Pengertian Zat Gizi - Istilah Gizi atau ilmu gizi dikenal di Indonesia pada tahun 1950-an sebagai terjemahan dari kata Inggris "nutrition". Kata gizi sendiri berasal dari bahasa Arab "ghidza" yang berarti makanan. Kata "ghidza" dalam dialek Mesir dibaca ghizi. Sementara itu ada juga yang menerjemahkan kata "nutrition" menjadi nutrisi. Terjemahan ini terdapat dalam kamus umum bahasa Indonesia Badudu-Zain tahun 1994. Ilmu makanan ternak dalam disiplin ilmu kedokteran hewan disebut 'Ilmu nutrisi ternak makanan'. Namun yang lazim dan resmi, baik dalam tulisan ilmiah maupun dokumen pemerintah seperti dalam buku repelita hanya digunakan kata gizi.
Makanan Mengandung Zat Gizi |
Secara klasik gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh yaitu untuk menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh. Tetapi sekarang gizi mempunyai pengertian lebih luas selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja.
Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi.
Definisi ilmu gizi yang paling sederhana adalah ilmu yang menganalisis pengaruh pangan yang dikonsumsi terhadap organisme hidup. Definisi yang lain menyebutkan bahwa ilmu gizi mempelajari hubungan antara manusia dan pangan yang dikonsumsinya serta pengaruhnya terhadap aspek kejiwaan dan kehidupan sosialnya yang meliputi juga aspek fisiologis dan biokimiawi.
WHO mengartikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari proses yang terjadi pada organisme hidup untuk mengambil dan mengolah zat-zat padat dan cair dari makanan dalam jumlah tertentu pula, pada dasarnya adalah konsep azab modern. Oleh karena itu gizi baru diakui sebagai ilmu pengetahuan pada awal abad ke 20 setelah penemuan bidang ilmu lain khususnya di bidang ilmu kimia, ilmu faal dan penemuan-penemuan vitamin, vitamin dan zat protein lainnya yang menjadi dasar ilmu gizi. Konsep tersebut kemudian diperkuat oleh perkembangan ilmu teknologi pangan (food science technology) yang mempelajari makanan sebagai pembawa komponen tertentu dari makanan untuk dikonsumsi dalam jumlah yang seimbang dan aman serta memenuhi selera. Keterkaitan ilmu gizi dan ilmu teknologi pangan makin nyata pada beberapa dekade terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar