Pengertian Sugesti - Sugesti adalah apabila seseorang memberi pandangan atau sikap yang dianutnya, lalu diterima oleh orang lain. Biasanya sugesti muncul ketika si penerima sedang dalam kondisi yang tidak netral sehingga tidak dapat berfikir rasional. Segala anjuran atau nasihat yang diberikan langsung diterima dan diyakini kebenarannya. Pada umumnya, sugesti berasal dari hal-hal berikut:
|
Sugesti |
|
Seorang Pesulap yang identik dengan sugesti |
- Orang yang berwibawa, karismatik, atau punya pengaruh terhadap yang digusti, misalnya orang tua, cendikiawan, dan ulama.
- Orang yang mendidik kedudukan lebih tinggi dari yang disugesti, misalnya pejabat negara atau directur perusahaan.
- Kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas. Misalnya dalam suatu rapat OSIS, ada seorang yang berpendapat berbeda terhadap suatu masalah. Tetapi semua teman-temannya setuju, maka ia pun mengubah pendapatnya.
- Reklame atau iklan di media massa. Contoh iklan yang menggambarkan suatu produk deterjen mampu menghilangkan noda dalam hitungan detik dapat menggiring pendengar atau penonton untuk membeli produk itu karena terpengaruh.
Sugesti merupakan kata serapan dalam Bahasa Indonesia dari Bahasa Inggris suggestion. Sugesti adalah proses psikologis dimana seseorang membimbing pikiran, perasaan, atau perilaku orang lain. Penulis topik psikologi pada abad kesembilanbelas seperti William James menggunakan kata-kata suggest dan suggestion dalam pengertian mendekati maknanya dalam percakapan sehari-hari,-kata saran (suggest) mengacu arti harfiah "memberi saran" kepada orang lain sementara sugesti (suggestion) mengacu kepada pikiran. Kajian ilmiah awal tentang hipnosis oleh Leonard Clark Hull dan ilmuwan lain memperluas arti kata sugesti ini secara khusus dan teknis (Hull, 1933). Teori neuro-psikologis asli dari sugesti hipnosis didasarkan pada konsep respon ideo motor dari William B. Carpenter dan James Braid .
Terjadinya sugesti bukan hanya karena faktor pemberi sugesti tapi beberapa faktor yang ada di diri orang yang diberi sugesti. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
- Terbentuknya daya berpikir kritis. masing kurang kemampuan orang mengkritisi atas seseorang makin mudah orang itu menerima sugesti dari pihak lain. Daya kritis mengalami hambatan jika individu yang terkena stimulus sedang dalam keadaan emosional. Misalnya, orang yang telah marah besar pada tetangganya akan mudah terprovokasi untuk melakukan perkelahian fisik.
- Kemampuan berfikir terpecah belah (dissosiasi). Dissosiasi terjadi ketika orang sedang dilanda kebingungan karena dihadapkan pada berbagai persoalan. Jika dalam suasana yang demikian ada pandangan, saran, atau pendapat-pendapat orang, ia akan dengan mudah menerimanya tanpa pikir panjang.
- Orang yang ragu-ragu dan pendapat yang searah. Orang yang dalam keadaan ragu-ragu pada umumnya akan mudah tersugesti atau akan mudah menerima pendapat atau saran dari pihak lain, apalagi pendapat itu searah sehingga orang yang ragu-ragu itu tidak bisa berkomunikasi langsung dengan pihak tersebut. Tetapi, karena kita melihat dan mendengarnya setiap hari tanpa bisa bertanya tentang kebenarannya, kita pun membelinya. Pada kasus tersebut, sugesti berfungsi untuk lebih menyakinkan pendapat yang sudah ada, walaupun masih ada keraguan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar