Pengertian Sosiologi Komunikasi - Menurut Soerjono Soekanto (Soekanto, 1992: 471), sosiologi komunikasi merupakan kekhususan sosiologi mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan atau komunikasi yang menimbulkan proses saling pengaruh-mempengaruhi antara para individu, individu dengan kelompok maupun antarkelompok. Menurut Soekanto, Sosiologi Komunikasi juga yang ada kaitannya dengan public speaking, yaitu bagaimana seseorang berbicara kepada publik.
Pengertian Sosiologi Komunikasi |
Secara komprehensif Sosiologi Komunikasi mempelajari tentang interaksi sosial dengan segala aspek yang berhubungan dengan interaksi tersebut seperti bagaimana interaksi (komunikasi) itu dilakukan dengan menggunakan media, bagaimana efek media sebagai akibat dari interaksi tersebut, sampai dengan bagaimana perubahan-perubahan sosial di masyarakat yang di dorong oleh efek media berkembang serta konsekuensi sosial macam apa yang ditanggung masyarakat sebagai akibat darfi perubahan yang didorong oleh media massa itu.
Komunikasi di dalam masyarakat dibagi dalam 5 jenis:
- Komunikasi individu dengan individu (komunikasi antar pribadi)
- Komunikasi kelompok
- Komunikasi organisasi
- Komunikasi sosial
- Komunikasi massa
Komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi antar-perorangan dan bersifat pribadi baik yang terjadi secara langsung (tampa medium) ataupun yang tidak langsung (melalui medium). Contohnya kegiatan percakapan tiap muka, percakapan melalui telepon, surat-menyurat pribadi. Fukos pengamatannya adalah bentuk-bentuk dan sifat-sifat hubungan (relationship) perccakapan (discourse), interaksi dan karakteristik komunikator.
Komunikasi kelompok, menfokuskannya kepada interaksi di antara orang-orang dalam kelompok-kelompok kecil. Komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Bahasan teoritis meliputi dinamika kelompok, efesiensi dan efektivitas penyampaian informasi dalam kelompok, pola dan bentuk interaksi, serta pembuatan keputusan.
Komunikasi organisasi menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok. Pembahasannya meliputi struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dengan proses pengorganisasian, serta kebudayaan organisasi.
Komunikasi sosial (Astrid, 1992: 1) adalah salah satu bentuk komunikasi yang lebih intensif, di mana komunikasi yang terjadi secara langsung antara komunikator dan komunikan, sehingga situasi komunikasi berlangsung dua arah dan lebih diarahkan kepada pencapaian suatu integrasi sosial, melalui kegiatan ini terjadilah aktualisasi dari berbagai masalah yang dibahas. Komunikasi sosial sekaligus suatu proses sosialisasi dan untuk pencapaian stabilisasi sosial, tertib sosial, penerusan nilai-nilai lama dan baru yang diagungkan oleh suatu masyarakat melalui komunikasi sosial kesadaran masyarakat dipupuk, dibina, diperluas. Melalui komunitas sosial, masalah-masalah sosial dipecahkan melalui konsensus.
Komunikasi massa menurut McQuail (1994: 6) adalah komunikasi yang berlangsung pada tingkat masyarakat luas. Pada tingkat ini komunikasi dilakukan dengan menggunakan media massa. Selanjutnya McQuail mengatakan ciri-ciri utama komunikasi massa; sumbernya adalah organisasi formal dan pengirimnya adalah profesional; pesannya beragam dan dapat diperkirakan; pesan diproses dan distandarisasikan, pesan sebagai produk yang memiliki nilai jual dan makna simbolik; hubungan antara komunikan dan komunikator berlangsung satu arah; bersifat impersonal, non-moral dan kalkulatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar