Senin, 21 September 2015

Sunah mengonsumsi Buah-buahan Sebelum Makan Utama

| Senin, 21 September 2015
Sunah mengonsumsi Buah-buahan Sebelum Makan Utama - Secara medis, banyak sekali manfaat yang akan di peroleh jika mengkonsumsi buah-buahan dalam keadaan perut yang massih kosong. Buah-buahan banyak mengandung air dan gizi seperti glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral. Mengonsumsi buah-buahan dapat memberikan energy instan dan membersihkan lambung dari sisa-sisa pencernaan berupa racun-racun akibat pencernaan yang buruk.
Buah-buahan

Buah-buahan
Untuk mencerna buah-buahan, tubuh hanya memerlukan sedikit energy. Hal ini dikarenakan oleh buah-buahan yang muda dicerna dan hanya sebentar berada di dalam lambung. Sementara itu, energy yang dihasilkan cukup besar. Energi ini penting bagi tubuh untuk mendetoksifikasi sampah-sampah hasil metabolisme sehingga tubuh bisa tetap sehat. Di samping itu, jika sistem imun meningkat maka dengan sendirinya tubuh menjadi tidak mudah terserang berbagai penyakit. Dan energi ini juga dapat berfungsi untuk menurunkan berat badan.

Apabila mengonsumsi buah-buahan dilakukan sebelum makan utama, perut akan terasa kenyang terlebih dahulu sehingga makan utama menjadi tidak terlalu banyak. Waktu yang tepat untuk mengonsumsi buah-buahan adalah dua pulu sampai tiga puluh menit sebelum mengkonsumsi makanan utama. Kecuali kurma, pisang, dan buah kering memerlukan waktu yang sedikit lebih lama.

Di dalam praktik sehari-hari, saya menganjurkan kepada pasien-pasien saya agar mengonsumsi buah-buahan sebelum makan. Di antara mereka ada yang meragukan apakah mengonsumsi buah sebelum makan justru akan membuat perut menjadi perih dan sakit? Tentu saja tidak! Justru mengonsumssi buah-buahan akan menetralkan asam lambung, sekalipun buah yang asam seperti jeruk. Bagi orang yang menderita sakit mag (lambung), lebih cocok agar mengonsumsi buah papaya masak dan semangka, setengah jam sebelum makan utama. Sebab, buah-buahan tersebut merupakan pembentuk alkali ( zat yang bersenyawa dengan asam) yang berfungsi menetralkan asam lambung.

Hal ini mengoreksi cara mengonsumsi buah-buahan yang selama ini dilakukan setelah makan utama sebagai hidangan pencuci mulut. Apa yang diperoleh dari hidangan pencuci mulut? Tidak ada! Justru akan menjadikan sampah atau racun saja. Sebab, buah tidak dicerna secara alami di lambung, tetapi ikut nongkrong di lambung dalam waktu berjam-jam dan dalam kubangan asam lambung yang pekat.

Anda bisa membuktikan hal ini sendiri. Ambillah asam cuka dan taruhlah di dalam wadah, semisal gelas, kemudian letakkan buah di dalam gelas itu. Apakah yang terjadi? Anda akan mengetahui jawabannya. Jika anda enggan melakukan percobaan ini, ada cara yang lebih mudah. Ambil sspotong buah yang telah di kupas, lalu, letakkan buah tersebut begitu saja di atas meja dan biarkan beberapa saat. Apa yang terjadi dengan buah itu? Buah tersebut  akan beroksidasi. Vitamin dan kandungan gizinya akan rusak menjadi racun.
Apalagi jika buah yang dikonsumsi terkontaminasi dengan bubur dari campuran berbagaai makanan dan cairan lambung pekat dalam jangka waktu berjam-jam. Buruk bukan? Jadi, apa yang di sunahkan oleh Rasulullah untuk mengonsumsi buah-buahan sebelum makan utama memang terbukti benar. Jika kita mengamalkan sunah beliau, selain berpahala, tubuh juga menjadi sehat.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar