Rabu, 20 April 2016

Pengertian Pragmatik dalam Ilmu Linguistik

| Rabu, 20 April 2016
Pengertian Pragmatik dalam Ilmu Linguistik - Sebagaimana dikatakan tadi, pragmatik itu merupakan cabang ilmu linguistik yang membahas tentang apa yang termasuk struktur bahasa sebagai alat komunikasi antara penutur dan pendengar, dan sebagai pengacuan tanda-tanda bahasa pada hal-hal ekstralingual yang dibicarakan.
Pengertian Pragmatik
Di sini hanya dua contoh saja memadai. Perhatikanlah kalimat Inggris John went home dan had a snack. Di sini ada dua kalusa: John went home, dan John had a snack. K andedua klausa tersebut digabungkan menjadi satu kalimat. Catatlah bahwa subjek John dalam kalusa kedua dihilangkan. Dalam analisis linguistik pelepasan subjek itu sering dilambangkan dengan simbol (angka nol yang dipotong secara diagonal oleh garis miring), sehingga kalimat tadi dapat diberi bentuk john went home and had a snack. Subjek kedua menjadi nol karena tidak dibutuhkan oleh pendengar untuk mengerti apa yang dituturkan. Dengan perkataan lain, subjek kedua dilesapkan demi kemudahan komunikasi. Demikian pula dalam kalimat Indonesia Suryanto pulang dan Q mengambil makanan kecil.

Pragmatik mempunyai prinsip (principle-governed). Oleh karena itu, pragmatik mengkaji tentang ujaran yang terkomunikasikan atau dikomunikasikan. Selanjutnya, kaidah berbeda dengan prinsip berdasarkan sifatnya. Kaidah bersifat deskriptif, absolut atau bersifat mutlak, dan memiliki batasan yang jelas dengan kaidah lainnya, dalam prinsip bersifat normatif atau dapat diaplikasikan secara relatif, dapat bertentangan dengan prinsip lain, dan memiliki batasan yang bersinggungan dengan prinsip lain. Kebutuhan komunikasi dan pengacuan termasuk juga dalam struktur bahasa, dan struktur tersebut dapat berbeda-beda dalam bahasa-bahasa yang berlainan. Wijaya (1996:1) menyebutkan, berbeda dengan fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik yang mempelajari struktur bahasa secara internal, pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan dalam komunikasi. 

Morris (Rustono 1999:1) .Selain melesatkan subjek kedua, kita dapat juga memakai he atau dia dalam kalimat-kalimat tadi: (...) and he had a snack, dan (...) dan dia mengambil makanan kecil (titik-titik yang diapit antara kurung persegi sering dipakai untuk menghilangkan sebagai dari suatu teks). He dan dia mengacu pada john terlah disebutkan sebelumnya. Selanjutnya, Thomas (1995: 2) menyebut dua kecenderungan dalam pragmatik terbagi menjadi dua bagian, pertama, dengan menggunakan sudut pandang sosial, menghubungkan pragmatik dengan makna pembicara (speaker meaning); dan kedua, dengan menggunakan sudut pandang kognitif, menghubungkan pragmatik dengan interpretasi ujaran (utterance interpretation).

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar