Kamis, 15 Januari 2015

Pengertian Interferensi

| Kamis, 15 Januari 2015
Pengertian Interferensi - Interferensi merupakan gejala superposisi gelombang. Interferensi adalah kerja sama antara dua gelombang cahaya atau lebih pada suatu titik atau daerah tertentu pada suatu waktu tertentu pula. Peralatan yang digunakan untuk menunjukan adanya interferensi cahaya tersebut interferometer. Salah satu percobaan yang menunjukkan adanya umbai-umbai interferensi (interference fringe) adalah percobaan Young ini berdasarkan pada interferometer pemisah muka gelombang (wave front splitting interferometer).

Interferensi Young


Gambar I Interferensi Konstruktif
Gambar II Interferensi destruktif dua gelombang harmonik

S1,S2 dan S3 adalah celah sempit yang dilalui oleh cahaya dengan panjang gelombang e. Gelombang cahaya yang memancar dari S1 mengenai celah S2 dan S3 akan memancarkan gelombang-gelombang cahaya yang konheren. Kerja sama antara kedua gelombang yang berasal dari S2 dan S3 diamati pada layar titik P.

Interferensi gelombang merupakan pengaruh yang ditimbulkan oleh gelombang-gelombang yang terpadu. Pada saat dua gelombang membentuk gelombang stasioner, pada titik-titik tertentu yang disebut perut, kedua gelombang saling memperkuat (interferensi konstruktif), dan pada titik-titik tertentu yang disebut simpul kedua gelombang saling memperlemah atau meniadakan (interferensi destruktif). Interferensi konstruktif apabila kedua gelombang sefase, sedangkan interferensi destruktif terjadi jika kedua gelombang berlainan fase.

Beda fasa dua gelombang yang bersuperposisi di suatu tempat dapat terjadi karena perbedaan jarak tempuhnya meskipun pada sumbernya keduanya sefasa. Agar interferensi konstruktif/destruktif dapat terjadi terus menerus di suatu tempat, maka sumber-sumber gelombangnya harus menghasilkan gelombang yang koheren. Dua gelombang dikatakan koheren jika beda fasanya tetap.

Cahaya juga merupakan gelombang (yaitu gelombang EM) sehingga prinsip superposisi linear juga berlaku pada cahaya. Fenomena interferensi (konstruktif dan destruktif) juga dapat ditemui pada gelombang cahaya. 

Cahaya monokromatik yang dikenakan pada suatu permukaan lapisan tipis dapat menunjukkan fenomena interferensi. Hal ini dapat terjadi karena ada beda fasa antara berkas cahaya yang langsung dipantulkan (berkas 1) dengan cahaya yang mengalami pembiasan lebih dulu (berkas 2).

Perbedaan fasa antara berkas 1 dan 2 disebabkan adanya beda panjang lintasan dan juga karena pembalikan fasa saat gelombang dipantulkan oleh medium yang lebih rapat. Analoginya seperti gelombang tali.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar