Jumat, 31 Juli 2015

Pengertian Masswasting

| Jumat, 31 Juli 2015
Pengertian Masswasting - Masswasting adalah pemindahan massa batuan atau tanah berat (secara besar-besaran) ke tempat yang lebih rendah. Proses terjadinya hampir sama dengan proses erosi. Perbedaan masswasting dengan erosi terletak pada tenaga yang menyebabkan proses pemindahan massa batuan atau tanah yang terlepas dari bahan induk. Jadi, masswasting disebabkan karena adanya pengaruh gravitasi.

Proses Mass Wasting

Mass wasting
Contoh masswasting diantaranya adalah:

  • Tanah longsor (land slide).
  • Tanah amblas/ambruk (subsidence).
  • Tanah nendat (slumping), yaitu proses longsoran tanah yang gerakannya terputus-putus sehingga hasilnya memperlihatkan bentukan seperti teras.
  • Tanah mengalir (earth flow), gerakan tanah jenuh dengan air pada lereng-lereng yang landau.
  • Lumpur mengalir (mud flow), yaitujenis tanah mengalir tetapi kadar air yang dikandungnya lebih tinggi.
Fenomena lain pada litosfer yang berkaitan dengan erosi adalah mass wasting. Mass wasting atau pergerakan massa batuan merupakan gerakan serpihan batuan karena proses pelapukan dan sedimentasi yang menuruni lereng karena adanya pengaruh gaya gravitasi (gaya berat). Peristiwa mass wasting dapat merubah bentang alam, khususnya jika skalanya besar. Salah satu contoh mass wasting adalah tanah longsor. Saat ini, tanah longsor termasuk bencana yang berbahaya karena dapat merusak permukiman dalam waktu singkat sehingga mengakibatkan banyak korban jiwa maupun materi.

Mass wasting, juga dikenal sebagai gerakan lereng atau gerakan massa, adalah proses geomorfik dimana tanah, regolith, dan lereng bawah batuan bergerak di bawah gaya gravitasi.Jenis mass wasting termasuk creep, slide, aliran, topples, dan jatuh, masing-masing dengan ciri khas sendiri, dan berlangsung selama rentang waktu dari detik ke tahun. mass wasting terjadi pada kedua lereng terestrial dan kapal selam, dan telah diamati di Bumi, Mars, Venus, dan Jupiter bulan Io. Ketika gaya gravitasi yang bekerja pada lereng melebihi kekuatannya menolak, kegagalan lereng (membuang massa) terjadi. Kekuatan material lereng dan kohesi dan jumlah gesekan internal antara membantu bahan menjaga stabilitas lereng dan dikenal secara kolektif sebagai kekuatan geser lereng itu. Sudut lereng curam bahwa cohesionless dapat menjaga tanpa kehilangan kestabilan dikenal sebagai sudut atas istirahat.Ketika lereng memiliki sudut ini, kekuatan geser dengan sempurna counterbalances gaya gravitasi yang bekerja. Rayapan tanah (soil creep), yaitu gerakan tanah yang sangat lambat pada lereng yang landai.

Longsor yang menyebabkan terjadinya gerakan massa tersebut adalah topografi, litologi, struktur geologi, iklim dan penggunaan lahan. Faktor tersebut saling kait mengkait dan dalam proses untuk mencapai keseimbangan baru, akan terjadi berbagai proses baik proses erosi maupun proses gerakan massa. Telah kenyataan bahwa aktivitas manusia dalam memanfaatkan lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup selalu merubah factor topografi, litologi, stratigrafi dan kemungkinan struktur geologinya. Misalnya aktivitas manusia yang banyak menambang batuan untuk bahan bangunan, jalan dan bangunan lainnya telah menambah beban yang dapat mengakibatkan atau memacu terjadinya gerakan massa. Biasanya kejadian gerakan massa itu bersamaan dengan musim penghujan yaitu pada saat intensitas curah hujan tinggi dalam waktu relative lama. Dalam gerakan massa, air pegang peranan, bukan sebagai tenaga, tetapi merupakan faktor pemacu yaitu menjadi bidang pelicin dan menambah berat massa hancuran batuan. Selain itu air dapat berfungsi sebagai wahana dalam mempercepat gerakan massa hancuran karena menyebabkan massa tersebut menjadi lebih encer.

Related Posts

1 komentar: