Jumat, 01 Mei 2015

Pengertian Sejarah Lokal

| Jumat, 01 Mei 2015
Pengertian Sejarah Lokal - Sejarah Lokal merupakan sejarah dari suatu kelompok sosial yang berada pada suatu wilayah tertentu. Batasan wilayah kajian berbeda dengan batasan wilayah secara administratif. Wilayah administratif Sumatera Utara misalnya merupakan daerah dari berbagai daerah etnis kultural. Demikian halnya etnis Minangkabau tidak sama dengan sejarah Sumatera Barat. Batasan wilayah tersebut bisa suatu tempat tinggal, suatu suku bangsa, dapat juga suatu kota, atau bahkan sebuah desa.

Sejarah Lokal Kuburan Batu Lampung

Sejarah Lokal Bayumas

Menurut H. P. R. Finberg, sasaran sejarah lokal adalah asal-usul pertumbuhan, perkembangan dan kejatuhan dan kelompok masyarakat lokal sehingga problem-problem pokok dalam penyusunannya harus bertumpu pada realitas lokal. Realitas itu tidak sepenuhnya berasal dari dalam. Adakalanya realitas itu mendapatkan pengaruh dari faktor-faktor luar. Namun, kenyataan itu memang riil di daerah tertentu. 

Setiap wilayah di Indonesia memiliki karakter-karakter tersendiri. Hal ini disebabkan masing-masing wilayah terbentuk melalui proses sejarah panjang yang berbeda-beda. Demikian juga kebudayaan, merupakan produk dari proses sejarah panjang yang berbeda-beda. Demikian juga kebudayaan, merupakan produk dari proses sejarah yang panjang. Oleh sejarah lokal merupakan sejarah yang kompleks. Sejarah memiliki banyak aspek dari keseluruhan pengalaman kolektif pada masa lalu meliputi aspek social budaya, politik, agama, teknologi, ekonomi dan sebagainya dalam suatu wilayah tertentu.

Ciri utama dari sejarah lokal adalah faktor kewilayahan. Karena sulitnya dalam menentukan batas-batas sejarah lokal, maka perlu di tentukan pusat dari sejarah lokal tersebut, sedangkan proses sejarah lokal bergerak pada wilayah sekitar pusat itu. Salah satu contoh sejarah lokal, yaitu karya Sartono Kartodirjo yang berjudul Permberontakan Petani di Banten. Dari penelitian yang dilakukan Sartono Kartodirjo menunjukkan bahwa pemberontak rakyat selalu terjadi dalam waktu singkat, bersifat lokal, tradisional dan radikal. Peristiwa itu juga terkait dengan kondisi sosial budaya pada masyarakat tersebut. Walaupun sejarah lokal dianggap sebagai unit tersendiri, tetapi dalam proses sejarah dan pembentukan suatu kebudayaan selalu terkait dengan faktor-faktor dari luar. Dalam proses pembentukan kebudayaan yang sering kali terjadi proses penetrasi seperti\: difusi adopsi, adaptasi, akulturasi, dan asimilasi. Pengaruh dari luar dapat juga menimbulkan friksi dan konflik dalam masyarakat tersebut. Hal ini kemudian menjadi dinamika penggerak utama dalam sejarah lokal.


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar