Rabu, 15 November 2017

Peneliti Vietnam Buat Topeng yang Kelabui Face ID di iPhone X

| Rabu, 15 November 2017
Kumparan - Seorang peneliti di Vietnam menunjukkan bagaimana cara dia untuk mengelabui teknologi Face ID iPhone X dengan menggunakan topeng yang dibuat dari printer 3D, silikon, dan pita kertas.

Sebuah pengumuman pada hari Jumat oleh Bkav, perusahaan keamanan siber Vietnam yang menyebut telah memecahkan Face ID milik Apple serta video yang menunjukkan saat iPhone X terbuka ketika diarahkan ke topeng, mendapat banyak keraguan.

Topeng yang mengelabui Face ID (kumparan.com)

Ngo Tuan Anh, wakil presiden Bkav memberikan beberapa demonstrasi kepada Reuters (14/11), pertama membuka iPhone X dengan wajahnya kemudian dengan topeng. Keduanya berhasil.
Namun, dia menolak memberikan sebuah ID dan topeng yang digunakan sedari awal karena menurutnya iPhone dan topeng harus ditempatkan pada sudut yang sangat spesifik dan topeng tersebut mesti diperhalus yang prosesnya memakan waktu sembilan jam.

Apple menolak berkomentar dan mengarahkan para jurnalis ke laman di situsnya yang menjelaskan cara kerja Face ID.

Laman tersebut menyatakan kemungkinan seorang secara acak membuka ponsel orang lain menggunakan wajah adalah satu dari satu juta, dibandingkan satu dari 50.000 untuk pemindai sidik jari yang digunakan sebelumnya.

Face ID juga hanya mengizinkan lima kali percobaan gagal sebelum meminta kata kunci.
Anh mengakui bahwa mempersiapkan topeng tersebut tidaklah mudah, tetapi dia percaya demonstrasinya menunjukkan teknologi pengenalan wajah untuk otentikasi pengguna adalah cukup beresiko.

“Tidak mudah bagi orang biasa untuk melakukan yang kami perbuat, tetapi hal ini adalah urusan orang-orang yang bekerja di sektor keamanan serta politisi atau pun pimpinan perusahaan,” urai Anh.

“Orang-orang penting tersebut seharusnya sama sekali tidak meminjamkan iPhone X miliknya ke siapapun jika mereka menyalakan fitur Face ID.”

Kabar ini adalah kasus pertama tentang peneliti yang mencoba mengelabui perangkat lunak dari Face ID.

Pakar keamanan siber menyebut isu bukan tentang apakah Face ID dapat diretas, tetapi seberapa banyak usaha diperlukan untuk meretas.

“Tidak ada sistem yang 100 persen aman,” tulis Terry Ray, Chief Technology Officer (CTO) perusahaan keamanan siber Imperva.

“Di mana ada kemauan, di sana ada jalan. Pertanyaannya: Seberapa jauh seseorang bersedia repot dan seberapa banyak biaya yang siap dikeluarkan untuk mendapat data anda?”

Anh mengatakan penelitiannya berlangsung selama seminggu dan banyak menemui kegagalan. Rangka topeng dibuat dari plastik yang dilapis dengan pita kertas untuk menyerupai kulit, ditambah dengan hidung silikon serta kertas untuk mata dan mulut.

Sumber: kumparan.com

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar