Senin, 04 April 2016

Pengertian Hipertropi Prostat Jinak (HPJ)

| Senin, 04 April 2016
Pengertian Hipertropi Prostat Jinak (HPJ) - HPJ adalah pembesaran atau hypertropi prostat. Kelenjar prostat membesar, memanjang ke arah depan ke dalam kandung kemih dan menyumbat aliran keluar urin, dapat menyebabkan hydronefrosis (pengembungan ginjal) dan hydroureter (pelebaran ureter). Istilah Benigna Prostat Hipertropi sebenarnya tidaklah tepat karena kelenjar prostat tidaklah membesar atau mengalami hipertropi, tetapi kelenjar-kelenjar periuretralah yang mengalami hiperplasian (selnya bertambah banyak). Kelenjar-kelenjar prostat sendiri akan terdesak menjadi gepeng dan disebut kapsul surgical. Sehingga lebih tepat disebut benigna hiperplasia of prostat gland atau andenoma prostat, tetapi hipertropi prostat sudah umum dipakai.
Hipertropi Prostat Jinak (HPJ)

Hipertropi Prostat Jinak (HPJ)
Umumnya gangguan ini terjadi setelah usia pertegahan akibat perubahan hormonal. Bagian paling dalam prostat membesar dengan terbentuknya adenoma yang tersebar. Pembesaran adenoma progresif menekan atau mendesak jaringan prostat yang normal ke kapsula sejati yang menghasilkan kapsula bedah. Kapsula bedah ini menahan perluasannya dan adenoma cenderung tumbuh ke dalam menuju lumennya, yang membatasi pengeluaran urin. Akhirnya diperlukan peningkatan penekanan untuk mengosongkan kandung kemih.

Pembesarn prostat terjadi secara perlahan-lahan pada traktus urinarius. Pada tahap awal terjadi pembesaran prostat sehingga terjadi perubahan fisiologis yang mengakibatkan resistensi uretra daerah prostat, kemudian detrusor (otot pada kandung kemih) mengatasi dengan kontraksi lebih kuat. Sebagai akibatnya serat detrusor akan menjadi lebih tebal dan penonjolan serat detrusor ke dalam mukosa buli-buli akan terlihat sebagai balok yang tampai (trabekulasi). Fase penebalan detrusor adalah fase kompensasi yang apabila berlanjut, detrusor akan menjadi lelah dan akhirnya akan mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi untuk kontraksi, sehingga terjadi retensi urin total yang berlanjut pada hidronefrosis dan disfungsi saluran kemih atas.

Untuk menentukan kriteria prostat yang membesar dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah:
  • Rektal grading yaitu: A. Berdasarkan penonjolan prostat ke dalam rektum: 1) derajat 1 : penonjolan 0-1 cm ke dalam rektum; 2) derajat 2 : penonjolan 1-2 cm ke dalam rektum; 3) derajat 3 : penonjolan 2-3 cm ke dalam rektum; 4) derajat 4 : penonjolan > 3 cm ke dalam rektum. B. Berdasarkan jumlah residual urin yaitu: 1) derajat 1: <50 ml; 2) derajat 2 : 50-100 ml; 3) derajat 3 : >100 ml; 4) derajat 4 : retensi urin total
  • Intra vesikal grading yaitu: a) derajat 1 : prostat menonjol pada bladder inlet; b) derajat 2 : prostat menonjol diantara bladder inlet dengan muara ureter; c) derajat 3 : prostat menonjol sampai muara ureter; d) derajat 4 : prostat menonjol melewati muara ureter.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar