Kamis, 24 Maret 2016

Pengertian Sikap Sosial

| Kamis, 24 Maret 2016
Pengertian Sikap Sosial - Istilah sikap yang dalam bahasa Inggris disebut, attitude pertama kali digunakan oleh Herbert Spencer (1862), yang menggunakan kata itu untuk menunjuk suatu status mental seseorang. Kemudian pada tahun 1888 Lange menggunakan konsep ini dalam suatu eksperimen laboratorium. Kemudian konsep sikap secara populer digunakan oleh para ahli sosiologi dan psikologi. Bagi para ahli psikologi, perhatian terhadap sikap berakar pada alasan perbedaan individual. Mengapa individu yang berbeda memperlihatkan tingkah laku yang berbeda di dalam situasi yang sebagian besar gejala ini diterangkan oleh adanya perbedaan sikap. Sedang bagi para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih besar untuk menerangkan perubahan sosial dan kebudayaan.
Sikap Sosial Siswa

Pengertian Sikap Sosial
Kita telah mengetahui bahwa orang dalam berhubungan dengan orang lain tidak hanya terbuat begitu saja, tetapi juga menyadari perbuatan yang dilakukan dan menyadari pula situasi yang ada sangkut pautnya dengan perbuatan itu. Kesadaran ini tidak hanya mengenal tingkah laku yang sudah terjadi, tetapi juga tingkah laku yang mungkin akan terjadi. Kesadaran individu yang menentukan perbuatan nyata dan perbuatan-perbuatan yang mungkin akan terjadi itulah yang dinamika sikap.

Jadi, sikap ialah suatu hal yang menentukan sifat, hakikat, baik perbuatan sekarang maupun perbuatan yang akan datang.

Oleh karena itu ahli psikologi W.J. Thomas memberi batasan sikap sebagai suatu kesadaran individu yang menentukan perbuatan-perbuatan yang nyata ataupun yang mungkin akan terjadi di dalam kegiatan-kegiatan sosial.

Dalam hal ini Thomas menyatakan bahwa sikap seseorang selalu diarahkan terhadap sesuatu hal atau suatu objek tertentu. Tidak ada satu sikap pun yang tanpa objek. Misalnya:
  • Sikap seorang muslim terhadap daging babi yang dianggapnya sebagai makanan yang haram dan kotor.
  • Sikap bangsa Indonesia terhadap bangsa Thionghoa di Indonesia.
  • Sikap pemerintah Indonesia terhadap gerakan G30 S/PKI.
  • Sikap bangsa Jerman terhadap orang-orang Yahudi pada masa pemerintahan Hitler dan sebagainya.
Tiap-tiap sikap memiliki tiga aspek
  1. Aspek kognitif: yaitu yang berhubungan dengan gejala mengenal pikiran. Ini berarti berwujud pengolahan, pengalaman, dan keyakinan serta harapan-harapan individu tentang objek atau kelompok objek tertentu.
  2. Aspek afektif: berwujud proses yang menyangkut perasaan-perasaan tertentu seperti ketakutan, kedengkian, simpati, antipati, dan sebagainya yang ditujukan kepada objek-objek tertentu.
  3. Aspek konatif: berwujud proses tendensi/kecenderungan untuk berbuat sesuatu objek, misalnya: kecenderungan memberi pertolongan, menjauhkan diri dan sebagainya.


Related Posts

1 komentar: