Jumat, 30 Januari 2015

Pengertian Rabun Dekat (hipermetropi)

| Jumat, 30 Januari 2015
Pengertian Rabun Dekat (hipermetropi) - Rabun dekat atau terang jauh terjadi karena lensa mata tidak dapat mencembung sesuai dengan apa yang diperlukan, sehingga bayangan benda yang dekat jatuh di belakang retina. Titik dekat mata penderita hipermetropi lebih dari 25 cm. Akibatnya, penderita hipermetropi dapat melihat jelas benda-benda yang jauh, tetapi tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang dekat. Agar dapat melihat benda-benda yang dekat, penderita cacat mata hipermetropi menggunakan kacamata berlensa cembung (konvergen) sehingga bayangan maya dari benda yang dekat menjadi terletak di retina. Dengan perkataan lain, kacamata membentuk bayangan di titik dekat mata, kemudian lensa mata membentuk bayangan akhir di retina.

Rabun Dekat

Hipermetropia

Penderita kelainan mata ini tidak dapat membaca pada jarak yang normal (30 cm) dan harus menjauhkan bahan bacaannya untuk dapat membaca secara jelas. Penderita juga akan sulit untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan ketelitian tinggi. Perbaikan penglihatan dapat dilakukan dengan memakai kacamata dengan lensa sferis positif (cembung).

Rabun dekat atau hiperopia adalah kesulitan melihat objek dekat. Rabun dekat adalah masalah normal untuk mata di mana titik fokus gambar terbentuk di belakang retina. Masalah bertentangan dengan rabun dekat adalah rabun jauh. Rabun dekat disebabkan cahaya yang ditumpukan di belakang retina bukan di atasnya. Rabut dekat juga bisa jadi disebabkan bola mata yang terlalu kecil atau kekuatan berkonsentrasi terlalu lemah. Rabun dekat biasanya ada sejak lahir, tetapi anak-anak memiliki lensa mata yang sangat fleksible yang dapat mengatasi masalah tersebut. Semakin meningkat usia, kacamata atau lensa kontak perlu untuk memperbaiki penglihatan. Mereka yang memiliki anggota keluarga yang ada rabun dekat, lebih cenderung mengalami rabun dekat.

Rabun dekat mudah diatasi, dan mata yang termasuk mata jauh sesungguhnya sehat. Kondisi rabun dekat terjadi ketika bayangan benda jatuh di belakang retina; karena itu koreksinya adalah dengan membuat bayangan benda jatuh kembali pada retina mata. Metode yang umum dipakai untuk koreksi penglihatan antara lain:
  • Menggunakan kaca mata dan lensa kontak: metode yang paling sederhana dan paling banyak dipilih untuk memperbaiki penglihatan.
  • Melakukan Operasi: Koreksi penglihatan untuk mengatasi rabun dekat dapat dilakukan dengan beberapa jenis operasi, namun metode ini biasanya memakan biaya besar, dan risikonya lebih besar dibanding metode koreksi dengan kacamata atau lensa kontak. Operasi dilakukan dengan teknologi laser atau insisi kecil untuk mengembalikan bentuk kornea pada mata yang bermasalah.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar