Pengertian Filum Arthropoda - Nama filum Arthropoda berasal dari kata arthros = ruas,
podos = kaki. Jadi, Antropoda adalah kelompok hewan yang memiliki kaki
beruas-ruas. Arthropoda merupakan filum terbesar dalam dunia hewan. Arthropoda
dapat ditemukan di mana-mana, antara lain di air, darat, di dalam tanah, dan
ada juga yang hidup sebagai parasite pada hewan dan tumbuhan.
Filum Anthropoda |
Filum Anthropoda |
Arthropoda merupakan hewan triploblastic selomata. Anggota
kelompok hewan ini memiliki tubuh dan kaki beruas-ruas. Tubuh simetris bilateral
terdiri atas kepala, dada, dan abdomen. Tubuh dibungkus oleh zat kitin yang
berfungsi sebagai rangka luar (eksoskeleton).
Artropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan, dan hewan sejenis lainnya. Artropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Kata artropoda berasal dari bahasa Yunani árthron, "ruas, buku, atau segmen", dan pous (podos), "kaki", yang jika disatukan berarti "kaki berbuku-buku"). Artropoda juga dikenal dengan nama hewan berbuku-buku.
Pada setiap ruas terdapat bagian yang tidak berkitin
sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakkan. Pada waktu tertentu Arthropoda dapat
mengelami pergantian kulit atau disebut ekdisis atau molting. Arthropoda memiliki system pencernaan yang sempurna. Saluran
pencernaan dimulai dari mulut yang sudah dilengkapi dengan rahang sehingga
berakhir pada saluran pengeluaran, yaitu anus. Sistem peredaran darahnya
terbuka. Darah berwarna biru karena adanya zat hemosianin.
Arthropoda bernafas dengan trakea, insang, paru-paru buku,
atau melalui seluruh permukaan tubuhnya. Sisa metabolisme biasa diekskresi
melalui pembuluh Malpighi yang bermuara pada usus. Pada umumnya, reproduksi
dilakukan secara seksual, tetapi juga ada secara aseksual, yaitu dengan
parthenogenesis. Arthropoda bersifat gonokoris. Sistem sarafnya berupa tangga
tali.
Arthropoda telah memiliki alat pencernaan yang sempurna. Alat respirasinya berupa insang, trakea, paru-paru buku, atau permukaan tubuh. Ekskresi dengan menggunakan organ badan Malpighi atau nefridia. Alat kelamin jantan dan betina terpisah pada masing-masing individu. Terdapat pula spesies yang mampu melakukan partenogenesis, yaitu sel telur yang mampu berkembang menjadi individu tanpa dibuahi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar