Kamis, 30 Juli 2015

Pengertian Revolusi Bumi

| Kamis, 30 Juli 2015
Pengertian Revolusi Bumi - Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari pada suatu bidang orbit yang disebut ekleptika. Orbitnya hampir seperti lingkaran (360 derajat) dengan periode 365 hari, 6 jam, 9 menit, dan 10 detik. Hal tersebut dinamakan satu tahun siderik, yaitu periode yang dihtung saat bumi bergerak mulai dari titik yang lurus dengan sebuah bintang dan berakhir tepat pada titik itu lagi. Orbit planet-planet lain tidak sebidang dengan ekliptika. Sudut yang dibentuk oleh ekliptika dengan bidang orbit planet  lain itu dinamakan sudut inklinasi.
Revolusi Bumi

Revolusi Bumi

Arah revolusi bumi adalah negative atau arah timur, artinya arah peredarannya berlawanan dengan arah perputaran jarum jam. Sumbu bumi miring 66,5 derajat terhadap bidang ekliptika.


sesuatu bintang s lewat sesuatu teropong o, bila teropong diam jadi bintang s akan terlihat gambarnya di titik b, namun kenyatanya tidak demikianlah. orang yang lihat dengan arah os, bintang tersebut tidak tampak di b ( dengan arah sob ), tetapi melenceng ke sampingnya yakni di titik b. ini tunjukkan bahwa teropong tersebut tidak diam, namun bergerak ikuti bumi. berbarengan dengan berjalannya sinar dari titik o sampai b, teropong beralih area atau beralih arahnya, berakibat sinar tak akan jatuh di titik b, tetapi di samping titik b. bisa dipandang bintang tak akan didalam arah os, namun didalam arah os. bintang seolah-olah berubah dengan arah yang sama juga dengan gerakan itu. tanda-tanda ini disebut sesatan sinar, atau aberasi sinar. S menyatakan posisi bintang, E posisi pengamat di Bumi. Arah sebenarnya bintang relatif terhadap pengamat adalah ES, jaraknya tergantung pada laju cahaya. Kemudian Bumi BERGERAK pada arah EE’ dengan arah garis merepresentasikan lajunya. Ternyata pengamatan menunjukkan bahwa bintang berada pada garis ES’ alih-alih ES, dengan SS’ paralel & sama dengan EE’. Maka posisi tampak bintang bergeser dari posisi sebenarnya dengan sudut yang dibentuk antara SES’. Jika memang Bumi tidak bergerak, maka untuk setiap waktu, sudut SES’ adalah 0, tetapi ternyata sudut SES’ tidak nol.

Perbedaan Lama Siang dan Malam Hari : Pernahkah anda mendengar didaerah dekat kutub siang lebih cepat dari malam ataupun sebaliknya? Perbedaan lama siang dan malam hari pada setiap bagian bumi memang berbeda. Hal ini terjadi karena saat berevolusi posisi bumi tidak tegak lurus dan selalu berubah atau miring. Pada saat miring ini, terkadang bagian kutub utara miring ke arah matahari, inilah yang menyebabkan bagian kutub utara mengalami siang lebih lama. Karena posisi kutub Utara yang lebih condong kematahari. Sedangkan kutub selatan maka arahnya akan membelakangi matahari. Inilah yang menyebabkan lama malamnya lebih lama. Begitu pun dengan sebaliknya.

Gerak Semu Tahunan Matahari : Karena posisi bumi yang tidak lurus terhadap bidang ekliptika akibat revolusi bumi terhadap matahari maka matahari seolah-olah bergerak tidak lurus. Tidak lurus yang dimaksud disini adalah tidak tepat terbit dari timur-ke barat melainkan agak melenceng. Misalkan tenggelam dibarat daya ataupun terbit di timur laut.

Perubahan Musim : Karena Posisi bumi yang tidak tegak lurus melainkan agak miring. Maka menyebabkan Pada 23 September sampai dengan 21 Maret kedudukan matahari berada di belahan bumi selatan dan kedudukan bumi posisinya lebih dekat ke matahari. Sehingga menyebabkan di belahan bumi bagian selatan mengalami musim panas dan siang hari lebih lama daripada malam hari. Sedangkan, pada tanggal yang sama di belahan bumi bagian utara, seolah-olah berada pada posisi jauh dari matahari sehingga dengan sendirinya di utara mengalami musim dingin dan malam hari lebih panjang daripada siang hari.
 
Perubahan Rasi Bintang : Perubahan rasi bintang ini terjadi karena revolusi menyebabkan kemiringan bumi dan menyebabkan si pengamat setiap harinya berada pada posisi yang berbeda. Sehingga si pengamat tersebut melihat rasi bintang yang berbeda setiap tahunnya.

Penanggalan Kalender Masehi : Penganggalan kalender masehi ini di sempurnakan oleh Julius Caesar dari kekaisaran Roma. Kalendar ini berdasarkan perputaran bumi mengelilingi matahari. Yaitu 365 hari.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar