Sabtu, 30 Mei 2015

Protein dan Peranannya di dalam Tubuh

| Sabtu, 30 Mei 2015
Protein dan Peranannya di dalam Tubuh - Protein menyusun kurang lebih 50% berat kering organisme. Protein buka hanya sekedar bahan simpan atau bahan struktural, seperti karbohidrat dan lemak, tetapi juga verperan penting dalam fungsi kehidupan. Untuk lebih jelasna, berikut akan disajikan materi protein.

Protein

Protein

Protein merupakan makromolekul. Protein terdiri dari satu atau lebih polimer. Setiap polimer tersusun atas monomer yang disebut asam amino. Masing-masing asam amino mengandung satu asam karbon (C) yang mengikat satu atom karbon hidrogen (H), satu gugus amin (NH2), satu gugus karboksil (-COOH), dan lain-lain (gugus R).

Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang melalui ikatan peptida. Ikatan peptida adalah ikatan antara gugus karboksil satu asam amino dengan gugus amin dari asam amino lain yang ada di sampingnya. Asam amino yang membentuk rantai panjang ini desebut protein (polipeptida). Polipeptida di dalam tubuh manusia disintesis di ribosom.

Asam amino yang diperlukan tubuh ada 20 macam. Sepuluh diantaranya sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel tubuh manusia dan tidak dapat dibuat di dalam tubuh, sehingga harus di dapatkan dari luar tubuh. Asam amino itu disebut asam amino esensial. Selain itu asam amino esensial, terdapat juga asam amino non-esensial. Asam amino non-esensial merupakan asam amino yang di buat di dalam tubuh manusia. Bahan bakunya berasal dari asam amino lainnya.

Sumber dan fungsi protein yaitu menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein yang berasal dari hewan (protein hewani) dan dari tumbuhan (protein nabati). Protein hewani merupakan protein sempurna karena mengandung asam amino esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan, susu, dan telur.

Sebaliknya, protein nabati merupakan protein tidak sempurna karena kandungan asam amino esensialnya kurang lengkap. Jumlah kurang untuk memenuhi keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan terutama kedelai. Protein nabati dapat dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran.

Protein yang berkaitan dengan penyusunan sel, jaringan ataupun organ disebut protein struktural. Umumnya, keberadaan protein struktural di dalam tubuh merupakan hasil gabungan dengan senyawa lain. Misalnya, nukleoprotein (gabungan antara nukleotida dan protein) yang terdapat dalam inti sel dan lipoprotein (persyawaan antara lipid dan protein) yang terdapat pada membran sel. Protein yang berkaitan dengan enzim, antibodi, ataupun hormon yang disebut protein fungsional.

Secara umum, protein berfungsi sebagai zat pembangun dan pelindung tubuh. Fungsi protein lainnya di dalam tubuh adalah:
  •  mensintesis substansi-substansi penting seperti hormon, enzim, antibodi, dan kromosom;
  • mendorong pertumbuhan, perbaikan, dan pemerilaharaan struktur tubuh, mulai dari sel, jaringan, hingga organ;
  • memacu dan berpartisipasi dalam berbagai reaksi kimia dan biologis (biokatalisator)
  • menyeimbangkan cairan dalam tubuh (asam basa);
  • berfungsi sebagai sistem buffer (penyengga pH) yang efektif;
  • menyediakan energi;
  • membantu mengatur kemampuan tubuh mendetoksifikasi (menawar racun) zat-zat asing.
Kekurangan protein dapat mengakibatkan penyakit yang disebut kwashirkor, terutama pada anak-anak berumur 6-36 bulan. Gejala yang khas adalah timbulnya edema, hilangnya simpanan lemak di bawah kulit, pertumbuhan terhambat, dan menurunnya respons saraf psikomotorik (saraf yang berhubungan dengan aktivitas fisik dan berkaitan dengan proses mental).


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar