegak dilayar, slide dipasang terbalik. Jadi, bayangan yang dihasilkan proyektor adalah nyata, terbalik, dan diperbesar. Slide harus dipasang di antara F1 dan 2F lensa proyektor. Lensa proyektor dapat diatur kedudukannya agar diperoleh bayangan yang tajam di layar.

c. Overhead Projector (OHP). Overhead projector adalah proyektor untuk memproyeksikan gambar diapositif. Gambar diapositif dapat berupa selembar plastic ukuran folio yang digambari atau ditulis dengan tinta spidol. OHP dapat dijadikan media informasi yang praktis sebab dapat digunakan di ruangan yang terang. Proyektor film atau slide projector harus digunakan di ruangan yang gelap untuk memperoleh bayangan yang tajam. Oleh karena itu, OHP banyak digunakan untuk media pendidikan di sekolah atau rapat di kantor.

Bagian-bagian OHP sama seperti proyektor film. Bagian-bagian itu ialah dua buah cermin datar untuk memantulkan cahaya dan dua buah lensa cembung untuk lensa proyektor.
d. Episkop. Episkop aalah proyektor untuk memproyeksikan gambar-gambar tidak tembus cahaya. Episkop biasanya digunakan oleh seniman lukis untuk mereproduksi lukisan, misalnya untuk membuat gambar pada billboard atau papan reklame.

Gambar yang akan diproyeksikan, misalnya foto seorang artis, diletakkan di meja objek. Sebagian cahaya yang berasal dari dua buah lampu L1 dan L2 dipantulkan oleh gambar itu. Seterusnya, cahaya tersebut ditangkap dan dipantulkan oleh cermin datar ke lensa proyektor. Akhirnya, terbentuk bayangan sejati dan diperbesar pada layar.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar