Senin, 02 Februari 2015

Pengertian Bensin

| Senin, 02 Februari 2015
Pengertian Bensin - Bensi adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan bermotor roda dua, tiga, atau empat. Dewasa ini, tersedia tiga jenis bensin, yaitu premium, pertamax, dan pertamax plus. Ketiganya mempunyai mutu atau perilaku (performance) yang berbeda. Adapun mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking) yang ditimbulkannya dan dinyatakan dengan nilai oktan. Semakin sedikit ketukan, semakin baik mutu bensin, dan semakin tinggi nilai oktannya.

bensin sangat penting bagi masyarakat

Pertamina adalah tempat pengisian bensin

Bensin

Ketukan adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan bakar, yaitu pembakaran terjadi terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat. Ketukan menyebabkan mesin mengelitik, mengurangi efisiensi bahan bakar dan dapat merusak mesin.

Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding, yaitu isooktana dan n-heptana. Kedua senyawa ini adalah dua diantara banyak macam senyawa yang terdapat didalam bensin. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit, dan diberi oktan 100; sedangkan n-heptana menghasilkan ketukan paling banyak, dan diberi nilai oktan 0 (nol). Suatu campuran yang terdiri dari 80% isooktana dan 20% n-heptana mempunyai nilai oktan sebesar (80/100x100) + (20/100 x 0) = 80.

Secara umum, alkana rantai bercabang mempunyai nilai oktan lebih tinggi daripada isomer rantai lurusnya. Sebagai contoh n-heksana mempunyai nilai oktan 25, sedangkan 2,2-dimetilbutana mempunyai nilai oktan 92.

Pertamax mempunyai nilai oktan 92 berarti mutu bahan bakar itu setara dengan campuran 92% isooktana dan 8% n-heptana. Namun, demikian, tidak berarti pertamax hanya terdiri dari dua jenis senyawa (92% isooktana dan 8% n-heptana), melainkan 'mutunya" atau jumlah ketukan yang ditimbulkannya setara dengan campuran dengan 92% isooktana dan 8% n-heptana. Premium mempunyai nilai oktan 88, sedangkan pertamax plus mempunyai nilai oktan 94.

Fraksi bensin dari hasil penyulingan mempunyai nilai oktan yang rendah. Hal itu terjadi karena sebagian besar bensin dari hasil penyulingan terdiri dri alkana rantai lurus. Nilai oktan bensin harus ditingkatkan sebelum dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Hal ini dapat dilakukan dengan reforming atau menambahkan zat antiketukan

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar