Minggu, 15 November 2015

Pengertian al-Qur’an

| Minggu, 15 November 2015
Pengertian al-Qur’an - Kata al-Qur’an secara etimologis berarti bacaan, berbicara tentang apa yang tertulis padanya, atau melihat dan menelaahnya. Kata al-Qur’an digunakan untuk maksud nama kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Bila di lafazhkan dengan menggunakan alif lam (ma’rifah) berarti mencakup seluruh kandungannya secara lengkap, sedangkan apabila tidak memakai alif lam (nakirah), maka ia boleh digunakan untuk keseluruhan atau bagiannya saja.
al-Qur'an
Pengertian al-Qur’an secara terminologis antara lain dikemukakan oleh al-Syaukani sebagai berikut: Kalam Allah yang diturunkan kepada Muhammad Rasulullah, tertulis dalam mushaf dan dinukilkan secara mutawatir.

Rangkaian kalam Allah tersebut kini telah tertuang secara sempurna dalam sebuah kitab suci yang diberi nama al-Qur’an al-Karim. Kitab suci ini dinamakan demikian karena wahyu pertama diturunkan kepada Nabi adalah iqra (bacalah). Dari makna ini dapat dipahami bahwa seorang yang beriman diperintahkan untuk membaca dan memahami al-Qur’an, yang diturunkan kepada manusia sebagai petunjuk (huda) agar memperoleh kebahagiaan baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.
Dalam versi Fazlur Rahman al-Qur’an adalah dokumen keagamaan dan etika yang bertujuan praktis, yaitu untuk menciptakan masyarakat yang bermoral baik dan adil, yang terdiri dari manusia-manusia saleh, religious, memiliki kesepakatan dan keyakinan dengan adanya satu Tuhan yang memerintahkan kebaikan dan melarang kejahatan. Dengan demikian, sebagai dokumen keagamaan, al-Qur’an dengan sendirinya menjadi asas agama dan sumber syari’at.

Sesungguhnya al-Qur’an merupakan suatu tatanan yang berisi perintah berbuat baik dan larangan berbuat jahat, ia juga merupakan ekspresi perintah Allah yang harus ditaati oleh masyarakat dan Negara. Kitab suci ini masih berdiri kokoh hingga sekarang sebagai sebuah mukjizat yang terjaga keasliannya karena tidak seseorang pun mampu membuat satu surat yang menyamai surat-suratnya, termasuk Nabi sendiri tidak dapat membuatnya susunan bahasa begitu indah.


Al-Qur’an telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, namun seperti kata Mahmud Syalthut hasil terjemahan bukanlah al-Qur’an suci yang memiliki kemujizatan tak tertandingi, bahkan ia dapat dijadikan sumber syari’at karena sebuah terjemahan hanya mencerminkan pemahaman si penerjemah terhadap al-Qur’an. Menurut Hitti, tidak ada kitab di dunia ini yang menyerupai al-Qur’an meskipun sudah banyak ahli bahasa dengan mengerahkan kekuatan waktu dan uang untuk membuat ayat yang bisa menandingi al-Qur’an. Al-Qur’an dijaga secara amat ketat. Walaupun al-Qur’an merupakan kitab suci yang paling banyak dibaca.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar