Pengertian Kesulitan Belajar - Kesulitan belajar adalah suatu keadaan (kondisi) di mana remaja tidak menunjukkan prestasi sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Kesulitan belajar atau learning disabilities adalah hambatan/gangguan belajar pada anak dan remaja yang ditandai dengan adanya kesenjangan yang signifikan antara taraf intelegensi dan kemampuan akademik yang seharusnya dicapai.
Hal ini disebabkan oleh gangguan di dalam sistem saraf pusat otak (gangguan neurobiologis) yang dapat menimbulkan gangguan perkembangan, seperti gangguan perkembangan bicara, membaca, menulis, pemahaman, dan berhitung. Bila ditangani dengan baik dan benar, maka akan menimbulkan berbagai bentuk gangguan emosional (psikiatrik) yang akan berdampak buruk bagi perkembangan kualitas hidupnya dikemudian hari.
Kesulitan Belajar |
Kesulitan Belajar |
Faktor penyebab terjadinya kesulitan belajar antara lain adalah sebagai berikut.
- Faktor internal siswa yaitu hal-hal atau keadaan yang muncul dari dalam diri siswa sendiri, yang meliputi gangguan atau ketidakmampuan psikologi dan fisik siswa yang terdiri dari: a) Kognitif (ranah cipta), seperti rendahnya kapasitas intelektual/intelegensi siswa; b) Afektif (ranah rasa), antara lain: labilnya emosi dan sikap; c) psikomotor (ranah karsa), antara lain terganggunya indra penglihatan dan pendengaran (mata dan telinga).
- Faktor eksternal siswa, yaitu hal-hal atau keadaan yang datang dari luar diri siswa yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa, terdiri dari: a) Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan antara ayah dan ibu, rendahnya kehidupan ekonomi keluarga; b) Lingkungan masyarakat, contonya: wilayah perkampungan kumuh dan teman sepermainan yang nakal; c) Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, serta kondisi guru serta alat-alat belajar yang kurang berkualitas.
Kesulitan belajar kadang-kadang tidak terdeteksi dan tidak dapat terlihat secara langsung. Setiap individu yang memiliki kesulitan belajar biasanya sangat unik. Contohnya, seorang anak diskleksia sulit membaca, menulis, dan mengeja, tetapi sangat pandai dalam matematika.
Pada umumnya, individu dengan kesulitan belajar memiliki intelegensi rata-rata bahkan di atas rata-rata. Seseorang terlihat "normal" dan tampak sangat cerdas, tetapi sebaliknya dia mengalami hambatan dan menunjukkan tingkat kemampuan yang tidak semestinya dicapai dibandingkan dengan yang seusia dengannya. Walau demikian, individu dengan kesulitan belajar bisa sukses di sekolah, di dunia kerja, dalam hubungan antarindividu, dan di dalam masyarakat bila disertai dengan dukungan dan perhatian yang tepat.
Individu dengan kesulitan belajar atau learning disabilities membutuhkan hal-hal sebagai berikut:
- Identifikasi sedini mungkin.
- Tes dan observasi untuk memperoleh gambaran apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan.
- Rencana pembelajaran individual (Individual Education Program/IEP).
- Dukungan dari orang tua dan guru (pendidik) yang memahami kesulitan belajar.
- Konseling dari profesional terkait.
- Pengembangan kemampuan dan keterampilan untuk mandiri.
- Pendidikan kejuruan dan pelatihan kerja.
- Memahami atasan yang dapat memahami keadaannya.
Cara menanggulangi kesulitan belajar memerlukan pendekatan yang mencakup semua aspek, sehingga dapat diberikan intervensi yang lebih tepat. Intervensi tersebut merupakan koreksi dan pendidikan remedial. Penanggulan kesulitan belajar perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini.
- Penanganan di bidang edukatif salah satunya adalah pendidikan remedial dan pendidikan untuk perkembangan spesifik.
- Penanganan di bidang medis: a) Terapi obat sesuai kondisi, berupa obat-obat stimulansia, antiansietas, antidepresi, vitamin, dan perbaikan gizi; b) Psikoterapi individu, yang bertujuan untuk untuk membantu remaja agar dapat berfungsi sebagai secara adekuat serta psikoterpi keluarga, dengan tujuan memperbaiki fungsi keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar