Kamis, 21 Mei 2015

Sel Stem sebagai Terapi Pengobatan Penyakit

| Kamis, 21 Mei 2015
Sel Stem sebagai Terapi Pengobatan Penyakit - Sel stem (stem cell) adalah sel-sel yang memiliki beberapa sifat-sifat unik yang membedakannya dari jenis sel-sel lain. Sel stem merupakan sel-sel yang tidak terspesialisasi. Artinya, sel stem tidak memiliki struktur yang spesifik terhadap jaringan yang tertentu yang menyebabkan sel memiliki fungsi spesifik. Sel stem juga memiliki kemampuan membelah dan memperbaharui diri untuk waktu yang lama. Tidak seperti sel-sel otot, sel darah, atau sel saraf yang normalnya tidak bereplikasi (menggandakan) diri, sel stem mampu bereplikasi berulang kali. Kemampuan bereplikasi berulang kali tersebut dinamakan poriferasi. Selain itu, sel stem dapat juga menjadi sel-sel yang terspesialisasi, melalui proses yang disebut diferensiasi.

Sel Stem Sebagai Pengobatan Penyakit

Sel Stem

Penelitian terhadap sel memberikan pengetahuan tentang bagaimana suatu organisme berkembang dari satu sel tunggal dan bagaimana sel-sel sehat menggantikan sel-sel rusak pada organisme dewasa. Para ilmuwan saat ini bekerja terutama dengan dua jenis sel stem dari hewan dan manusia, yaitu sel stem embrionik dan sel stem dewasa. Sel stem embrionik adalah sel stem yang berasal dari embrio, umumnya pada usia 3-5 hari. Pada fase yang dinamakan blastosit, sel-sel stem pada jaringan embrio yang sedang berkembang bereplikasi dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang terspesialisasi, membentuk jenis sel yang sesuai dengan jaringan tempat mereka berada. Contohnya, sel stem dewasa membentuk darah di sumsum tulang akan membentuk sel-sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Meskipun demikian sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa sel stem dari satu jaringan dapat menjai sel yang merupakan jenis jaringan yang sangat berbedda, suatu fenomena yang disebut plastisitas. Contoh plastisitas adalah sel darah menjadi sel saraf dan sel hati yang dapat menghasilkan insulin, serta stem hematopoietik yang dapat berkembang menjadi otot jantung.

Kemampuan dan sifat unik stem menyebabkan para ilmuwan membuat suatu hipotesis bahwa sel stem, pada suatu saat di masa depan, dapat menjadi dasar untuk pengobatan berbagai penyakit. Saat ini, jaringan-jaringan tubuh yang rusak sering kali digantikan dengan organ dan jaringan donor. Namun, kebutuhan akan organ dan jaringan untuk transplatasi jauh melebihi donor yang tersedia. Sel-sel stem jika diarahkan untuk terdiferensiasi menjadi jenis sel yang spesifik, menawarkan suatu sumber sel pengganti untuk pengobatan penyakit, seperti penyakit parkison, dan Alzheimer, kerusakan korda spinalis, penyakit jantung, diabetes, luka bakar, osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Sebagai contoh, telah diteliti bahwa sel stem sumsum tulang yang ditransplantasi ke jantung yang rusak dapat membentuk sel-sel otot jantung dan mampu membentuk kembali jaringan jantung. Sel stem embrionik  juga ternyata memiliki kemampuan untuk di arahkan berdiferensiasi dalam kultur sel menjadi sel-sel yang memproduksi insulin, sehingga berguna dalam terapi transplantasi bagi penderita diabetes.

Meski potensi sel stem bagi dasar terapi pengobatan berbagai penyakit sangat besar, masih diperlukan berbagai penelitian intensif untuk menjamin keberhasilan dan keamanan penggunaanny. Agar dapat berguna untuk transplantasi, para ilmuwan harus mampu mengarahkan sel stem memiliki kemampuan dan karakteristik berikut.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar