Rabu, 24 Agustus 2016

Pengertian Motivasi

| Rabu, 24 Agustus 2016
Pengertian Motivasi - Produktivitas suatu pekerjaan sangat tergantung kepada kemauan para pekerja untuk bekerja lebih giat. Agar pekerja lebih giat melakukan pekerjaan, maka mereka perlu diberi motivasi dengan berbagai cara. Pada umumnya tingkah laku manusia dilakukan secara sadar, artinya selalu didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Disinilah letaknya peran penting motivasi.
Pengertian Motivasi

Motivasi adalah
Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan, atau impuls. Motivasi seseorang tergantung pada kekuatan motifnya. Motif dengan kekuatan yang sangat besarlah yang akan menentukan perilaku seseorang. Motif yang kuat ini seringkali berkurang apabila telah mencapai kepuasan ataupun karena kegagalan.

Jadi kekuatan motif ini dapat berubah karena
  1. Terpuaskannya kebutuhan. Bila kebutuhan telah terpuaskan maka motif akan berkurang, dan beralih kepada kebutuhan lain dan seterusnya.
  2. Karena adanya hambatan, maka orang mencoba mengalihkan motifnya ke arah lain.
Adanya frustasi memberikan beberapa kemungkinan terhadap kekuatan motif. Pertama bisa menimbulkan patah semangat, dan tidak mau mencoba lagi, akibatnya produktivitas atau prestasi kerja dari karyawan ini akan menurun. Namun ada pula karyawan yang karena frustasi memberikan balikan yang sangat positif lalu dia mencoba lagi sekuat tenaga. Hanya dia menghadapi frustasi lagi maka akibatnya menjadi fatal. Mereka dapat melakukan tindakan destruktif, demonstrasi, menyerang pimpinan, merusak kantor, dan sebagainya.

Teori motivasi yang sangat populer adalah teori herarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow berpendapat bahwa herarki kebutuhan manusia dapat dipakai untuk melukiskan dan meramalkan motivasinya. Teorinya tentang motivasinya didasarkan oleh dua asumsi. Pertama kebutuhan seseorang tergantung dari apa yang telah dipunyainya, dan kedua, kebutuhan merupakan herarki dilihat dari pentingnya. Menurut Maslow ada lima kategori kebutuhan manusia, yaitu Physiological needs, safety (security), social (affiliation), esteem (recognition), dan self actualization.

Bila satu tingkat kebutuhan sudah terpenuhi, maka akan muncul tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Namun ini tidak berarti tingkat kebutuhan yang lebih rendah harus terpenuhi 100% atau sangat memuaskan. Bisa saja kebutuhan lebih rendah belum memuaskan sekali, sudah muncul tingkatan yang lebih tinggi. Hal ini terasa sekali pada negara yang sedang berkembang yang masyarakatnya ingin cepat sekali memenuhi tingkat kebutuhan yang lebih tinggi, yang kemudian merupakan gejala demonstration effect.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar