Senin, 30 Mei 2016

Pengertian Kas

| Senin, 30 Mei 2016
Pengertian Kas - Kas merupakan jumlah seluruh uang tunai yang dimiliki oleh bank, baik uang tunai yang terdapat di kantor pusat bank, di kantor cabang luar negeri maupun dalam negeri. Kas adalah mata uang kertas dan logam baik dalam valuta rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. termasuk dalam kas adalah mata uang rupiah yang ditarik dari peredaran dan masih dalam masa tenggang untuk penukarannya kepada Bank Indonesi. (Taswan, 2005).
Pengertian Kas

Pengertian Kas
Setiap bank harus mampu mengelola kas dan memiliki manajemen kas yang akurat, sehingga uang kas dapat dikelola secara efesien. Baik perlu mengatur persediaan uang kas baik yang terdapat dikantor pusat, kantor cabang, maupun kantor kas. Bank memerlukan saldo kas yang cukup untuk melayani penarikan secara tunai oleh nasabah. Dengan persediaan uang kas secara cukup, akan meningkatkan kepercayaan nasabah kepada bank. Di sisi lain, persediaan kas yang berlebihan juga menimbulkan opportunity cost, karena uang yang tersedia di bank tidak dapat menimbulkan pendapatan. Bank akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan karena uang yang tersimpan dalam bentuk uang kas terlalu berlebihan. Bank perlu memerlukan pengendalian kas dengan tepat dan optimal.

Pengendalian kas secara optimal sangat perlu dilakukan oleh bank setiap hari. Untuk dapat mengendalikan kas secara optimal, maka bank perlu mendapat informasi tentang posisi kas dan kemungkinan perubahan kas setiap hari. Posisi kas ini merupakan posisi kas secara keseluruhan, baik kas yang tersimpan di kantor pusat, kantor cabang, kantor kas, maupun dalam mesin ATM. Kas selalu mengalami perubahan setiap hari.

Perubahan posisi kas yang terdapat di bank pada umumnya disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:

  1. Setoran maupun penarikan tunai yang dilakukan oleh nasabah. Setoran tunai pada umumnya berasal dari setoran nasabah terhadap beberapa transaksi antara lain: Setoran untuk menambah saldo rekening giro, tabungan, penempatan deposito berjangka, serta setoran tunai untuk pembayaran angsuran kredit. Penarikan tunai pada umumnya disebabkan oleh penarikan tabungan, penarikan  cek, penarikan deposito yang telah jatuh tempo, dan penarikan kredit dan penarikan lainnya.
  2. Penyetoran uang ke Bank Indonesia dalam rangka untuk menambah saldo giro pada Bank Indonesia dan penarikan uang dari Bank Indonesia dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan ke bank.
  3. Penggunaan uang kas untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran sehari-hari. Biaya-biaya yang dikeluarkan setiap hari antara lain: misalnya dana untuk keperluan konsumsi rapat, pembelian bahan bakar, pembayaran iuran kebersihan, perjalanan dinas, dan lain-lain. Untuk keperluan biaya-biaya tersebut, bank telah menyediakan kas kecil yang digunakan.
Dengan adanya perubahan posisi kas yang pasti terjadi setiap hari, maka bank perlu memperhitungkan secara tepat jumlah minimum kas yang harus disediakan oleh bank, sehingga semua keperluan penarikan dapat diatasi dan likuiditas bank tidak kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan, karena penggunaan kas untuk keperluan yang produktif.

Dalam aktivitas bank, uang kas di bagi menjadi tiga jenis, yaitu kas besar, kas kecil, dan kas ATM. Masing-masing uang kas tersebut dikelola oleh petugas yang berbeda.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar