Sunah mengonsumsi Buah-buahan Sebelum Makan Utama - Secara medis, banyak sekali manfaat yang akan di peroleh
jika mengkonsumsi buah-buahan dalam keadaan perut yang massih kosong.
Buah-buahan banyak mengandung air dan gizi seperti glukosa, asam amino,
vitamin, dan mineral. Mengonsumsi buah-buahan dapat memberikan energy instan
dan membersihkan lambung dari sisa-sisa pencernaan berupa racun-racun akibat
pencernaan yang buruk.
Buah-buahan |
Buah-buahan |
Untuk mencerna buah-buahan, tubuh hanya memerlukan sedikit
energy. Hal ini dikarenakan oleh buah-buahan yang muda dicerna dan hanya
sebentar berada di dalam lambung. Sementara itu, energy yang dihasilkan cukup
besar. Energi ini penting bagi tubuh untuk mendetoksifikasi sampah-sampah hasil
metabolisme sehingga tubuh bisa tetap sehat. Di samping itu, jika sistem imun
meningkat maka dengan sendirinya tubuh menjadi tidak mudah terserang berbagai
penyakit. Dan energi ini juga dapat berfungsi untuk menurunkan berat badan.
Apabila mengonsumsi buah-buahan dilakukan sebelum makan
utama, perut akan terasa kenyang terlebih dahulu sehingga makan utama menjadi
tidak terlalu banyak. Waktu yang tepat untuk mengonsumsi buah-buahan adalah dua
pulu sampai tiga puluh menit sebelum mengkonsumsi makanan utama. Kecuali kurma,
pisang, dan buah kering memerlukan waktu yang sedikit lebih lama.
Di dalam praktik sehari-hari, saya menganjurkan kepada
pasien-pasien saya agar mengonsumsi buah-buahan sebelum makan. Di antara mereka
ada yang meragukan apakah mengonsumsi buah sebelum makan justru akan membuat perut
menjadi perih dan sakit? Tentu saja tidak! Justru mengonsumssi buah-buahan akan
menetralkan asam lambung, sekalipun buah yang asam seperti jeruk. Bagi orang
yang menderita sakit mag (lambung), lebih cocok agar mengonsumsi buah papaya
masak dan semangka, setengah jam sebelum makan utama. Sebab, buah-buahan
tersebut merupakan pembentuk alkali ( zat yang bersenyawa dengan asam) yang
berfungsi menetralkan asam lambung.
Hal ini mengoreksi cara mengonsumsi buah-buahan yang selama
ini dilakukan setelah makan utama sebagai hidangan pencuci mulut. Apa yang
diperoleh dari hidangan pencuci mulut? Tidak ada! Justru akan menjadikan sampah
atau racun saja. Sebab, buah tidak dicerna secara alami di lambung, tetapi ikut
nongkrong di lambung dalam waktu berjam-jam dan dalam kubangan asam lambung
yang pekat.
Anda bisa membuktikan hal ini sendiri. Ambillah asam cuka
dan taruhlah di dalam wadah, semisal gelas, kemudian letakkan buah di dalam
gelas itu. Apakah yang terjadi? Anda akan mengetahui jawabannya. Jika anda
enggan melakukan percobaan ini, ada cara yang lebih mudah. Ambil sspotong buah
yang telah di kupas, lalu, letakkan buah tersebut begitu saja di atas meja dan
biarkan beberapa saat. Apa yang terjadi dengan buah itu? Buah tersebut akan beroksidasi. Vitamin dan kandungan
gizinya akan rusak menjadi racun.
Apalagi jika buah yang dikonsumsi terkontaminasi dengan
bubur dari campuran berbagaai makanan dan cairan lambung pekat dalam jangka
waktu berjam-jam. Buruk bukan? Jadi, apa yang di sunahkan oleh Rasulullah untuk
mengonsumsi buah-buahan sebelum makan utama memang terbukti benar. Jika kita
mengamalkan sunah beliau, selain berpahala, tubuh juga menjadi sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar