Senin, 01 Juni 2015

Leukosit (sel darah putih)

| Senin, 01 Juni 2015
Leukosit (sel darah putih) - Leukosit terdapat di dalam darah manusia dan berjumlah sekitar 5.000 - 10.000 butir untuk setiap mikroliter darah manusia. Leukosit berumur sekitar 12 hari. Leukosit keluar dari pembulu kapiler apabila ditemukan antigen. Proses keluarnya leukosit disebut dengan diapedesis. Leukosit yang berperan melawan penyakit yang masuk ke dalam tubuh disebut antibodi.

Sel Darah Putih

Sel Darah Putih

Leukosit memiliki sebuah nukleus, tidak berwarna (bening), dan menunjukkan gerakan amuboid. Leukosit dapat di bagi dalam dua kelompok, yaitu granulosit jika plasmanya bergranuler, dan agranulosit jika plasmanya tidak bergranuler. Leukosit granulosit dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu neutrofil, basofil, dan eosinofil. Leukosit agranulosit dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu monosit dan limfosit.

Neutrofil memiliki nukleus yang terdiri dari dua sampai lima lobus (ruang). Sel-sel itu berukuran sekitar 8 um dalam keadaan segar. Neutrofil bersifat fagosit dengan cara masuk ke jaringan yang terinfeksi. Saat mendekati suatu partikel untuk difagositosis, sel-sel neutrofil mula-mula melekat pada reseptor yang terdapat pada partikel, kemudian membuat ruangan tertutup yang berisi partikel-partikel yang sudah difagositosis. Setelah itu ruangan itu akan melekuk ke dalam rongga sitoplasma dan melepaskan diri dengan bagian luar membran sel membentuk gelembung fegositik yang mengapung dengan bebas. Sebuah sel neutrofil dapat menfagositosis 5 - 20 bakteri sebelum sel neutrofil dapat inaaktif dan mati. Neutrofil hanya aktif sekitar 6 - 20 jam.

Basofil memiliki nukleus berbentuk S dan bersifat fagosit. Basofil melepaskan heparin ke dalam darah. Heparin adalah mukopolisakarida yang banyak terdapat di dalam hati dan paru-paru. Heparin dapat mencegah pembekuan darah. Selain itu, basofil juga melepaskan histamin. Histamin adalah suatu senyawa yang dibebaskan sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai.

Eosinofil berbentuk hampir seperti bola, berukuran 9 um dalam keadaan segar. Eosinofil memiliki nukleus yang terdiri dari dua lobus dan bersifat fagosit dengan daya fagositosis yang lemah. Eosinofil memiliki kecenderungan  untuk berkumpulan dalam suatu jaringan yang mengalami reaksi alergi. Eosinofil juga dianggap dapat mendetoksifikasi toksin penyebab radang. Eosinofil dilepaskan oleh sel basofil atau jaringan yang rusak.

Monosit memiliki satu nukleus besar dan berbentuk tapal kuda atau ginjal. Monoposit berdiameter 12 - 20 um. Monoposit dapat berpindah dari aliran darah ke jaringan. Di dalam jaringan, monosit membesar dan bersifat fagosit menjadi makrofag. Makrofag ini bersama neutrofil merupakan leukosit fagosit utama, paling efektif, dan berumur panjang.

Limfosit berbentuk seperti bola dengan ukuran diameter 6 - 14 um. Limfosit dibentuk di sumsum tulang. Sedangkan pada janin dibuat di hati. Terdapat dua jenis sel limfosit, yaitu limfosit B dan limfosit T. Limfosit yang tetap berada di sumsum tulang berkembang menjadi limfosit B.Sedangkan limfosit yang berassal dari sumsum tulang dan pindah ke timus berkembang menjadi sel T. Limfosit B berperan dalam pembentukan antibodi. Jika limfosit B berhadapan dengan antigen tubuh, limfosit ini akan memproduksi antibodi. Limfosit T memiliki berbagai fungsi, contohnya limfosik sitotoksit-T berfungsi menghancurkan sel yang terserang virus

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar