Senin, 18 April 2016

Pengertian Morfologi dalam Ilmu Linguistik

| Senin, 18 April 2016
Pengertian Morfologi dalam Ilmu Linguistik - Morfologi adalah cabang ilmu yang mengkaji aspek kebiasaan berupa kata dan bagian-bagiannya. Dengan kata lain, morfologi membahas pembentukan kata. Morfologi merupakan tataran di atas fonologi karena objek kajiannya, yaitu kata dan bagian-bagiannya, berada di atas tataran bunyi sebagai objek kajian morfologi (fonetik dan fonemik).
Morfologi dalam Ilmu Linnguistik
Morfologi juga dijelaskan sebagai bidang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasinya. Satuan kebahasaan dalam tataran morfologi berupa bentuk-bentuk kebahasaan terkecil yang lazim disebut morf dan abstraknya disebut morfem. Konsep morf dan morfem mirip dengan konsep fon dan fonem. Perbedaannya adalah bahwa fon dan fonem dalam lingkup bunyi sedangkan morf dan morfem dalam lingkup bentuk. Adapun kemiripannya, morf merupakan salah satu bentuk terkecil yang bersifat konkret, sedangkan morfem merupakan abstraksi dari morf. Konsep morf dan morfem dapat dijelaskan melalui satuan-satuan berikut ini.
  • mencangkul
  • memukul
  • melapor
  • menggarap
  • menyuruh
Pada satuan tersebut, tampak bentuk-bentuk yang berbeda di awal verba, yaitu men-, mem-, mel-, meng-, dan meny-. Bentuk-bentuk tersebut merupakan yang konkret dan dan mempunyai satu makna, yaitu melakukan sesuatu. Bentuk-bentuk yang demikian itulah yang disebut morf. Kelima bentuk tadi pada dasarnya merupakan perwujudan dari morfem (meN-). Dengan kata lain, kelima morf tersebut diabstraksikan dalam morfem 

Hasanain (1984) menjelaskan bahwa morf dan morfem dalam bahasa Arab sepadan dengan ash-shighat dan al-wazn. Makna yang terkandung atau yang ditunjukkan oleh al-wazn itulah morfem, sedangkan ash-sighat yang mengikuti al-wazn itulah morf. Lebih lanjut dijelaskanoleh Hasanain bahwa dalam bahasa Arab terdapat alomorf (beberapa morf) yang merupakan realisasi dari satu morfem tertentu. 

Pada karyanya yang lain Kridalaksana mengemukakan bahwa morfologi adalah subsistem liguistik yang mengkaji proses yang mengelola leksem menjadi kata. Leksem merupakan input, sedangkan kata merupakan output. Hal ini digambarkan pada bagian berikut ini.

Kata - Proses morfologis - kata

Leksem merupakan satuan dasar dalam leksikon dan dibedakan dari kata sebagai satuan gramatikal. Ada beberapa karakteristik yang memperjelas konsep leksem, yaitu: (1) leksem adalah satuan terkecil dalam leksikon, (2) leksem adalah satuan yang berperan sebagai input dalam proses morfologis, (3) leksem merupakan bahan baku dalam proses morfologis, (4) leksem merupakan unsur yang diketahui keberadaannya dari bentuk yang setelah disegmentasikan dari bentuk kompleks merupakan bentuk dasar yang lepas dari morfem afiks, dan (5) leksem merupakan bentuk yang tidak tergolong proleksen atau partikel.

Berdasarkan hal tersebut dikatakan bahwa kata merupakan salah satu aspek terpenting dalam morfologi. Selain  sebagai output, dalam proses morfologi, kata merupakan satuan terbesar. Disebut sebagai satuan terbesar dalam proses morfologis karena kata merupakan produk dari proses morfologis tersebut.


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar