Selasa, 04 Agustus 2015

Pengertian Perilaku Politik Status Quo

| Selasa, 04 Agustus 2015
Pengertian Perilaku Politik Status Quo - Perilaku politik status quo merupakan perilaku politik yang dikategorikan status quo adalah apabila perilaku politik yang diwujudkan oleh individu yang bersifat untuk tidak melakukan perubahan dalam kehidupan politik negaranya. Mereka menginginkan suasana yang tetap ada. Misalnya, jika sikap politik status quo orang tuanya masuk dalam sebuah partai politik, maka anaknya juga ikut dalam partai politik sama.
Mahasiswa NU dalam Status Quo
Status quo adalah keadaan statik yang dengan sengaja dibuat untuk mencegah timbulnya ketidakstabilan demi mempertahankan kepentingan-kepentingan tertentu. Namun status quo juga kerap digunakan untuk menunjukkan orang atau orang-orang. Merekalah yang bekerja sekeras mungkin agar keadaan statik tetap terjaga (intact). Secara umum kelompok orang itu mempertahankan keuntungan atau hak-hak istimewa (privilege) tidak lepas, tak peduli apakah hal itu akan membebani khalayak ramai (publik). Demikian yang terjadi dengan perubahan setengah hati a la Reformasi Indonesia. Tumbangnya Suharto bukan berarti tumbangnya orang-orang yang selama beberapa dekade turut menikmati manisnya rejeki bersimbah darah dan airmata rakyat. Sebagian mereka sungguh-sungguh menghilang seperti ditelan bumi. Termasuk mereka yang tutup mulut rapat-rapat. Sementara sebagian lagi tak malu-malu tampil di hadapan khalayak ramai selayaknya orang-orang yang tak ada urusannya dengan kegemilangan Orde Baru. Ada yang melakukan operasi plastik, tampil reformis, kritis, galak dan membela rakyat banyak. Namun tak sedikit yang masih bertahan dengan gaya Orde Baru, tanpa malu-malu.

tatus quo memang lambang dari kelompok anti perubahan demi melanggengkan keuntungan-keuntungan yang diperoleh. Sehingga ketika tekanan publik meningkat agar terjadi perubahan, yang umumnya berurusan dengan distribusi keuntungan dan manfaat yang lebih luas, reaksi kelompok status quo lebih mengarah ke penciptaan-penciptaan ilusi tentang perubahan. Istilah lips service atau retorika adalah untuk menggambarkan keengganan kelompok status quo untuk bersungguh-sungguh menggulirkan perubahan. Semua agenda perubahan yang dipertontonkan di ruang publik sudah dihitung sedemikian rupa dan sebisa mungkin untuk tidak mengurangi keuntungan kelompok status quo.

Status quo adalah satu struktur yang berfungsi untuk mengekalkan apa yang sedia ada. Contoh yang boleh kita lihat bagi mentakrifkan status quo adalah seperti berikut: Petani A telah membuka tanah baru untuk tujuan pertanian. Tidak lama selepas itu, petani B telah membuat aduan kepada pihak berkuasa bahawa petani A telah membuka tanah di kawasan petani B. Petani A mengatakan bahawa tanah tersebut adalah miliknya dan petani B juga mendakwa bahawa tanah itu adalah miliknya. Kes ini telah dibawa ke mahkamah untuk tujuan pengadilan dan kedua-dua petani tersebut gagal mengemukakan dokumen sah sebagai pemilik yang sah kepada tanah tersebut. Oleh yang demikian, mahkamah telah mengeluarkan surat perintah bahawa tanah itu harus dibiarkan dalam keadaan sebagaimana adanya. Arahan perintah inilah yang dinamakan sebagai status quo.

Related Posts

1 komentar: