Pengertian Akulturasi - Akulturasi adalah proses pertukaran atau pun saling memengaruhi dari suatu kebudayaan asing yang berbeda sifatnya sehingga unsur-unsur kebudayaan tersebut lambat laun diakomodasikan dan diintegrasikan kedalam kebudayaan itu sendiri tanpa kehilangan kepribadiaannya sendiri (Koentjaraningrat, 1990: 91), Proses akulturasi sangat penting dalam pembelajaran ilmu-ilmu sosial maupun studi sosial, mengingat sebagaimana dijelaskan R. Linton (1984: 357-360) bahwa percepatan budaya inti (convert culture) dengan budaya lahiriah (overt culture) adalah berbeda.
Akulturasi Budaya di tanah Sriwijaya dalam Perspektif Filsafat Pancasila dan Relavansi terhadap Keutuhan Bangsa |
Lambang Akulturasi Kebudayaan Cina dan Jawa. |
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Contoh akulturasi: Saat budaya rap dari negara asing digabungkan dengan bahasa Jawa, sehingga menge-rap dengan menggunakan bahasa Jawa. Ini terjadi di acara Simfoni Semesta Raya.
Perubahan inti biasanya lebih lambat dibandingkan dengan budaya lahiriah. Karena itu, budaya lahir yang berupa benda-benda fisik, pakaian, rumah, gaya hidup, dan sebagainya, lebih cepat berubah dibandingkan dengan budaya inti yang berupa sistem keyakinan, sistem nilai budaya, adat-istiadat yang dipelajari sejak dini, dan sebagainya.
Apabila diperhatikan prosesnya akulturasi terjadi dalam dua cara, yaitu:
- Akulturasi damai (penetration pasifique), terjadi jika unsur-unsur kebudayaan asing dibawa secara damai tanpa paksaan dan disambut baik oleh masyarakat kebudayaan penerima.
- Akulturasi ekstrim, terjadi dengan kekerasan, perang, penaklukkan, akibatnya unsur-unsur kebudayaan asing dari pihak yang menang dipaksakan untuk diterima di tengah-tengah masyarakat yang dikalahkan.
Akulturasi dapat terjadi melalui kontak budaya yang bentuknya dapat bermacam-macam, antara lain sebagai berikut.
- Kontak sosial dapat terwujud pada seluruh lapisan masyarakat, sebagian masyarakat, atau bahkan antarindividu dalam dua masyarakat. Kehadiran teknologi misalnya, tentu berbeda dengan kehadiran seorang ulama. Kehadiran seorang ahli psikologi berbeda dengan kehadiran seorang ahli ekonomi.
- Kontak budaya dapat terwujud dalam situasi bersahabat atau situasi bermusuhan.
- Kontak budaya dapat terwujud antara kelompok yang menguasai dan dikuasai dalam seluruh unsur budaya, baik dalam ekonomi, bahasa. teknologi. kemasyarakatan. agama, kesenian, maupun ilmu pengetahuan.
- Kontak budaya dapat terwujud di antara masyarakat yang jumlah warganya banyak atau sedikit.
- Kontak budaya dapat terwujud dalam ketiga wujud budaya baik sistem budaya, sistem sosial, maupun unsur budaya fisik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar