Selasa, 31 Mei 2016

Pengertian Surat Berharga yang Dimiliki

| Selasa, 31 Mei 2016
Pengertian Surat Berharga yang Dimiliki - Salah satu fungsi utama bank adalah menyalurkan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Dalam memilih alternatif penyaluran dana, baik yang mempertimbangkan beberapa faktor antara lain: keuntungan dan resiko atas penyaluran dana dan jangka waktu penyaluran dana. Salah satu alternatif penyaluran dana oleh bank adalah dengan membeli surat berharga.
Pengertian Surat Berharga yang Dimiliki

Pengertian Surat Berharga yang Dimiliki
Penempatan dana dalam bentuk pembelian surat-surat berharga disebut juga sekuritas atau efek-efek adalah merupakan salah satu alternatif penyaluran dana oleh bank adalah dengan membeli surat berharga. Penempatan dana dalam bentuk pembelian surat-surat berharga disebut juga sekuritas atau efek-efek adalah merupakan salah satu alternatif penempatan dana jangka pendek dan tergolong likuid. Bank dapat menjual dengan segera surat-surat berharga yang dimiliki. Pada saat perekonomian dalam suatu negara tidak stabil, maka pilihan penempatan dana dalam bentuk surat-surat berharga akan berisiko karena tidak stabilnya harga efek-efek yang dimiliki.

Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap derivatif dari surat berharga atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar uang dan pasar modal (Republik Indonesia, Undang-Undang No, 10/1998 tentang perbankan). Surat berharga memiliki sifat antara lain; mempunyai pasaran dan dapat diperjualbelikan dengan segera, dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat bila terdapat kebutuhan dana untuk kegiatan usaha bank, dan tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan. Dengan menempatkan dana dalam surat-surat berharga, bank dapat memperoleh keuntungan yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap rentabilitas bank. Surat-surat berharga dapat dijual sewaktu-waktu, sehingga kapan pun bank membutuhkan dana, bank dapat menjualnya untuk memenuhi keperluan likuiditas bank. Pada saat kelebihan likuiditas, bank perlu memilih instrumen surat berharga yang memiliki likuiditas pasar yang tinggi. Surat berharga yang memiliki likuiditas pasar yang tinggi, sangat mudah diperjualbelikan, dikenal dengan sekuritas unggulan.

Surat-surat berharga dapat diperjualbelikan di pasar uang dan di pasar modal. Surat-surat berharga terdiri dari surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap derivatif dari surat berharga atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar uang dan pasar modal. Surat-surat berharga yang akan dibahas terbatas pada beberapa jenis, yaitu surat berharga dalam bentuk saham, obligasi, dan sertifikat Bank Indonesia.

Saham merupakan bagian dari kepemilikan yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam rangka memperoleh atau meningkatkan modal. Dengan menjual saham di pasar modal, maka perusahaan akan mendapat modal dari masyarakat. Pembeli saham akan memperoleh keuntungan dalam bentuk deviden dan keuntungan yang berasal dari harga dikurangi dengan harga beli saham.

Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan dalam rangka mendapatkan dana dari publik (masyarakat umum). Dengan menempatkan dana dalam bentuk obligasi, maka bank akan memperoleh bunga sesuai dengan perjanjian. Dalam penempatan surat-surat berharga dalam bentuk obligasi, keuntungan bagi pembeli berasal dari kurs jual dan kurs beli Obligasi. Keuntungan riil bank bila membeli obligasi perusahaan adalah berasal dari selisih kurs jual dengan kurs beli obligasi.

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan diskonto. (Taswan, 2005). SBI merupakan pilihan penempatan yang paling aman bagi bank. Dengan menempatkan dananya dalam SBI, maka bank dapat menjaga likuiditasnya sekaligus dapat memperoleh keuntungan dari diskonto yang diperoleh. SBI memiliki likuiditas pasar yang sangat tinggi, mudah diperjualbelikan dan tidak mengandung resiko.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar