Pengertian Manajemen Resiko - Manajemen resiko adalah mencegah injuri dengan mengidentifikasi potensi faktor resiko dan mengambil langkah untuk mengendalikan faktor-faktor tersebut (Windy, 2009).
Pengertian Manajemen Resiko |
Pengertian Manajemen Resiko |
Risiko merupakan sesuatu yang sering melekat dalam aktifitas. Kegiatan apapun yang kita lakukan pasti memiliki potensi resiko. Orang yang bekerja memiliki resiko di pecat. Seorang pengusaha menghadapi kebangkrutan sebagai resiko terbesarnya. Hal terpenting yang harus kita dilakukan adalah bukan lari dari resiko yang akan terjadi, tetapi bagaimana mengelola potensi resiko yang timbul sehingga peluang terjadi atau akibat yang ditimbulkannya tidak besar. Dengan kata lain, dengan mengetahui tingkat resiko yang akan terjadi maka kita akan tahu bagaimana mengurangi dampak yang ditimbulkannya. Dengan demikian kita dapat mengendalikan resiko tersebut, sehingga aktivitas kita dapat berjalan dengan lancar dan aman. Konsep seperti inilah yang kita namai dengan Manajemen Resiko (Suardi, 2007).
Manajemen resiko medik merupakan perencanaan, pengorgnisasian, pengkoordinasian, pengontrolan sumber daya, systen, fasilitas dan sebagainya, untuk mencapai, yang baik yang diberikan secara efektif, dengan memperhatikan kemungkinan timbulnya resiko dan melakukan dengan segera apabila resiko itu terjadi. Tanpa manajemen resiko yang baik akan dapat menimbulkan dampak yang tidak baik bagi pasien yang akan mendapatkan penanganan medik tertentu. Jika tenaga kesehatan sudah melakukan tindakan-tindakan pencegahan dan antisipasi, namun masih juga terjadi dan hasil negatif, maka hal ini tidak disalahkan kepada dokternya, karena hal tersebut termasuk resiko yang harus ditanggung oleh pasien.
Pengemban profesi sepatutnya harus menjalankan tugas yang diembannya dengan pelayanan yang terbaik bagi pasien sehingga dapat mengurangi kemungkinan sesuatu yang tidak diduga dan sangat tidak diharapkan oleh kedua belah pihak, dokter dan pasien.
Manajemen resiko merupakan konsep kontemporer dikembangkan untuk mengurangi kemungkinan masalah yang dapat menyebabkan ligitasi. Prinsip-prinsip dasar manajemen resiko termasuk potensi resiko dengan cara mengidentifikasi, menganalisis kemungkinan mereka, efek, dan biaya; mempertimbangkan bagaimana mereka dapat dikendalikan atau dihilangkan, dan memutuskan bagaimana cara terbaik untuk menjamin terhadap resiko yang tidak dapat dihilangkan. Prinsip-prinsip ini dapat diterapkan di seluruh rentan klinis (Cathy et al, 2009).
Petugas pesawat, setiap hari kontak langsung dengan pasien dalam waktu cukup lama (6-8 jam/hari), sehingga berisiko tinggi terpajan mikroorganisme patogen. Dapat menjadi pembawa infeksi dari satu pasien lainnya, yang dikenal dengan istilah penyakit nokosomial.
Petugas harus sangat berhati-hati bila menyiapkan dan memberikan obat-obatan antineoplastik pada pasien kanker, selalu mencuci tangan setelah melayani pasien, melepas masker dan kap (topi jerawat) bila memasuki ruangan istirahat atau ruangan makan bersama. Abortus spontan, lahir premature dan lahir mati sering dialami perawat yang bertugas di ruang inap/bangsal perawat. Menurut hasil penelitian di Cleveland Clinic Hospital dan 22 rumah sakit di Ohio (1993-1996) di Amerika Serikat, terbanyak ditemukan cedera sprain dan strain pada perawat. Nyeri pinggang (back injuries) merupakan keluhan terbanyak dari cedera tersebut dan lebih banyak diderita oleh perawat perempuan daripada laki-laki. Penyebabnya ditenggarai adalah seringnya kerja otot statik, seperti mengangkat pasien (Anies, 2005).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar