Senin, 25 Januari 2016

Pengertian Imunisasi

| Senin, 25 Januari 2016
Pengertian Imunisasi - Imunisasi dalam arti khusus merupakan suatu tindakan terhadap tubuh agar tubuh dapat dicegah akan timbul suatu penyakit tertentu. Proses imunisasi tidak perlu secara sengaja dilakukan pemaparan bahan kepada sistem imun dalam tubuh. Maka adanya infeksi yang dialami seseorang sebenarnya merupakan kejadian yang menimbulkan proses imunisasi yang secara alami berlangsung. Dari pengamatan nenek moyang kita, berkembanglah pada awal imunisasi yang disengaja secara sedeerhana. Imunisasi yang disengaja didasarkan bahwa telah sejak berabad-abad yang lalu dikatahui bahwa seseorang yang sembuh dari penyakit infeksi akan terlindungi dari kekambuhan penyakit tersebut.
Imunisasi

Imunisasi
Untuk menentukan secara tepat kapan tindakan imunisasi dilakukan oleh nenek moyang kita untuk pertama kalinya, tidak terlalu mudah. Beberapa ahli mengkelim bahwa Mithridates Eupatoris VI seorang raja di Pontis Yunani yang hidup antara tahun 132 - 63 sebelum Masehi, mungkin beliau selain dapat dianggap sebagai seorang ahli imunologi pertama di dunia juga merupakan orang pertama yang melakukan imunisasi secara sengaja agar mendapatkan kekebalan. Beliau telah menemukan cara agar seorang kebal terhadap racun. Tindakan imunisasi tersebut dinamakan mitridatisasi.

Cara-cara imunisasi sederhana yang bertujuan mendapatkan kekebalan terhadap penyakit menular, telah dipelopori oleh bangsa Cina pada zaman kuno, Imunisasi dengan cara tersebut dinamakan variolasi. Namun Jenner lah yang merupakan orang pertama (1796) yang memperkenalkan cara-cara melindungi orang terhadap penyakit cacar yang lebih ilmiah dengan metoda yang disebut vaksinasi. Sebagai penghargaan atas jasa Jenner yang dapat memberantas penyakit cacar di seluruh dunia, marilah kita tengok sesaat peristiwa yang terjadi lebih 2 abad yang lalu di Inggris. Edward Jenner sebagai seorang dokter di daerah pedesaan menaruh perhatian pada wabah cacar pada saat itu. Vaksinasi diawali oleh pengamatan Jenner pada penularan penyakit melepuh pada kaki-kaki kuda para petani kepada sapi perah yang menimbulkam infeksi pada puting susunya. Dengan demikian para gadis pemerah susupun tertular sehingga tangannyapun menderita radang sebagai bintik-bintik yang meluas sampai pergelangannya.

Radang pada tangan kanan yang di derita gadis-gadis tersebut selalu diikuti perkembangannya. Anehnya para gadis tersebut tidak pernah tertular penyakit cacar yang sedang mewabah pada masa itu. Jenner berpikir keras menghadapi kasus-kasus tersebut sebagai masalah. Mengapa para gadis terbebas dari penyakit cacar untuk seterusnya. Mengapa seseorang yang tertular oleh penyakut cacar sapi kebal terhadap cacar manusia? Pada masa itu Jenner belum paham sifat-sifat patogen cacar sapi, serta belum mengerti hubungannya dengan patogen cacar manusia. Jenner melaporkan 16 kasus yang dialami oleh para gadis yang kebal terhadap penyakit cacar manusia dalam tulisan ilmiah.

Dalam laporannya Jenner sekaligus menerangkan bagaimana dia secara sengaja menorehkan bahan yang diperoleh dari radang kulit tangan para gadis pemerah susu pada tanggal 14 Mei 1776 pada kulit lengang seorang anak laki-laki berumur 8 tahun sepanjang 1 inci. Dua bulan kemudian anak laki-laki tersebut ditoreh lagi kulitnya dengan bahan yang diperoleh dari lepuh seorang penderita cacar. Cara yang berbahaya tersebut dinamakan variolasi. Tetapi anak-anak tersebut hanya menderita radang ringan pada bekas torehan kulit. Hal tersebut disebabkan oleh kekebalan yang diperoleh sesudah pemaparan bahan dari cacar sapi, terhadap cacar manusia yang mematikan. Sejak saat itu Jenner telah memulai berkecimpung dalam pengetahuan imunologi sebagai pengetahuan ilmiah yang mengkaji respon tubuh terhadap bahan asing.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar