Sabtu, 14 Mei 2016

Pengertian Sindroma Metabolik

| Sabtu, 14 Mei 2016
Pengertian Sindroma Metabolik - Sindroma metabolik merupakan suatu kumpulan faktor risiko metabolik yang berkaitan langsung terhadap terjadinya penyakit kardiovaskuler artherosklerotik. Faktor resiko tersebut antara lain terdiri dari dislipidemia atherogenik, peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar glukosa plasma, keadaan prototrombik, dan proinflamasi (Samiardji, 2004).
Pengertian Sindroma Metabolik

Sindroma Metabolik adalah
Sindrom Metabolik (SM) adalah kondisi dimana seorang memiliki tekanan darah tinggi, obesitas sentral dan dislipidemia, dengan atau tanpa hiperglikemik. Ketika kondisi-kondisi tersebut berada pada waktu yang sama pada satu orang. maka orang tersebut memiliki resiko yang tinggi terhadap penyakit macrovascular (WHO, 1999). Berbagai kelompok studi setuju bahwa obesitas, resistensi insulin, dislipidemia dan hipertensi merupakan komponen utama SM. Jadi meskipun SM memiliki definisi yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama yaitu mengenali sedini mungkin gejala gangguan metabolik sebelum seorang jatuh ke dalam beberapa komplikasi (Grundy, 2004).

Sindrom Metabolik dikenal dengan berbagai nama. Perhatian medis pertama yaitu pada tahun 1923, ketika Kylin memaparkan kelompok gout, hipertensi dan hiperglikema. Kemudian Sindrom Metabolik pertama kali dijelaskan oleh Jean Vague pada tahun 1940, yang menhubungkan obesitas abdonimal dengan abnormalitas metabolik.

Tiga dekade kemudian, yaitu pada tahun 1970 Gerald Philips menyatakan bahwa umur, obesitas, dan sex hormon dihubungkan dengan manifestasi klinis, yang sekarang disebut Sindrom Metabolik dan dihubungkan dengan penyakit jantung. Akhirnya pada tahun 1988, Gerald Reaven mengajukan hipertensi, hiperglikemia, intoleransi glukosa, peningkatan trigliserida, dan kolesterol HDL yang rendah dan dinamakan kumpulan abnormalitas Sindrom-X. Akhirnya pada tahun 1998 the Word Health Organization (WHO) mengajukan nama Metabolic Sindrom yang didefinisikan dengan adanya dua atau lebih abnormalitas metabolik (pada pasien diabetes) atau resistensi insulin dengan dua atau lebih faktor-faktor dibawah (Isomaa et al, 2001).
  1. Hipertensi dengan perlakuan atau tekanan darah >160/>90 mmHg.
  2. Trigliserida lebih besar HDL<35 mg/dL pada laki-laki, atau<40 mg/dL pada perempuan.
  3. Rasio lingkarang pinggang >0.90 pada laki-laki atau >0.85 pada wanita.
  4. Mikroalbuminuria.
Namun kebanyakan menggunakan definisi yang telah ditetapkan oleh Word Health Organzation (WHO) and The National Cholesterol Education  Program Adult Treatment Panel III (NCEP ATP III). Organisasi ini menganggap bahwa sindrom metabolik merupakan faktor resiko penyakit kardiovaskuler disamping peningkatan kadar kolesterol low density lipoprotein (LDL). Displipidemia aterogenik (protrombotik state)(, Resistensi insulin, hipertensi, obesitas abdominal dan peningkatan marker inflamasi dianggap sebagai karakteristik yang menyolok dari sindrom metabolik (Pitsavos, 2006).

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar