Minggu, 24 April 2016

Pengertian Masa Nifas

| Minggu, 24 April 2016
Pengertian Masa Nifas - Masa nifas (puerperium) secara tradisional didefinisikan sebagai periode 6 minggu segera setelah lahirnya bayi dan mencerminkan periode saat fisiologi ibu, terutama sistem reproduksi, kembali mendekati keadaan sebelum hamil/ Sering dengan meningkatkan dominasi bidang medis, akhir masa nifas ditandai oleh pemeriksaan pasca natal wanita yang bersangkutan oleh dokter.
Pengertian Masa Nifas

Masa Nifas adalah
Hal ini menyebabkan penjelasan tradisional tentang masa nifas terstruktur sebagai suatu periode pemulihan ibu, didukung oleh medikalisasi kehamilan menjadi suatu keadaan medis. Bidan bertangggung jawab mempertahankan pengawasan yang cermat terhadap perubahan fisiologis pada masa nifas dan mengenali tanda-tanda keadaan patologis.

Selama masa nifas, terjadi penurunan mencolok kadar ekstrogen dan progesteron dalam sistem ibu. Penurunan konsentrasi hormon steroid mempermudah inisiasi laktasi dan memungkinkan sistem fisiologis kembali ke keadaan prahamil. Pada kenyataannya, masa nifas seyogianya digambar sebagai fase transisi. Masa ini dimulai saat lahirnya bayi dan berakhir saat kembalinya fertilitas. Namun, wanita tidak kembali kekeadaan fisiologis dan anatomis yang sama. Masa nifas juga, dalam konteks sosial, mencerminkan banyak transisi bagi orang tua, anak, dan anggota keluarga yang lain. Banyak perubahan fisiologis dalam masa nifas, misalnya pembentukan keterampilan menjadi orang tua, laktasi dan pemberian makan, dimodifikasi oleh interaksi sosial dahulu dan sekarang individu dalam situasi keluarga yang baru.

Masa nifas atau poerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Periode pasca persalinan meliputi masa transisi bagi ibu, bayi, dan keluarganya secara fisiologis, emosional dan sosial. Baik di negara maju maupun negara berkembang, perhatian utama bagi ibu dan bayi terllu banyak tertuju pada masa kehamilan dan persalinan, sementara keadaan yang sebenarnya merupakan kebalikannya, oleh karena resiko kesakitan dan kematian ibu dan bayi lebih sering terjadi pada masa pasca persalinan. Keadaan ini terutama disebabkan oleh konsekuensi ekonomi, disamping ketidaksediaan pelayanan atau rendahnya peranan fasilitas kesehatan dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang cukup berkualitas. Rendahnya kualitas pelayanan kesehatan juga menyebabkan rendahnya keberhasilan promosi kesehatan dan deteksi dini serta penatalaksanaan yang adekuat terhadap masalah dan penyakit yang timbul pada masa pasca persalinan.


Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar